Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
INDONESIA pulang tanpa gelar dari ajang bulu tangkis Swiss Terbuka 2023 yang berlangsung hingga akhir pekan kemarin. PP PBSI mengalihkan fokus pada ajang Spain Masters 2023 yang mulai bergulir pekan ini.
Di ajang Swiss Terbuka pekan lalu, dua wakil Merah Putih sampai babak semifinal yakni di tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung kemudian ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia. Meski dinilai tampil maksimal, hasilnya dianggap belum memuaskan karena tak ada yang menembus final.
Kabid Binpres PP PBSI Rionny Mainaky mengungkapkan ketidakpuasannya lantaran tak ada titel yang bisa direbut pemain Indonesia di Swiss dan berharap di Spanyol bisa membuahkan hasil. Pada edisi terakhir 2021, Indonesia meraih empat gelar di Spanyol.
Baca juga : Gregoria Bersiap Tampil di Madrid Spain Masters
"Setelah gagal di Swiss, saya harapkan para pemain bisa lebih fokus ke turnamen berikutnya di Madrid, Spanyol. Lupakan kegagalan dan konsentrasi untuk tampil lebih bagus lagi untuk bisa menjadi juara di Spanyol," ungkap Rionny.
"Padahal, tahun lalu masih ada dua gelar (Swiss Terbuka) yang kita raih. Gregoria dan Apriyani/Fadia sudah tampil maksimal hingga ke semifinal. Sayang Apri harus mundur karena cedera bahu. Sedangkan Gregoria tidak bisa memanfaatkan kesempatan terbuka untuk lolos ke final," imbuhnya.
Baca juga : Fadia Minta Apri Fokus Pemulihan Sebelum Kualifikasi Olimpiade Paris 2024
Salah satu yang menjadi perhatian yaitu banyaknya pemain yang terkapar lantaran cedera. Di ajang itu, tunggal putra Chico Aura Dwi Wardoyo mundur ketika berlaga melawan Viktor Axelsen di babak pertama.
Ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari juga mundur di tengah-tengah pertandingan perempat final karena cedera Rinov. Apriyani/Siti Fadia juga terhenti di semifinal lantaran cedera bahu Apriyani.
"Yang juga menjadi catatan saya adalah banyaknya pemain yang cedera. Chico cedera pada engkel kaki, Rinov di tangan, sementara Apriyani di bahu. Ketika dalam persiapan di Jakarta, mereka semua dalam kondisi baik dan fit," ucap Rionny.
"Apakah cedera ini terjadi karena intensitas pertandingan yang dijalani pemain yang demikian tinggi sejak All England lalu atau bagaimana, tentu akan kita cari akar permasalahannya bersama dokter dan pelatih," tambahnya.
Peluang untuk juara, kata Rionny, sebenarnya ada di pundak Gregoria namun akhirnya kalah 21-18, 13-21, 17-21 dari Pornpawee Chochuwong (Thailand) di semifinal.
"Seandainya Gregoria bisa menang dan lolos ke final, kans juara juga bertambah besar. Motivasinya pasti juga akan naik. Dan hasil bagus di Swiss ini tentu akan membawa pengaruh yang positif saat dia melanjutkan pertandingan ke Spanyol," ujar Rionny. (Z-5)
Atmosfer Olimpiade sangatlah berbeda dengan turnamen-turnamen kelas dunia lainnya, sehingga berbagai kemungkinan dapat terjadi.
KEPALA Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Ricky Soebagdja mengingatkan bahwa perjuangan skuad bulu tangkis Indonesia di Olimpiade Paris 2024 masih belum usai.
KEPALA Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI Ricky Soebagdja mengatakan ada sedikit kekecewaan atas gugurnya sejumlah atlet bulu tangkis di fase grup Olimpiade Paris 2024.
Fajar/Rian akan berjumpa dengan unggulan pertama asal Tiongkok, Liang Wei Keng/Wang Chang pada babak perempat final.
Kondisi para atlet bulu tangkis Indonesia dalam keadaan baik dan sudah siap bertanding. Mereka bisa menjaga performa usai melakukan pemusatan latihan di Chambly.
Turnamen akan diikuti oleh sebanyak 480 peserta dari kelompok umur dan peserta dari anggota Polri.
GANDA putri Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto mengakhiri turnamen Swiss Terbuka 2024 dengan gelar juara.
GREGORIA Mariska Tunjung gagal menjadi juara di nomor tunggal putri Swiss Open 2024 setelah melakoni permainan tiga gim di babak final.
PASANGAN Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto berhasil menjuarai Swiss Open 2024 setelah mengalahkan pasangan Taiwan, Hsu Ya Ching/Lin Wan Ching dengan skor 13-21, 21-16, dan 21-8
PASANGAN Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto mengakhiri turnamen Swiss Terbuka 2024 sebagai juara di nomor ganda putri setelah mengalahkan pasangan Taiwan.
GANDA putra Indonesia Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri gagal menjadi juara dan harus puas sebagai runner-up Swiss Open 2024.
Gregoria berhasil mengalahkan lawannya asal Jepang dalam permainan dua gim dengan skor 21-15 dan 21-17.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved