Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PETENIS peringkat tiga dunia Coco Gauff merasa lebih santai menjelang Australia Terbuka, bulan ini, setelah mencapai targetnya memenangi gelar Grand Slam saat remaja.
Petenis berusia 19 tahun itu menjuarai Amerika Serikat (AS) Terbuka, September lalu, dan mengatakan beban tidak ada lagi di pundaknya saat ia memulai musim 2024 di Auckland Classic, yang dimulai Senin (1/1), di mana ia merupakan juara bertahan.
"Saya merasa perlu menang sebagai remaja," kata Gauff, yang akan berusia 20 tahun pada Maret, di Auckland, dikutip dari AFP, Selasa (2/1).
Baca juga: Lakukan Comeback, Osaka Berusaha Lebih Santai
"Ketika saya memulainya, dengan Wimbledon dan segalanya, saya merasa saya perlu melakukannya."
"Bukan harapan dari tim saya, tapi fans dan orang-orang yang menonton pertandingan tersebut," lanjutnya.
Gauff muncul di Wimbledon pada 2019 saat berusia 15 tahun dan telah diprediksi sebagai juara Grand Slam masa depan setelah mencapai putaran keempat.
Baca juga: Swiatek Pastikan Polandia Tekuk Spanyol di United Cup
Empat tahun kemudian, ia bangkit dari ketertinggalan satu set di New York untuk mengalahkan Aryna Sabalenka 2-6, 6-3, dan 6-2, dan menjadi juara remaja AS pertama di turnamen tersebut setelah Serena Williams pada 1999.
"Perasaan yang saya rasakan pada match point itu sangat intens dan saya ingin terus mengejar perasaan itu," kata Gauff.
Dengan gelar Grand Slam pertamanya, Gauff mengatakan akan ada perasaan berbeda di Australia Terbuka, yang akan dimulai pada 14 Januari, yang seharusnya menjadi kesempatan terakhirnya untuk mencapai impian masa remajanya.
"Saya akan selalu memberikan tekanan pada diri saya sendiri. Saya ingin berusaha lebih keras dan saya tidak ingin hanya memenangi satu kemenangan," ujar Gauff.
Gauff mengatakan titik rendahnya pada 2023 terjadi ketika ia secara mengejutkan kalah dari Sofia Kenin di putaran pertama Wimbledon, namun kebangkitannya terjadi di AS Terbuka.
"Setelah Wimbledon, saya mencapai titik terendah dalam karier saya, kalah dalam pertandingan itu," kata Gauff.
"Belajar dari hal itu membantu saya terus maju dan saya rasa terkadang Anda memerlukan kemunduran untuk mendorong Anda maju."
"Bukan untuk membangunkan saya, karena saya merasa selalu terjaga, namun menyadarkan bahwa mungkin Anda harus mengurangi tekanan pada setiap pertandingan," imbuhnya.
Gauff akan menghadapi sesama petenis AS Claire Liu dalam pertandingan pembukaannya di Auckland, hari ini, Selasa (2/1). (Ant/Z-1)
Gauff akan tampil di Olimpiade untuk pertama kalinya, setelah namanya mencuri perhatian saat ia meraih gelar Grand Slam perdananya di US Open September silam.
Di Cincinnati Terbuka 2023, Gauff juga mencetak kemenangan pertama dalam kariernya atas Iga Swiatek di semifinal.
Coco Gauff menyusul Iga Swiatek tersingkir dari Wimbledon usai kalah 6-4 dan 6-3 dari Emma Navarro, yang merupakan unggulan ke-19.
Ons Jabeur dan Aryna Sabalenka terpaksa pensiun pada perempat final Jerman Terbuka, karena berbagai alasan
Iga Swiatek mematahkan servis Coco Gauff di gim pertama laga dan meski sempat kehilangan servis di awal set kedua, berhasil meraih kemenangan 6-2 dan 6-4.
Coco Gauff kalah 10 kali di 11 pertemuannya melawan Iga Swiatek, yang merupakan petenis peringkat satu dunia.
Carlos Alcaraz akan berjumpa dengan Daniil Medvedev di semifinal, Jumat (12/7). Laga itu mengulang momen semifinal tahun lalu,
NOVAK Djokovic bangkit dari ketertinggalan satu set untuk mengalahkan Alexei Popyrin dan melaju ke putaran keempat Wimbledon 2024.
Osaka akan bermain di babak utama Wimbledon untuk pertama kalinya dalam lima tahun setelah menjadi seorang ibu.
Alcaraz meraih gelar Grand Slam ketiganya setelah kesuksesan di AS Terbuka dan Wimbledon.
Carlos Alcaraz memenangkan gelar grand slam ketiganya dan yang pertama di Prancis Terbuka setelah mengalahkan Alexander Zverev dalam pertandingan lima set yang sengit.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved