Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PUPUS sudah harapan pasangan ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti untuk merebut gelar juara Indonesia Masters 2023. Langkah mereka terhenti ditangan pasangan Thailand Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai di babak perempat final.
Bertarung dalam laga sengit berdurasi 1 jam 24 menit, Apriyani/Fadia menyerah dengan rubber game 21-16, 17-21 dan 18-21. Pasangan peringkat lima dunia itu mengakui bahwa mereka tampil kurang tenang di poin-poin akhir gim penentuan.
Baca juga: Djokovic Lolos Ke Final Australia Terbuka 2023
"Di poin-poin terakhir kami kurang tenang dan pada akhirnya mereka percaya diri lagi, dari situlah mereka pede lagi. Itu sih ya, memang kita terus belajar (lebih tenang), memang harinya mereka hari ini. Rasa kecewa pasti ada," tutur Apriyani usai pertandingan di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jumat (27/1).
Kegagalan ini mengartikan, Indonesia nir gelar dari sektor ganda putri di Indonesia Masters 2023. Dari empat wakil ganda putri yang ditrunkan Indonnesia di turnamen berlebel BWF World Tour Super 500 ini, semuanya telah terhenti.
Gagal menginjakan kaki ke babak empat besar Indonesia Masters, Apriyani/Fadia mengatakan ini bukanlah akhir dari segalanya. Mereka menjadikan pertandingan ini sebagai persiapan menuju kualifikasi Olimpiade Paris 2024 yang bakal berlangsung bulan mei mendatang.
"Dari hasil hari ini, kami sudah tahu di mana letak kekurangan kami. Jadi kekalahan ini akan kami jadikan motivasi untuk lebih baik lagi," tutur Apriyani.
"Karena tujuan kita kan ke situ (Olimpiade). Makanya pertandingan Indonesia Masters ini kami jadikan sebagai ajang persiapan sebelum kualifikasi Olimpiade. Pasti dari sini kan ada pembelajaran ya, dari kita lawan siapapun, pasti ada pembelajaran dan itu sebagai persiapan untuk kualifikasi Olimpiade," jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Apriyani/Fadia juga mengucapkan terima kasihnya kepada pecinta bulu tangkis Indonesia yang sudah mendukungnya di Istora. Dia berharap para penggemar dapat terus mendukung perjalanan karier mereka.
"Terima kasih untuk dukungan masyarakat Indonesia yang datang ke Istora, yang terus berbondong-bondong ke sini dari pagi sampe malem untuk nonton, support dan doain kita," ucap Apriyani.
"Bukan hanya kalian yang kecewa, kami pun juga kecewa. Tapi selalu doakan Apriyani/Fadia, sekiranya kami terus bertahan dan terus kuat dan terus berprestasi," tukasnya. (OL-6)
Langkah Apri/Fadia dipastikan terhenti di Olimpiade Paris 2024 setelah berada di peringkat terakhir Grup A dan tidak mengoleksi satu pun kemenangan.
PASANGAN ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti takluk dari pasangan Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan.
PELATIH ganda putri Indonesia, Eng Hian mengatakan bahwa Olimpiade Paris 2024 kali ini merupakan pelajaran berharga bagi pasangan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Apri/Fadia kalah dari pasangan Tiongkok, Chen Qing Chen/Jia Yifan dengan skor 12-21 dan 22-24 pada pertandingan fase grup A Olimpiade Paris 2024.
Ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti terganjal di hari pertama
Apriyani/Fadia yang menghuni Grup A akan berhadapan dengan pasangan Jepang, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved