Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
NAOMI Osaka, yang pada Kamis (27/8), sempat menyampaikan mundur dari turnamen Western & Southern Open sebagai bentuk protes atas rasisme, mengaku terkejut karena aksi protesnya itu menarik perhatian banyak kalangan yang sekaligus memberi dukungan.
Petenis asal Jepang berusia 22 tahun itu awalnya berniat mundur dari babak semifinal karena adanya aksi penembakan polisi terhadap seorang pria kulit hitam di Wisconsin, pekan lalu.
Panitia pelaksana kemudian menangguhkan pertandingan hari itu dan pada Jumat (28/8), Osaka memasuki lapangan untuk melanjutkan pertandingan
semifinalnya dengan mengenakan kaus bergambar tangan terkepal dan tulisan Black Lives Matter di bagian depan.
Baca juga: Osaka Cedera, Azarenka Jadi Juara Tanpa Bertanding
"Aksi ini akan membuka mata (orang-orang), tetapi sebelumnya saya kira hanya petenis peringkat tiga besar dan Serena (Williams) yang punya
pengaruh besar," kata Osaka.
Osaka merujuk pada Roger Federer, Rafa Nadal, Novak Djokovic, dan Serena Williams yang punya pengaruh besar dalam dunia tenis jika dibandingkan dirinya.
"Tapi, pada saat yang sama, saya menyadari fakta bahwa mungkin WTA dan ATP ingin melakukan hal seperti ini tapi mereka membutuhkan dorongan dari pemain untuk melakukan protes," lanjutnya.
Dalam turnamen pemanasan menjelang Amerika Serikat (AS) Terbuka itu, Osaka juga berkeinginan tidak canggung di lapangan setelah absen selama hampir lima bulan akibat pandemi covid-19. (Ant/OL-1)
Enzo Fernandez dikabarkan sudah meminta maaf secara langsung kepada rekan setim di Chelsea, terutama yang berkewarganegaraan Prancis terkait aksi rasisme yang dia lakukan.
Chelsea tidak memberikan sanksi kepada Enzo Fernandez atas nyanyian rasis yang dilakukannya bersama beberapa pemain Argentina.
Para pemain timnas Argentina memasuki lapangan dengan sambutan ejekan dan siulan yang dilakukan sebagian besar dari 35.000 penonton yang hadir di stadion.
Skuad Chelsea, saat ini, diisi tujuh pemain Prancis yaitu Axel Sisasi, Benoit Badiashile, Lesley Ugochukwu, Christopher Nkunku, Malo Gusto, Wesley Fofana, dan Malang Sarr.
Kasus rasisme yang melibatkan pemain timnas Argentina itu kian keruh usai Wakil Presiden Argentina Victoria Villaruel menyebut Prancis sebagai kolonialis dan rakyat negara Eropa itu munafik.
Striker Korea Selatan (Korsel) itu melaporkan ejekan rasisme yang diterimanya itu di laga persahabatan di Marbella, Spanyol, Senin (15/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved