Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PELATIH kepala angkat besi tim Indonesia Dirdja Wihardja mengungkapkan strategi tim pelatih akan menjadi faktor penting dalam perebutan medali di cabang olahraga angkat besi Olimpiade Tokyo 2020.
Pematangan strategi akan dilakukan setelah tim pelatih mengetahui calon lawan dalam technical meeting pada Kamis (22/7).
“Penentuan masuk grup B atau A ditentukan oleh total angkatan terbaik yang didaftarkan. Dari total angkatan yang didaftarkan, kemudian kita bisa tentukan mau berapa kilogram di snatch dan clean & jerk. Kalau daftar lawan sudah ada (di technical meeting), ibaratnya angkatan terbaik sudah dikeluarkan,” kata Dirdja dalam keterangan resmi yang diterima, Kamis (22/7).
Dirdja menambahkan, jika sudah diketahui total angkatan yang didaftarkan, tim pelatih akan menyusun strategi kombinasi angkatan yang akan dilakukan dan dalam kompetisi tim pelatih akan terus memantau perkembangan lawan untuk menentukan langkah selanjutnya.
Pada Olimpiade Rio 2016 misalnya, Dirdja mengatakan tim pelatih sudah menentukan total angkatan sejak awal untuk mengamankan medali bagi Eko Yuli Irawan.
“Jadi awalnya kami langsung berusaha mengamankan medali. Setelah total angkatan kira-kira aman untuk medali, baru kami mengejar medali emas. Waktu itu lifter Kolombia berhasil di angkatan kedua sehingga dia yang mendapatkan medali emas,” ujarnya.
Baca juga: Lifter Muda Indonesia Sabet Juara Dunia Angkat Besi Junior 2021
Namun dengan kondisi pandemi covid-19 yang berlangsung sejak 2020 membuat banyak kompetisi kualifikasi yang dibatalkan, Dirdja mengakui cukup sulit untuk memantau total angkatan resmi dari calon rival Indonesia.
Dengan hanya ada dua kompetisi yang berlangsung pada tahun 2021 yakni Kejuaraan Asia dan Kejuaraan Dunia Junior di Uzbekistan, menurut Dirdja, tidak cukup untuk memantau calon rival Indonesia. Kendati demikian, dia dan tim bertekad akan memberikan yang terbaik di Olimpiade Tokyo ini.
Sementara itu, berbicara terkait kondisi anak didiknya, Dirdja mengatakan sejak tiba di Tokyo, seluruh atlet dalam keadaan aman dan sehat serta bisa langsung berlatih.
“Alhamdulillah, seluruh atlet sehat dan dalam kondisi aman. Mereka menjalani tes setiap hari dan hasilnya negative,” jelasnya.
Dapat diketahui, saat ini, seluruh anggota tim angkat besi Indonesia sudah berkumpul di Tokyo. Dalam Olimpiade Tokyo 2020 lima lifter Indonesia akan berjuang merebut medali Olimpiade, adapun kelima atlet tersebut yakni Eko Yuli Irawan, Windy Cantika, Rahmat Erwin Abdullah, Nurul Akmal dan Deni.(KOI/OL-5)
Tiga lifter andalan Indonesia yang akan berjuang di Olimpiade Paris 2024 yaitu lifter putra Eko Yuli Irawan (61 kg) dan Rizki Juniansyah (73 kg), serta lifter putri Nurul Akmal (+81 kg).
PT Pupuk Indonesia bersama tiga anak perusahaannya komiemen memperkuat dukungan untuk memajukan olahraga angkat besi nasional.
Atlet angkat besi Indonesia terus berlatih menjaga kebugaran tubuh dalam masa pemusatan latihan di Montpeiller, Prancis, menuju laga Olimpiade Paris 2024.
Rizki Juniansyah, atlet angkat besi Tanah Air, akan berlaga di Olimpiade Paris 2024. Rizki yang turun di kelas 73 kg putra berhasil meraih tiket ke Paris usai menjadi juara dunia IWF 2024 di Phuket.
Kejuaraan Asia Angkat Besi 2023 di Tashkent, Uzbekistan, menjadi saksi bisu pencapaian terbaru Nurul Akmal.
ketika menjalani pelatihan nasional untuk persiapan menuju Olimpiade, waktu tidur Rizki Juniansyah ditingkatkan menjadi 8 jam pada malam hari serta 2 jam pada siang hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved