Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMILIK klub NBA Phoenix Suns Robert Sarver, Kamis (4/11), menghadapi tuduhan bersikap rasis dan misoginis setelah terbitnya laporan ESPN mengani kondisi tempat kerja yang toxic selama 17 tahun kepemimpinannya.
Sarver berusaha menangkal tudingan itu, bulan lalu, dengan mengatakan laporan yang belum terbit itu didasarkan pada kebohongan dan didesain untuk menyerang organiasi yang dipimpinnya.
Laporan, yang dirilis di laman daring ESPN, berasal dari wawancara dengan dengan lebih dari 70 karyawan dan mantan karyawan Suns, yang mengatakan Sarver berulang kali menggunakan kata-kata rasis dan berperilaku misgonis dan tidak pantas.
Baca juga: Philadelphia 76ers Hentikan Tren Positif Chicago Bulls
"Tingkat misoginis dan rasisme yang terjadi sangat luar biasa. Hal itu sangat memalukan bagi seorang pemilik klub NBA," ujar seorang karyawan yang tidak disebutkan namanya.
Sarver disebut menggunakan kata-kata rasis saat berbicara dengan seorang pelatih berkulit hitam, membahas soal hubungan seks secara terbuka dengan istrinya, dan menyebut dirinya sebagai pemilik para pekerja di Suns kepada seorang karyawan perempuan.
ESPN mengatakan Sarver, melalui kuasa hukumnya membantah pernah menggunakan kata-kata rasis.
Juru bicara NBA Mike Bass mengatakan pihak mereka belum menerima keluhan mengenai adanya kesalahan perilaku di Suns. Adapun Direktur Eksekutif Serikat Pekerja NBA Michele Roberts mengaku tidak mengetahui adanya keluhan dari pemain NBA.
Jika terbukti melakukan perilaku rasis, konsekuensinya sangat berat bagi pemilik NBA.
Pada 2014, pemilik Los Angeles Clippers Donald Sterling didenda sebesar US$2,5 juta dan diskors seumur hidup dari NBA karena menggunakan kata-kata rasis, NBA kemudian memaksa Sterling untuk menjual klub itu.
Sarver membeli Suns pada 2004 seharga US$401 juta. Klub itu kini diperkirakan bernilai sekitar US$1,55 miliar.
Suns mencapai final NBA pada musim lalu namun gagal menjadi juara karena kalah dari Milwaukee Bucks. (AFP/OL-1)
Suns tampil mengecewakan di musim reguler dan babak playoff setelah dihantui cedera yang dialami tiga pemain bintang mereka, Kevin Durant, Bradley Beal, dan Devin Booker.
The Wolves menghabisi Suns meski Devin Booker mencetak 49 poin lewat 13 tembakan berhasil dari total 21 upaya.
Jaden McDaniels memimpin perolehan angka Minnesota Timberwolves dengan 25 poin, delapan rebound, dan tiga assist
Phoenix Suns mengatasi Los Angeles Clippers dengan skor 124-108, sementara Denver Nuggets mengalahkan Minnesota Timberwolves dengan skor 116-107.
Booker mendongkrak peluang Suns menggusur Pelicans untuk meraih tiket otomatis ke babak playoff berkat penampilan gemilangnya di kandang Pelicans, Smoothie King Center.
Kevin Durant mencetak 30 poin dan mengumpulkan 13 rebound untuk memimpin Phoenix Suns meraih kemenangan 104-97 atas juara bertahan NBA, Denver Nuggets.
"Di lingkungan yang tanpa maaf saat ini, sangat jelas bahwa apa pun hal baik yang telah saya lakukan atau bisa saya lakukan tidak ada artinya ketimbang kesalahan yang saya lakukan."
Sarver didenda sebesar US$10 juta dan diskors selama satu tahun dari aktivitas liga setelah dilakukan penyelidikan selama 10 bulan setelah berperilaku tidak pantas di dunia kerja.
"Meski saya tidak setuju dengan keputusan NBA, saya meminta maaf untuk kata-kata dan perilaku saya yang menyinggung karyawan saya."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved