Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DI sebuah klub olahraga di Tunis, sejumlah anak perempuan bermain tenis dengan harapan suatu hari nanti bisa bermain di Wimbledon, sama seperti idola mereka, Ons Jabeur.
Saat petenis Tunisia itu gagal untuk ketiga kalinya untuk menjadi perempuan Arab atau Afrika pertama yang memenangkan gelar Grand Slam, Sabtu (15/7), sebuah turnamen digelar di Klub Tenis Tunis di komplek perumahan Alain Savary di ibu kota Tunisia.
Di puluhan lapangan tenis yang ada, anak laki-laki dan perempuan bertanding didampingi orangtua mereka.
Baca juga: Ons Jabeur Selangkah Lagi Menuju Gelar Grand Slam Pertamanya
Ibtissem Treimech, ibu salah satu petenis muda, mengatakan, "Ketika mereka melihat Ons Jabeur dan kesuksesannya, anak dan orangtua terinspirasi. Orangtua mendorong anak-anak mereka untuk bermain tenis."
Di negara yang gila sepak bola, Jabeur sukses menjadi ikon dan menumbuhkan kecintaan terhadap tenis selama tiga tahun terakhir, teruatama pada anak perempuan. Seperti Jabeur, mereka mayoritas berasal dari keluarga kelas pekerja.
"Saya bisa menjadi seperti Ons Jabeur dan berpartisipasi di turnamen Grand Slam seperti Wimbledon dan Roland Garros," ujar Lina Chedli, petenis perempuan berusia sembilan tahun.
Baca juga: Jabeur Tantang Vondrousova di Final Tunggal Putri Wimbledon 2023
Yasmine Ben Mabrouk, yang juga berusia 9 tahun, sama sekali tidak ragu dengan kemampuannya.
"Saya rasa saya bisa jadi petenis hebat seperti Ons Jabeur. Saya akan tampil di laga-laga besar," tegasnya.
Emma Bartagisse, 10, bahkan yakin dirinya bisa berprestasi lebih hebat dari Jabeur. (AFP/Z-1)
Dengan kemenangannya dalam tempo 2 jam 27 menit, Carlos Alcaraz menjadi orang kedua di Era Open yang memenangi empat final Grand Slam pertamanya.
Petenis Ceko Barbora Krejcikova mmengalahkan petenis Italia Jasmine Paolini untuk meraih gelar Wimbledon,
Carlos Alcaraz menikmati momen bersama penonton Centre Court setelah mengalahkan Daniil Medvedev, mengamankan tempat di final Wimbledon.
Novak Djokovic akan menghadapi Carlos Alcaraz di final Wimbledon, mengulangi pertemuan final tahun lalu. Djokovic mengalahkan Lorenzo Musetti dalam tiga set langsung di semifinal.
Carlos Alcaraz bangkit dari ketertinggalan satu set untuk mengalahkan Daniil Medvedev dan mencapai final Wimbledon, di mana ia akan menghadapi Novak Djokovic.
Laga antara Jasmine Paolini dan Donna Vekic berlangsung selama 2 jam dan 51 menit, memecahkan rekor sebagai laga tunggal putri paling lama di babak semifinal Wimbledon.
TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim.
Pada pertemuan "konsultatif" di Tunis, pemimpin dari Tunisia, Aljazair, dan Libia bertemu untuk membahas pembentukan koalisi regional Maghreb yang baru.
PIALA Afrika 2024 kembali menciptakan kejutan. Namibia menghasilkan kejutan terbesar usai membekap mantan juara Tunisia 1-0 pada laga pertama Grup E.
PETENIS Ons Jabeur mengatakan akan menyumbangkan sebagian dari hadiah uang Final WTA-nya kepada warga Palestina yang menjadi korban invasi Israel.
Tunisia menolak bantuan keuangan yang diumumkan Uni Eropa (UE) pada September, karena jumlahnya lebih kecil dari kesepakatan.
Maroko ingin menjadi pemain utama Afrika Utara di sektor hidrogen hijau. Bahkan, negara itu ingin mengekspor bahan bakar ramah lingkungan tersebut ke Eropa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved