Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
DOMINASI penunggang Ducati di papan atas Moto-GP merepotkan sang juara bertahan Fabio Quartararo (Yamaha). Ducati pun disebut-sebut berpeluang memainkan strategi team order untuk membantu Francesco Bagnaia yang kini hanya terpaut 10 poin dari Quartararo.
Namun, Bagnaia menegaskan tak menginginkan team order untuk membantunya meraih kemenangan pada GP Jepang di Sirkuit Motegi demi merebut posisi puncak klasemen menyalip Quartararo. Dia lebih memilih persaingan yang wajar meski soal team order bukan wilayahnya membuat keputusan.
"Saya rasa saya tidak perlu bantuan untuk berada di depan. Saya lebih suka menang di trek dan bukan karena seseorang membiarkan saya lewat," ucap Bagnaia.
"Tapi bagaimanapun, saya tidak berada di dalam keputusan ini. Itu adalah sesuatu yang pasti saya katakan keinginan saya, yaitu membiarkan saya melakukan apa yang saya inginkan," imbuhnya.
Bagnaia sebenarnya berpeluang menipiskan jarak dari Quartararo lima poin jika ia mampu menang di Aragon pekan lalu. Namun, persaingan sengit hingga lap terakhir dengan sesama penunggang Ducati, Enea Bastianini (Gresini Racing), membuatnya harus puas finis di tempat kedua.
Ducati sejauh ini menyatakan tak akan mengintervensi persaingan sesama penunggang Desmosedici yang mewakili empat tim berbeda. Di peringkat enam besar klasemen saat ini ada empat pembalap dari tim pabrikan maupun satelit Ducati.
Baca juga: Quartararo Yakin Bisa Maksimal di Motegi
"Jika mereka (tim) memutuskan sesuatu yang berbeda, itu tidak ada hubungannya dengan saya. Jadi, saya akan balapan, saya akan mencoba untuk berada di depan dan saya akan mencoba untuk menang. Ini akan menjadi tujuan utama saya seperti yang saya lakukan di Misano dan di Aragon," ucap Bagnaia.
Di sisi lain, Bastianini mengatakan tak ada instruksi apa pun dari tim untuk membantu Bagnaia menang di Motegi. Di Gresini, ujar Bastianini, situasinya sedang tenang-tenang saja.
"Perasaan saya baik dan saya pikir juga Ducati menginginkan ini (persaingan biasa) untuk saat ini. Saya belum mendapat team order untuk saat ini dan kita akan melihat apa yang terjadi jika Pecco (Bagnaia) ada di depan," ucapnya.
Bastianini sebelumnya sudah menegaskan bertekad untuk terus kompetitif jelang hingga akhir musim ini setelah mampu naik podium beruntun di San Marino dan Aragon. Dia mengincar poin sebanyak-banyaknya di Motegi yang sekarang terpaut 48 poin dari Quartararo.
"Saya lebih dekat sekarang dalam hal kejuaraan (klasemen) tetapi untuk saat ini hanya ada satu hal, saya harus melakukan 100% untuk menjadi cepat (di Motegi)," ucapnya. (OL-4)
Itu akan membentuk duet pembalap yang paling menarik sejak Rossi dan Jorge Lorenzo berbagi garasi Yamaha, sebuah hubungan yang berubah menjadi sangat buruk.
Setelah menjuarai GP Jerman, akhir pekan lalu, Francesco Bagnaia kini duduk di puncak klasemen kejuaraan dengan keunggulan 10 poin atas Jorge Martin.
Pembalap Ducati Lenovo Francesco Bagnaia mengaku tidak ingin lengah meskipun saat ini telah mengambil alih posisi puncak klasemen sementara dari rival terdekatnya, Jorge Martin.
Posisi puncak klasemen MotoGP diambil alih Francesco Bagnaia, yang memenangi balapan di Sirkuit Sachsenring, Jerman, Minggu (7/7).
Francesco Bagnaia kini berada di puncak klasemen MotoGP dengan 222 poin, unggul 10 poin dari Jorge Martin di posisi kedua.
Jatuhnya Jorge Martin secara dramatis di GP Jerman bukan hanya memberikan gelar pemenang kepada Francesco Bagnaia, tetapi juga puncak klasemen MotoGP.
Marquez mendapat sambutan yang sangat hangat dari para Ducatisti.
Keputusan Ducati untuk merekrut Marc Márquez ke tim pabrikan memiliki konsekuensi tersendiri.
MARC Marquez telah menetapkan target untuk finis di posisi tiga besar di klasemen MotoGP tahun ini. Meski ia mengakui itu tidak akan mudah.
Setelah sembilan putaran, Marquez saat ini berada di urutan ketiga klasemen, tertinggal 56 poin dari Francesco Bagnaia dan 24 poin dari Jorge Martin, dengan selisih 11 poin atas Enea Bastianini
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved