Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PEMBALAP Ducati Francesco Bagnaia mengkokohkan posisinya di puncak klasemen Moto-GP 2022. Merebut juara ketiga di GP Australia, Bagnai sukses menggeser posisi pembalap Yamaha Fabio Quartararo dari puncak klasemen dengan meraup 233 poin.
Pada balapan yang berlangsung di Sirkuit Phillip Island, Minggu (16/10), pembalap Suzuki Alex Rins keluar sebagai yang tercepat dengan catatan waktu 40 menit 50,654 detik. Sedangkan Marc Marquez (Honda) mengamankan posisi kedua dengan jarak waktu 0,186 detik dari Rins.
Baca juga: Detroit Pistons akan Awali Musim Tanpa Marvin Bagley III
Memulai balapan di Sirkuit Phillip Island dari grid ketiga, Bagnaia tampil konsisten dia tercatat menyelesaikan balapan dengan catatan waktu 40 menit 50,878 detik. Sementara Quartararo harus menyelesaikan balapan lebih cepat setelah terjatuh pada tikungan kedua lap ke-11
"Saya sangat senang karena kami memimpin di Kejuaraan Dunia. Kami harus terus seperti ini," kata Bagnaia dikutip dari Speedweek, Minggu (16/10).
Dijelaskan Bagnaia, saat dirinya mengetahui bahwa Quartararo tersingkir dari balapan dia hanya berusaha bermain aman. Dia hanya mencoba untuk dapat menyelesaikan balapan.
"Ketika saya melihat di papan pit bahwa Fabio tersingkir dari balapan, saya berkata pada diri sendiri 'Tidak apa-apa untuk tidak menang, jika pembalap lain menyusul saya, saya rasa hasilnya masih bagus'," tuturnya.
Memimpin di puncak klasemen dengan unggul 14 poin dari Quartararo di posisi kedua klasemen, Bagnaia pun semakin dekat dengan gelar juara dunia pertamanya, di mana Moto-GP hanya menyisahkan dua balapana terakhir yakni GP Malaysia dan GP Valencia.
Jika Bagnaia mampu mempertahankan posisinya di puncak klasemen hingga akhir seri balapan, rider Italia itu akan menjadi pembalap Ducati pertama yang merebut gelar juara setelah Casey Stoner pada 2007 lalu.
Meski Bagnaia semakin dekat dengan gelar juara dunia, namun rival utamanya Quartararo menegaskan bahwa dia masih memiliki kesempatan untuk mempertahakan gelar juaranya, dia pun bertekad akan memaksimalkan kesempatan dengan baik pada balapan seri GP Malaysia.
"Sekarang kami perlu membalik halaman dan kami hanya memiliki satu pekerjaan, yaitu mencoba untuk menang dan itu akan menjadi pekerjaan terberat dalam karir saya. Tapi saya siap untuk memperjuangkannya," tegas Quartararo.
El Diablo -julukan Quartararo- menepis bahwa dirinya tengah menghadapi tekanan mental seperti yang terjadi pada musim 2020 lalu, saat dia gagal merebut gelar juara. Quartararo menegaskan bahwa dia dalam kondisi yang sangat baik secara mental.
"Sebenarnya, 2020 adalah masalah mental dan teknis. Sekarang saya tidak merasa secara mental seperti saya terlalu banyak berpikir. Jadi, secara mental saya tidak merasa seperti tahun 2020," terangnya.
"Kesalahan hari ini sepenuhnya karena masalah teknis, hari ini saya membuat kesalahan dengan mengerem terlalu keras dan melebar. Tapi ini adalah hal yang perlu kita pahami. Kami membutuhkan lebih banyak grip belakang karena kami perlu menghemat ban dan tampil terbaik," tukasnya. (Rif/Speedweek/OL-6)
Marquez mendapat sambutan yang sangat hangat dari para Ducatisti.
Itu akan membentuk duet pembalap yang paling menarik sejak Rossi dan Jorge Lorenzo berbagi garasi Yamaha, sebuah hubungan yang berubah menjadi sangat buruk.
Keputusan Ducati untuk merekrut Marc Márquez ke tim pabrikan memiliki konsekuensi tersendiri.
MARC Marquez telah menetapkan target untuk finis di posisi tiga besar di klasemen MotoGP tahun ini. Meski ia mengakui itu tidak akan mudah.
Setelah sembilan putaran, Marquez saat ini berada di urutan ketiga klasemen, tertinggal 56 poin dari Francesco Bagnaia dan 24 poin dari Jorge Martin, dengan selisih 11 poin atas Enea Bastianini
Setelah menjuarai GP Jerman, akhir pekan lalu, Francesco Bagnaia kini duduk di puncak klasemen kejuaraan dengan keunggulan 10 poin atas Jorge Martin.
Pembalap Ducati Lenovo Francesco Bagnaia mengaku tidak ingin lengah meskipun saat ini telah mengambil alih posisi puncak klasemen sementara dari rival terdekatnya, Jorge Martin.
Posisi puncak klasemen MotoGP diambil alih Francesco Bagnaia, yang memenangi balapan di Sirkuit Sachsenring, Jerman, Minggu (7/7).
Francesco Bagnaia kini berada di puncak klasemen MotoGP dengan 222 poin, unggul 10 poin dari Jorge Martin di posisi kedua.
Jatuhnya Jorge Martin secara dramatis di GP Jerman bukan hanya memberikan gelar pemenang kepada Francesco Bagnaia, tetapi juga puncak klasemen MotoGP.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved