Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PASANGAN ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Ramadhanti berhasil menembus babak final Indonesia Masters 2022.
Laga yang sangat ketat, menguras fisik, hingga jatuh bangun dilalui pasangan ganda putri Merah Putih itu demi melewati wakil Malaysia Pearly Tan/Thinaah Muralitharan pada babak semifinal yang digelar di Istora Geloa Bung Karno, Jakarta, Sabtu (11/6) sore.
Kemenangan yang mengantarkan mereka ke final itu pun dipersembahkan untuk Greysia Polii yang besok, Minggu (12/6), akan mengucapkan salam perpisahan pensiun sebagai atlet bulu tangkis. Ketika berpasangan, Greysia/Apriani mencapai puncak prestasi merengkuh emas Olimpiade Tokyo.
"Ya itu bisa jadi kado, jadi apapun mau itu juara satu atau juara dua itu tetap jadi kado untuk Kak Ge (Greysia). Itu juga yang menjadi motivasi buat kita berdua. Kiranya dengan perpisahan Kak Ge besok bisa jadi perpisahan terbaik," tutur Apriyani menahan haru seusai pertandingan.
Siti Fadia yang menjadi pasangan baru Apriyani juga bersyukur memiliki Greysia sebagai seniornya, panutan, dan teman baik di lapangan maupun luar lapangan.
"Kak Greys (Greysia) di mata aku bukan cuma senior tapi juga panutan dan juga sebagai kakak. Walaupun aku junior dia mau welcome mendengar cerita, kasih masukan. Kak Greys itu the best," tutur Fadia.
Baca juga : Empat Wakil Indonesia Berjuang Rebut Tiket Final Indonesia Masters 2022
Pada laga melawan Pearly Tan/Thinaah Muralitharan, Apriyani/Siti Fadia lebih dulu kehilangan set pertama 21-23. Sejak awal kejar mengejar poin berlangsung ketat. Meski memaksakan deuce, mereka akhirnya tertinggal.
Gim kedua menjadi momentum kebangkitan Apriani/Siti. Ketat sejak awal, mereka berhasil keluar dan unggul pada interval 11-9. Perlahan mereka bisa menjaga jarak poin hingga merebut kemenangan 21-14.
Di gim penentuan, lagi-lagi pertarungan sengit sejak awal namun Apriani/Siti mampu unggul di interval dan mengamankan poin satu demi satu demi memperlebar jarak. Diiringi gemuruh dukungan suporter, Apriani/Siti sukses mengunci gim ketiga 21-14.
Di partai final besok, lawan berat sudah menanti mereka yakni unggulan pertama yang juga peringkat satu dunia Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (Tiongkok). Apriyani bersama Greysia mengalahkan mereka di final Olimpiade Tokyo.
Apriyani menyadari kali ini situasinya berbeda lantaran ia bersama Siti Fadia merupakan pasangan baru. Namun, keduanya tetap siap bertarung habis-habisan di laga puncak.
"Kita mulai lagi dari nol berpartner karena baru dengan Fadia. Kami juga tidak menyangka (tembus final). Kami sudah siap capek dan mau main apa saja ayo. Kita mau mengeluarkan yang terbaik tanpa berekspektasi tinggi," ucap Apriyani. (OL-7)
Langkah Apri/Fadia dipastikan terhenti di Olimpiade Paris 2024 setelah berada di peringkat terakhir Grup A dan tidak mengoleksi satu pun kemenangan.
PASANGAN ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti takluk dari pasangan Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan.
PELATIH ganda putri Indonesia, Eng Hian mengatakan bahwa Olimpiade Paris 2024 kali ini merupakan pelajaran berharga bagi pasangan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Apri/Fadia kalah dari pasangan Tiongkok, Chen Qing Chen/Jia Yifan dengan skor 12-21 dan 22-24 pada pertandingan fase grup A Olimpiade Paris 2024.
Ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti terganjal di hari pertama
Apriyani/Fadia yang menghuni Grup A akan berhadapan dengan pasangan Jepang, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved