Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
TYSON Fury mengaku batal pensiun dari tinju karena olahraga itu merupakan satu-satunya cara bagi dirinya untuk tetap waras.
Setelah mengalahkan Dillian Whyte di Wembley, April lalu, juara dunia tinju kelas berat WBC itu memutuskan untuk gantung sarung tinju.
Namun, petinju berusia 34 tahun itu membatalkan keputusannya itu beberapa kali sebelum memastikan akan mempertahankan gelar juara tinju kelas beratnya itu melawan sesama petinju Inggris Derek Chisora di Stadion Tottenham Hotspur, London, 3 Desember mendatang.
Baca juga: Fury Sebut Joshua Sudah Lewati Tenggat
Laga itu diputuskan setelah upaya Fury menantang sesama juara tinju kelas berat dunia Oleksandr Usyk dan sesama petinju Inggris Anthony Joshua gagal.
Dalam wawancara dengan BT Sport, Fury mengaku memutuskan kembali bertinju karena pensiun membuat dia merasakan apa yang dia rasakan kala secara mengejutkan mengalahkan Wladimir Klitschko pada 2015.
Kemenangan atas Klitshcko itu membuat Fury menjadi juara tinju kelas berat dunia WBA, IBF, dan WBO namun juga kemudian masalah alkohol dan narkoba yang berujung pada gangguan mental di muka publik.
"Setelah saya mengalahkan Dillian Whyte, April lalu, saya yakin memutuskan pensiun. Saya tidak pernah seyakin itu sebelumnya dalam hidup saya," ungkap Fury.
"Saya tidak bertinju selama beberapa bulan, menulis buku ketiga saya, dan menghasilkan lagu untuk Piala Dunia. Jadi, saya cukup sibuk. Namun, tanpa tinju, saya merasa tidak memiliki tujuan dalam hidup saya."
"Selama empat bulan pensiun, saya tidak pernah merasa kembali ke 2015, 2016, dan 2017. Saya kembali ke masa hidup saya yang membosankan, gelap, dan tampaknya tidak ada jalan keluar."
Dia menambahkan, "Saya kenbali bertinju bukan untuk merebut gelar juara atau uang. Saya kembali bertinju demi ini (sembari menunjuk kepalanya)."
"Tanpa tinju, saya merasa kondisi saya akan semkin memburuk dan saya tidak yakin akan tetap waras. Itu adalah faktanya dan saya berbicara dari hati. Saya tidak tahu bagaimana caranya berhenti bertinju," lanjutnya. (AFP/OL-1)
Oleksandr Usyk mengalahkan Tyson Fury dengan kemenangan angka untuk menjadi juara dunia sejati pada 18 Mei lalu.
Tyson Fury mengalami kekalahan skor split-decision melawan Oleksandr Usyk, yang membuatnya menjadi juara kelas berat undisputed pertama dengan empat sabuk.
Duel antara Tyson Fury melawan Oleksandr Usyk semula dijadwalkan pada 17 Februari, namun terpaksa ditunda hingga Sabtu (18/5) ini lantaran Fury mengalami cedera mata.
Tyson Fury ingin sekali mengalahkan Olesandr Usyk, yang merupakan memegang gelar juara kelas berat versi WBA, IBF, dan WBO.
Fury, yang merupakan juara tinju kelas berat versi WBC, seharusnya berhadapan dengan juara versi WBO, WBA, dan IBF Oleksandr Usyk pada bulan ini di Riyadh, Arab Saudi.
Gelar WBO milik Fury dan gelar WBA, IBF, dan WBO milik Usyk dipertaruhkan saat kedua petinju dijadwalkan saling berhadapan di Arab Saudi pada 17 Februari ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved