Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PEMBALAP Suzuki Ecstar Joan Mir melempar kritik kepada Mantan pembalap MotoGP Casey Stoner yang menyatakan, nilai persaingan juara dunia MotoGP 2020 berkurang karena absennya rider Repsol Honda Marc Marquez.
Diketahui Marquez harus absen panjang pada MotoGP 2020 akibat cedera patah tulang bagian lengan dan masih melakukan pemulihan hingga saat ini.
"Sangat menyenangkan ketika berbicara dari luar, karena ia sudah pensiun dan semacamnya," ucap Mir. "Yang saya tidak mengerti adalah, secara teori Casey telah meninggalkan (MotoGP) ini bukan?, kemudian ia muncul dan berkomentar seperti itu. Aku tidak mengerti," imbuhnya.
"Biarkan saja ia berbicara semaunya, memberikan pendapatnya dari rumah, duduk di sofa yang nyaman," tuturnya.
Mir mengingatkan Stoner bahwa Marquez mendapatkan gelar juara dunia pertamanya di MotoGP saat rival lain cedera, dan itu tak mengurangi nilai dari gelar tersebut.
"Saya pikir hal yang sama terjadi pada Marquez di gelara juara dunia pertamanya, bahwa Pedrosa dan Lorenzo cedera. Tapi apakah kemudian gelar ini kurang bernilai baginya?, tidak sama sekali, pasti gelar itu yang paling memiliki nilai karena itu yang pertama," jelasnya.
"Saya tidak paham dengan (komentar Stoner) 'karena tidak ada Marquez nilainya jadi berkurang'. Begini, Marquez sudah ambil risiko di race pertama dan ia cedera. Tapi itu kan bagian dari kompetisi, apa yang akan terjadi bila Marquez tak jatuh? Kita tidak akan pernah tahu. Tapi untuk saat ini faktanya ia jatuh di balapan pertama," terangnya.
Joan Mir saat ini digadang-gadang akan merebut gelar juara MotoGP 2020 bersama dengan Fabio Quartararo dari Petronas Yamaha SRT, saat ini Mir mengoleksi 105 poin dan menduduki posisi kedua di klasemen berjarak 10 poin dari Quartararo yang menduduki peringkat puncak. (Motosan/OL-13)
Marquez mendapat sambutan yang sangat hangat dari para Ducatisti.
Itu akan membentuk duet pembalap yang paling menarik sejak Rossi dan Jorge Lorenzo berbagi garasi Yamaha, sebuah hubungan yang berubah menjadi sangat buruk.
Keputusan Ducati untuk merekrut Marc Márquez ke tim pabrikan memiliki konsekuensi tersendiri.
Juara dunia delapan kali itu tidak ingin tergesa-gesa dalam perebutan mahkota musim ini, terlepas orang-orang sekitarnya yang menilai peluang Marc Marquez terbuka lebar.
MARC Marquez telah menetapkan target untuk finis di posisi tiga besar di klasemen MotoGP tahun ini. Meski ia mengakui itu tidak akan mudah.
Setelah sembilan putaran, Marquez saat ini berada di urutan ketiga klasemen, tertinggal 56 poin dari Francesco Bagnaia dan 24 poin dari Jorge Martin, dengan selisih 11 poin atas Enea Bastianini
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved