Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
KETUA Komite Olimpiade Indonesia (KOI) sekaligus ketua Gugus Tugas Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA, Raja Sapta Oktohari telah menetapkan 'timeline' kerja bagi Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI), Selasa (9/11).
Penetapan timeline kerja itu adalah bentuk penetapan waktu yang harus diselesaikan LADI guna menyandang status compliance (patuh) yang menjadi syarat pencabutan sanksi doping dari Badan Antidoping Dunia (WADA).
“Kami sudah pernah sampaikan ada tiga tantangan yang harus diselesaikan, yaitu komunikasi, administrasi, dan teknis. Untuk persoalan komunikasi kini sudah lancar, tinggal mempercepat sisanya yang kami harapkan bisa dirampungkan LADI setidaknya sesegera mungkin,” kata Okto usai rapat, tadi (9/11) sore.
Perumusan timeline kerja ini dihadiri secara virtual yang dipimpin langsung oleh Okto, sapaan karib Raja Sapta. Dihadiri Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang diwakili Tenaga Ahli Menpora Zainudin Amali, Gatot S Dewa Broto, Ketua LADI Musthofa Fauzi, serta para anggota gugus tugas, di antaranya Wakil Ketua LADI Rheza Maulana, Sekjen LADI Dessy Rosmelita, Sekjen KOI Ferry J Kono, dua perwakilan cabor yakni Bambang Roedyanto (PBSI) dan Del Asri (PABSI).
Terkait administrasi, berdasarkan arahan WADA dan SEARADO (Organisasi Anti-Doping Regional Asia Tenggara), diantaranya meminta LADI harus berkerja secara independen, tanpa intervensi, serta meminta struktur organisasi LADI diisi pekerja profesional (full-time).
Sementara hal teknis yang dimaksud adalah realisasi test doping plan (TDP) yang sudah disusun LADI. TDP meliputi saat kompetisi (in competition testing/ICT) serta di luar kompetisi (out of competition testing/OCT).
Baca juga : Rifki Ahmad Soleh Pecahkan Rekor Atletik Peparnas
“Untuk struktural yang kaitannya administrasi, LADI dapat menyelesaikan satu hingga dua pekan ke depan. Sementara untuk hal teknis, ICT tenggat waktunya pekan depan saat Peparnas selesai. Sedangkan OCT bisa diselesaikan dalam pekan pertama Desember,” kata Okto.
Menanggapi hal tersebut, Ketua LADI Musthofa Fauzi optimistis realisasi TDP rampung sesuai timeline yang telah ditetapkan. Saat ini, LADI juga sudah mendapat supervisi Badan Anti-Doping Jepang (JADA) sebagaimana yang direkomendasikan WADA.
“Saat ini LADI fokus melakukan ICT di Peparnas dengan jumlah 200 sampel doping yang bisa kami selesaikan dalam rentang waktu satu minggu ke depan. Pelaporan pengambilan sampel doping ini juga langsung disupervisi JADA yang prosesnya dipantau di ADAMS (sistem pelaporan testing WADA). Kami kejar agar semuanya tepat waktu,” kata Musthofa.
Dalam kesempatan yang sama, Musthofa juga menyampaikan usulan perubahan nama LADI menjadi NADO (Organisasi Anti-Doping Nasional) Indonesia untuk memperkuat dan mempertegas peran dan fungsi LADI sebagai NADO di Indonesia. Rencananya perubahan ini akan dituangkan dalam Revisi Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional Nomor 3 Tahun 2005.
Sementara, Gatot S Dewa Broto menegaskan Kemenpora berkomitmen membantu proses kerja gugus tugas dan LADI. Gatot yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pembina LADI 2021-2025 ini menyatakan siap membangun komunikasi intensif.
“Jika ada kendala komunikasi dari Kemenpora, tak usah segan-segan menghubungi saya. Sebab, Pak Menpora (Zainudin) sudah berpesan semua harus bekerja sama untuk mempercepat akselerasi pembebasan sanksi WADA ini,” kata Gatot. (OL-7)
Cynthia Temitayo Ogunsemilore terbukti melanggar aturan antidoping setelah dilakukan uji sampel oleh Badan Pengujian Internasional Antidoping (ITA).
Kasus doping pertama ditemukan di ajang Olimpiade Paris 2024. Dia adalah Sajjad Sehen, judoka asal Irak yang dinyatakan positif menggunakan steroid anabolik yang dilarang digunakan.
Dikenal sebagai Gabigol, pesepak bola berusia 27 tahun itu diskors Pengadilan Antidoping Brasil, Maret lalu, karena berusaha mengelabui tes doping.
Striker berusia 27 tahun itu disebut menyulitkan petugas kala uji doping mendadak, April lalu, di markas Flamengo di Rio de Janeiro.
Pogba, saat ini, sedang menjalani skorsing larangan bermain selama empat tahun karena kegagalan tes doping.
Simona Halep mengatakan dirinya telah menerima wild card untuk tampil di Miami Terbuka, yang digelar selepas Indian Wells Masters.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved