Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PETENIS nomor satu dunia Carlos Alcaraz memperingatkan Novak Djokovic bahwa dia tidak akan menyerah di bawah tekanan jika bertemu dengan saingannya itu di final Wimbledon.
Alcaraz mengawali upayanya untuk merebut gelar Wimbledon dengan percaya diri saat mengalahkan petenis veteran asal Prancis Jeremy Chardy 6-0, 6-2, dan 7-5 di putaran pertama, Selasa (4/7) waktu setempat.
Skor kemenangan petenis Spanyol berusia 20 tahun itu sekaligus menegaskan statusnya sebagai penantang utama juara bertahan Djokovic.
Baca juga: Andy Murray Melaju ke Putaran Kedua Wimbledon
Alcaraz, yang sudah memiliki lima gelar musim ini, berada dalam kondisi baik setelah memenangi trofi lapangan rumput perdananya di Queen's Club, bulan lalu.
AFP/SEBASTIEN BOZON--Petenis Prancis Jeremy Chardy
Namun, Djokovic masih menjadi orang yang harus dikalahkan di saat petenis Serbia itu juga berambisi mengejar gelar Wimbledon kedelapan.
Alcaraz, yang merupakan juara Amerika Serikat (AS) Terbuka, diunggulkan untuk bertemu petenis nomor dua dunia Djokovic di final All England Club.
Baca juga: Meski Diganggu Hujan, Djokovic Melaju ke Putaran Kedua Wimbledon
Pertandingan tersebut akan menjadi ulangan semifinal Prancis Terbuka, bulan lalu, yang dimenangi Djokovic 6-3, 5-7, 6-1, dan 6-1 setelah Alcaraz mengalami kram di dua set terakhir.
Alcaraz yakin kejadian yang disebabkan karena tegang tersebut tidak akan terulang lagi jika mereka bertemu di final Wimbledon.
"Alasan utama saya mengalami kram adalah ketegangan yang saya alami saat menghadapi Novak di semifinal Grand Slam. Saya yakin pengalaman adalah bagian yang sangat penting dari itu," kata Alcaraz, dikutip dari AFP, Rabu (5/7).
"Saya belajar banyak dari pertandingan itu untuk pertemuan berikutnya menghadapi Novak. Kondisinya akan berbeda. Saya akan menghadapi tekanan lebih baik daripada saat di Prancis Terbuka."
"Saya tidak bisa bermain dengan ketegangan itu. Seperti yang saya katakan, ini akan berbeda di lain waktu," lanjutnya.
Sebagai pesaing utama perebutan gelar, Alcaraz mengakui dia dan Djokovic akan saling mengikuti perkembangan satu sama lain di turnamen tersebut.
"Saya menonton pertandingannya, itu sudah jelas, tapi tidak keseluruhan pertandingan. Saya pikir dia melakukan hal yang sama seperti saya," ujar Alcaraz.
"Untuk memenangi turnamen. Itulah tujuan utama saya saat ini. Saya sangat percaya diri," imbuhnya.
Di putaran kedua Wimbledon, Alcaraz akan menghadapi pemenang pertandingan antara sesama petenis Prancis, Alexandre Muller dan Arthur Rinderknech. (Ant/Z-1)
Dengan kemenangannya dalam tempo 2 jam 27 menit, Carlos Alcaraz menjadi orang kedua di Era Open yang memenangi empat final Grand Slam pertamanya.
Petenis Ceko Barbora Krejcikova mmengalahkan petenis Italia Jasmine Paolini untuk meraih gelar Wimbledon,
Carlos Alcaraz menikmati momen bersama penonton Centre Court setelah mengalahkan Daniil Medvedev, mengamankan tempat di final Wimbledon.
Novak Djokovic akan menghadapi Carlos Alcaraz di final Wimbledon, mengulangi pertemuan final tahun lalu. Djokovic mengalahkan Lorenzo Musetti dalam tiga set langsung di semifinal.
Carlos Alcaraz bangkit dari ketertinggalan satu set untuk mengalahkan Daniil Medvedev dan mencapai final Wimbledon, di mana ia akan menghadapi Novak Djokovic.
Laga antara Jasmine Paolini dan Donna Vekic berlangsung selama 2 jam dan 51 menit, memecahkan rekor sebagai laga tunggal putri paling lama di babak semifinal Wimbledon.
Rafael Nadal dan Carlos Alcaraz mengalahkan Tallon Griekspoor dan Wesley Koolhof, pada pertandingan babak kedua Olimpiade Paris 2024 dengan kemenangan 6-4, 6-7 (2/7), dan 10-2.
Rafael Nadal masih mengalami cedera paha jelang Olimpiade Paris 2024. Hal itu menimbulkan pertanyaan apakah dia akan tetap berlaga di pesta olahraga multicabang tersebut.
Petenis Spanyol Carlos Alcaraz tak sabar untuk berpasangan dengan rekan senegaranya sekaligus idolanya, Rafael Nadal, di Olimpiade Paris 2024.
Juara Grand Slam 22 kali itu tidak ingin berekspektasi tinggi menjelang Olimpiade terakhirnya, saat duo Rafael Nadal/Carlos Alcaraz bekerja sama untuk pertama kalinya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved