Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
NOVAK Djokovic yakin juara Wimbledon Carlos Alcaraz memiliki talenta yang terbaik dari Big Three, gabungan bakat dari dirinya sendiri, Roger Federer, dan Rafael Nadal.
Petenis nomor satu dunia Alcaraz mengalahkan Djokovic 1-6, 7-6 (8/6), 6-1, 3-6, dan 6-4 di final Wimbledon, Minggu (16/7), setelah aksi menegangkan selama 4 jam 42 menit di Centre Court.
Hasil itu menghancurkan upaya Djokovic, yang berusia 36 tahun, untuk mengklaim gelar kedelapan, yang menyamai rekor di All England Club dan mahkota Grand Slam ke-24.
Baca juga: Selebriti Hollywood Meriahkan Final Wimbledon, Carlos Alcaraz Menaklukkan Novak Djokovic
Saat ditanya apa yang membuat Alcaraz yang berusia 20 tahun menjadi ancaman, bintang tenis asal Serbia itu menjelaskan bahwa petenis Spanyol itu memiliki senjatanya, serta Federer dan Nadal - Big Three, yang telah mengumpulkan total 65 gelar Grand Slam.
"Saya pikir pada dasarnya dia yang terbaik dari ketiganya," kata Djokovic, seperti disiarkan AFP, Senin (17/7).
"Orang-orang telah berbicara dalam 12 bulan terakhir tentang permainannya yang terdiri dari unsur-unsur tertentu dari Roger, Rafa, dan saya sendiri. Saya setuju dengan itu," lanjutnya.
Baca juga: Kalahkan Djokovic, Alcaraz Jadi Juara Wimbledon untuk Kali Pertama
Menyebut Alcaraz memiliki mentalitas daya saing banteng Spanyol, Djokovic melihat kesamaan dalam semangat juang yang terkenal dan pertahanan yang luar biasa dari Nadal.
Sementara, backhand Alcaraz mengingatkan Djokovic akan senjata yang dimilikinya.
"Itu menjadi kekuatan pribadi saya selama bertahun-tahun," ujar Djokovic.
"Sejujurnya, saya belum pernah berhadapan dengan pemain seperti dia. Roger dan Rafa memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing. Carlos adalah pemain yang sangat lengkap."
"Kemampuan beradaptasi yang luar biasa, yang menurut saya, merupakan kunci untuk umur panjang dan karier yang sukses di semua permukaan," imbuhnya.
Bulan lalu, Djokovic mengalahkan petenis Spanyol itu di semifinal Prancis Terbuka saat Alcaraz mengalami kram yang dia akui karena tekanan saat menghadapi lawannya itu.
Namun, Alcaraz kini telah mengalahkan Djokovic dua kali dalam tiga pertemuan mereka, pertama kali mengalahkannya di lapangan tanah liat di Madrid Masters tahun lalu.
"Sungguh kualitas di akhir pertandingan ketika Anda harus melakukan servis," kata Djokovic kepada sang juara saat upacara penyerahan trofi di Centre Court.
"Sulit untuk mengatasinya ketika Anda begitu dekat," tambahnya.
Meski gagal mempertahankan 10 tahun kemenangan beruntunnya di Center Court, Djokovic yang telah memenangi empat gelar Wimbledon sebelumnya menegaskan masih memiliki keinginan untuk terus mengejar trofi di turnamen Grand Slam.
"Saya telah diberkati dengan begitu banyak pertandingan luar biasa sepanjang karier saya. Saya sangat bersyukur. Saya kalah dari pemain yang lebih baik dan saya harus maju lebih kuat," tegas Djokovic.
Dia memuji Alcaraz, yang kini memiliki dua gelar Grand Slam menyusul terobosannya di AS Terbuka tahun lalu, dan dua gelar di lapangan rumput.
"Saya pikir saya akan mendapat masalah dengan Anda hanya di lapangan tanah liat dan lapangan keras, tetapi tidak di lapangan rumput, namun sekarang ceritanya berbeda mulai tahun ini," kata petenis Serbia itu, yang sempat menangis saat berbicara kepada penonton.
"Saya kira ketika semua emosi sudah reda, saya harus sangat bersyukur. Saya memenangi banyak pertandingan ketat di masa lalu di sini, beberapa di antaranya -- 2019 melawan Roger."
"Mungkin saya seharusnya kalah di beberapa final yang saya menangi," lanjutnya.
Kekalahan tersebut mengakhiri harapan Djokovic mencoba menyapu bersih kalender Grand Slam putra untuk pertama kalinya sejak 1969, setelah memenangi Australia Terbuka dan Prancis Terbuka tahun ini. (Ant/Z-1)
Dengan kemenangannya dalam tempo 2 jam 27 menit, Carlos Alcaraz menjadi orang kedua di Era Open yang memenangi empat final Grand Slam pertamanya.
Petenis Ceko Barbora Krejcikova mmengalahkan petenis Italia Jasmine Paolini untuk meraih gelar Wimbledon,
Carlos Alcaraz menikmati momen bersama penonton Centre Court setelah mengalahkan Daniil Medvedev, mengamankan tempat di final Wimbledon.
Novak Djokovic akan menghadapi Carlos Alcaraz di final Wimbledon, mengulangi pertemuan final tahun lalu. Djokovic mengalahkan Lorenzo Musetti dalam tiga set langsung di semifinal.
Carlos Alcaraz bangkit dari ketertinggalan satu set untuk mengalahkan Daniil Medvedev dan mencapai final Wimbledon, di mana ia akan menghadapi Novak Djokovic.
Laga antara Jasmine Paolini dan Donna Vekic berlangsung selama 2 jam dan 51 menit, memecahkan rekor sebagai laga tunggal putri paling lama di babak semifinal Wimbledon.
Rafael Nadal dan Carlos Alcaraz mengalahkan Tallon Griekspoor dan Wesley Koolhof, pada pertandingan babak kedua Olimpiade Paris 2024 dengan kemenangan 6-4, 6-7 (2/7), dan 10-2.
Rafael Nadal masih mengalami cedera paha jelang Olimpiade Paris 2024. Hal itu menimbulkan pertanyaan apakah dia akan tetap berlaga di pesta olahraga multicabang tersebut.
Petenis Spanyol Carlos Alcaraz tak sabar untuk berpasangan dengan rekan senegaranya sekaligus idolanya, Rafael Nadal, di Olimpiade Paris 2024.
Juara Grand Slam 22 kali itu tidak ingin berekspektasi tinggi menjelang Olimpiade terakhirnya, saat duo Rafael Nadal/Carlos Alcaraz bekerja sama untuk pertama kalinya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved