Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
AJANG Wimbledon 2023 menjadi simbol pergeseran generasi. Carlos Alcaraz yang sukses keluar sebagai kampiun memberi sinyal akan menjadi penerus di tenis putra. Petenis muda Spanyol itu menghentikan dominasi Novak Djokovic yang empat edisi terakhir selalu juara.
Di partai final yang berlangsung Minggu (17/7) malam, Alcaraz meredam Djokovic melalui pertarungan sengit lima set 1-6, 7-6 (8/6), 6-1, 3-6, 6-4. Alcaraz percaya kemenangan di Wimbledon yang diidam-idamkannya menandakan pergantian 'penjaga' di tenis sektor tunggal putra.
"Mengalahkan Novak dalam performa terbaiknya di panggung ini, membuat sejarah, menjadi orang yang mengalahkannya setelah 10 tahun tak terkalahkan di lapangan ini luar biasa bagi saya," ucap Alcaraz.
Baca juga: Djokovic Sebut Alcaraz adalah Perpaduan Talenta Dirinya, Federer, dan Nadal
"Sangat bagus untuk generasi baru melihat saya mengalahkannya dan membuat mereka berpikir mereka mampu melakukannya juga. Ini bagus untuk saya, dan para pemain muda juga," imbuhnya.
Alcaraz mengalahkan Djokovic lewat laga berdurasi empat jam 42 menit dengan drama tanpa henti di Centre Court. Ini menjadi mahkota Wimbledon pertamanya dan gelar grand slam kedua dalam kariernya.
Ketika Djokovic memenangi gelar grand slam pertamanya di Australia Terbuka pada 2008, Alcaraz masih menginjak usia lima tahun.
Baca juga: Selebriti Hollywood Meriahkan Final Wimbledon, Carlos Alcaraz Menaklukkan Novak Djokovic
Setelah dua dekade dominasi Djokovic, Roger Federer, dan Rafael Nadal, Alcaraz yakin kemenangannya di Wimbledon bisa menjadi awal dari era baru menggantikan petenis Tiga Besar.
Penantang Djokovic
Federer sudah pensiun dan Nadal mendekati akhir kariernya. Kini Alcaraz muncul sebagai penantang terbesar Djokovic.
"Ini adalah mimpi. Saya berusia 20 tahun. Saya tidak mengalami banyak momen seperti ini. Membuat sejarah seperti yang saya lakukan hari ini, ini adalah momen paling membahagiakan dalam hidup saya," ucap Alcaraz.
"Mengalahkan Novak, memenangkan Wimbledon adalah sesuatu yang saya impikan sejak saya mulai bermain tenis," kata Alcaraz.
Bentrokan Alcaraz sebelumnya dengan Djokovic berakhir dengan kekalahan di semifinal Prancis Terbuka Juni lalu. Belajar dari kekalahan itu, dia menahan rasa gugupnya dengan luar biasa kali ini.
"Saya pemain yang sangat berbeda sejak Prancis Terbuka. Saya banyak berkembang. Saya mengambil pelajaran dari pertandingan itu. Saya menyiapkan mental sedikit berbeda," ujarnya.
Bagi Djokovic, kekalahan tersebut mengandaskan momentumnya untuk menyamai rekor grand slam sepanjang masa milik Margaret Court.
(Z-9)
Petenis asal Ukraina, Anhelina Kalinina, terpaksa mengundurkan diri dari Olimpiade Paris setelah terserang flu akibat cuaca hujan di ibu kota Prancis
PETENIS Yunani Stefanos Tsitsipas berharap dapat mewujudkan mimpinya untuk memenangkan medali di olimpiade Paris 2024.
Pasangan Aldila/Asia berhasil mengalahkan pasangan petenis Rusia Elena Vesnina dan Diana Shnaider pada babak kedua dengan skor 6-2, 3-6, dan 6-3.
Raducanu melewati pertarungan babak pertama melawan petenis Meksiko yang beruntung, Renata Zarazua. Petenis Inggris berusia 21 tahun, meraih kemenangan 7-6 (7-0) 6-3 di Centre Court.
Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengundang 22 atlet Rusia untuk bertanding di Olimpiade Paris 2024. Mereka diperkenankan mengikuti Olimpiade sebagai atlet netral.
Olimpiade tahun ini akan menjadi penampilan kelima Djokovic setelah pertama kali tampil sejak 2008. Petenis peringkat 56 dunia Dusan Lajovic juga akan mewakili Serbia.
Rafael Nadal dan Carlos Alcaraz mengalahkan Tallon Griekspoor dan Wesley Koolhof, pada pertandingan babak kedua Olimpiade Paris 2024 dengan kemenangan 6-4, 6-7 (2/7), dan 10-2.
Rafael Nadal masih mengalami cedera paha jelang Olimpiade Paris 2024. Hal itu menimbulkan pertanyaan apakah dia akan tetap berlaga di pesta olahraga multicabang tersebut.
Petenis Spanyol Carlos Alcaraz tak sabar untuk berpasangan dengan rekan senegaranya sekaligus idolanya, Rafael Nadal, di Olimpiade Paris 2024.
Juara Grand Slam 22 kali itu tidak ingin berekspektasi tinggi menjelang Olimpiade terakhirnya, saat duo Rafael Nadal/Carlos Alcaraz bekerja sama untuk pertama kalinya.
Dengan kemenangannya dalam tempo 2 jam 27 menit, Carlos Alcaraz menjadi orang kedua di Era Open yang memenangi empat final Grand Slam pertamanya.
Carlos Alcaraz menikmati momen bersama penonton Centre Court setelah mengalahkan Daniil Medvedev, mengamankan tempat di final Wimbledon.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved