Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEBULU tangkis ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu menekankan pentingnya mengubah cara berpikir atau mindset menjadi lebih positif dan bermain dengan hati demi lepas dari tekanan saat berlaga di turnamen penting seperti Indonesia Terbuka 2023.
Hal itu menyusul grafik performa Apri dan rekannya, Siti Fadia Silva Ramadhanti, yang masih belum bisa meraih gelar hingga pertengahan tahun ini.
"Apri dan Fadia memulai di tahun ini, ya, kami memang kami harus membesarkan hati kami karena pada tur Asia ini hasilnya tidak ada yang bagus," kata Apriyani dalam konferensi pers di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (14/6).
Baca juga: Rinov/Pitha Ungkap Kunci Kemenangan Atas Pasangan Prancis di Indonesia Terbuka
Saat ditanya apakah karena adanya tekanan yang muncul dari embel-embel Race to Olympic yang menyertai beberapa turnamen, termasuk Piala Sudirman, peraih emas Olimpiade 2020 Tokyo itu mengaku ada beban dan tanggung jawab tersendiri untuk meraih poin dan lolos menuju Paris pada tahun depan.
"Yang jadi permasalahan dari saya adalah membuat itu menjadi tanggung jawab besar yang terlalu berlebihan dan tanpa sadar menjadi beban untuk saya," ungkap Apriyani.
"Setelah di Singapura, saya coba melepaskan itu semua. Saya tidak bicara sama Fadia dan pelatih, karena ini Race to Olympic, kami mati-matian mau juara, tidak usah memikirkan poinnya gimana, dan (tekanan) lainnya. Apri lepaskan itu semua dan mencoba berpikir kalau itu disimpan terus, itu tidak baik untuk saya, dan performa saya dengan Fadia karena dia mitra saya. Ini pengalaman luar biasa buat saya karena baru merasakan ini," imbuhnya.
Baca juga: The Daddies Anggap Menang dan Kalah Harus Jadi Motivasi Seorang Atlet
Mantan rekan main Greysia Polii itu melanjutkan, kini dirinya mencoba mencari celah untuk memperbaiki mentalitas dengan mantap untuk kompetisi-kompetisi mendatang.
"Coba mencari celah apa yang harus dilakukan dan diperbaiki seperti mindset, karena dari pola permainan dan fisik tidak ada masalah. Mindset, sih, yang lebih saya rasakan. Dan alhamdulillah kami main dengan hati dan tidak memikirkan apa-apa (tampil lepas)," ujar Apriyani.
Ia menambahkan, tanggung jawab besar yang ia pikul sebagai senior Fadia pun menjadi pemantik semangat baginya alih-alih menjadi beban.
"Iya mungkin karena lebih senior, Apri harus bisa membawa diri dan Fadia juga. Tanggung jawab semakin besar tapi harus jadi hal yang positif," kata Apriyani.
Sementara itu, Apri/Fadia akan menghadapi Catherine Choi/Josephine Wu dari Kanada di babak 16 besar Indonesia Terbuka 2023. (Ant/Z-1)
Ricky memberikan beberapa catatan kepada atlet tuan rumah, utamanya kepada pebulu tangkis yang akan tampil di ajang Olimpiade Paris 2024 mendatang.
Liang Wei Keng/Wang Chang menang dengan skor 19-21, 21-16, 21-12 atas wakil Malaysia, Man Wei Chong/Kai Wun Tee.
Shi Yu keluar sebagai juara setelah menang dengan skor 21-9, 12-21, 21-14 melawan Antonsen di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (9/6).
Baek Ha Na/Lee So Hee mengalahkan wakil Tiongkok, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dengan skor 21-17 dan 21-13 di final ganda putri Indonesia Terbuka 2024.
Final Indonesia Terbuka 2024 akan menjadi panggung bagi dominasi Tiongkok di sektor bulu tangkis, dengan pemain-pemain Tiongkok mendominasi semua nomor final.
Ganda putra, Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi, terhenti di babak semifinal Indonesia Terbuka 2024 setelah kalah dari pasangan Malaysia, Wei Chong Man/Kai Wun, 27-29, 21-13.
Langkah Apri/Fadia dipastikan terhenti di Olimpiade Paris 2024 setelah berada di peringkat terakhir Grup A dan tidak mengoleksi satu pun kemenangan.
PASANGAN ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti takluk dari pasangan Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan.
PELATIH ganda putri Indonesia, Eng Hian mengatakan bahwa Olimpiade Paris 2024 kali ini merupakan pelajaran berharga bagi pasangan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Apri/Fadia kalah dari pasangan Tiongkok, Chen Qing Chen/Jia Yifan dengan skor 12-21 dan 22-24 pada pertandingan fase grup A Olimpiade Paris 2024.
Ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti terganjal di hari pertama
Apriyani/Fadia yang menghuni Grup A akan berhadapan dengan pasangan Jepang, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved