Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
LIFTER putra Indonesia Eko Yuli Irawan beryukur dapat mempersembahkan medali perak bagi Indonesia pada Olimpiade 2020 Tokyo.
Tampil di Tokyo International Forum, Jepang, pada Minggu (25/7) ini, Eko yang turun di kelas 61 kilogram (kg) putra, harus puas berada di tempat kedua. Dia mencatatkan total angkatan 302 kg.
"Saya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk bisa menjadi yang terbaik. Kita mesti bersyukur dengan rezeki yang telah diberikan," ujar Eko dalam keterangan resmi Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Minggu (25/7).
Baca juga: Eko Yuli Raih Perak Angkat Besi
“Saya minta maaf karena masih belum bisa mempersembahkan emas untuk Indonesia, sebagaimana cita-cita saya," imbuhnya.
Dalam pertandingan tersebut, Eko berusaha merebut medali emas dari saingan terberatnya lifter asal Tiongkok, yakni Li Fabin. Itu bisa dilihat dari upaya Eko setelah sukses melakukan angkatan pertama Clean and Jerk seberat 165 kg.
Lalu, Eko memutuskan menaikkan beban hingga 12 kg menjadi 177 kg pada angkatan kedua. Hanya saja, penampilan ko belum membuahkan hasil hingga angkatan ketiga.
Baca juga: Anthony Ginting Taklukan Wakil Hongaria di Olimpiade Tokyo
"Setelah sukses angkatan pertama Clean and Jerk 165 kg, saya mengambil keputusan untuk menaikkan beban menjadi 177 kg. Karena, pada angkatan Snatch, saya sudah selisih 4 kg dengan Li Fabin. Keputusan itu untuk membuka peluang meraih emas," jelas Eko.
Ketika ditanyakan untuk siapa medali perak yang dipersembahkan, Eko menjawab capaiannya untuk seluruh masyarakat Indonesia. Dengan raihan perak di Olimpiade 2020 Tokyo, Eko Yuli bukan hanya menyamai prestasi yang diraih pada Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.
Namun juga, mencatat sejarah di angkat besi Indonesia. Eko menjadi satu-satunya atlet Indonesia yang meraih medali pada empat penampilan beruntun di Olimpiade. Sebab, dia juga meraih medali perunggu di Olimpiade 2008 Beijing dan Olimpiade 2012 London.(KOI/OL-11)
Tiga lifter andalan Indonesia yang akan berjuang di Olimpiade Paris 2024 yaitu lifter putra Eko Yuli Irawan (61 kg) dan Rizki Juniansyah (73 kg), serta lifter putri Nurul Akmal (+81 kg).
PT Pupuk Indonesia bersama tiga anak perusahaannya komiemen memperkuat dukungan untuk memajukan olahraga angkat besi nasional.
Atlet angkat besi Indonesia terus berlatih menjaga kebugaran tubuh dalam masa pemusatan latihan di Montpeiller, Prancis, menuju laga Olimpiade Paris 2024.
Rizki Juniansyah, atlet angkat besi Tanah Air, akan berlaga di Olimpiade Paris 2024. Rizki yang turun di kelas 73 kg putra berhasil meraih tiket ke Paris usai menjadi juara dunia IWF 2024 di Phuket.
Kejuaraan Asia Angkat Besi 2023 di Tashkent, Uzbekistan, menjadi saksi bisu pencapaian terbaru Nurul Akmal.
ketika menjalani pelatihan nasional untuk persiapan menuju Olimpiade, waktu tidur Rizki Juniansyah ditingkatkan menjadi 8 jam pada malam hari serta 2 jam pada siang hari.
Irene juga berharap, para siswa agar terus konsisten dan persisten dengan bakat dan minat yang dimiliki khususnya dalam dunia debat.
Yang berbeda dari IAPVC 2024 ini salah satunya adalah kategori baru yaitu "Photo Enthusiast" yang ditujukan bagi peserta berusia 10-18 tahun.
Soundseeker menjanjikan pengalaman bermusik meliputi beragam genre dan pertunjukan, mulai dari rock dan pop hingga musik indie, atau bahkan musik hardcore.
Yogyakarta jadi lokasi turnamen karena dianggap sebagai barometer sepak bola putri di Tanah Air.
Perjuangan Mikael untuk mendapatkan kemenangan tidak mudah banyak hal yang harus ia persiapkan dan tantangan yang harus dilewati.
UNTUK kedua kali ibis Styles Jakarta Airport menggelar dan menjadi tuan rumah untuk event Mixology Competition Part II pada 24 Juli 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved