Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEKRETARIS Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto mengatakan pihaknya tidak bermaksud menahan honor dan bonus panitia penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc) yang ditaksir sebesar Rp12 miliar.
Sebanyak 240 orang panitia belum menerima honor kerja dari Januari hingga Agustus 2016. Selain itu, bonus dua kali gaji untuk 700 orang panitia juga belum dibayar.
Gatot mengamini bahwa honor pada Januari hingga Agustus 2016 itu belum dibayar. Pihaknya juga berkomitmen membayar honor tersebut. Namun, ia mengaku perlu hati-hati untuk mencairkan karena khawatir akan terjadi persoalan di kemudian hari.
"Wajar mereka minta honornya sudah bekerja benar tapi belum dapat. Bukan maksud kami menahan, tapi kami hati-hati sekali, jangan sampai kami mencairkan tidak tahunya di belakang hari menjadi temuan," kata Gatot, ketika ditemui di Senayan, Jumat (10/7).
Gatot mengatakan nilai honor sebesar Rp12 miliar itu berpotensi menjadi masalah, karena berdasarkan laporan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) pada November 2019 hanya bisa dicairkan setengahnya atau hampir Rp5,9 miliar. Hal itu bisa terjadi karena Inasgoc tidak memberikan dokumen yang utuh kepada BPKP.
Maka dari itu, pihaknya mengaku akan menunggu dulu semua dokumen rampung dan mencairkan honor tersebut. Sehingga, semua pihak dapat menerima honor dengan adil.
"Yang harus dibayarkan itu Rp12 miliar, tapi yang waktu direview BPKP, yang berhak menerima hanya Rp6 miliar kurang, kenapa begitu? Dokumen yang diserahkan ke BPKP itu tidak lengkap, kalau lengkap bisa Rp12 miliar bisa dicairkan semua," kata Gatot.
Gatot mengatakan jika berdasarkan laporan BPKP, maka pihaknya mampu membayar hampir Rp5,9 miliar. Masalahnya, kata ia, hal tersebut akan mengundang pertanyaan, karena ada yang belum mendapat honornya.
"Kalau cuma Rp5 miliar lebih itu bisa cair, cuma pasti akan digugat bagi yang tidak dapat, kenapa kok tidak bulat Rp12 miliar?" ujar Gatot.
Sebelumnya, Komisi X DPR RI akan mengundang Kemenpora untuk memberikan keterangan dan berharap permasalahan honor ini bisa selesai.
"Kalau komisi X mau ngundang ya Kemenpora akan hadir, nanti dengan Dirjen Anggaran, dan BPKP, mudah-mudahan nanti menjadi solusi," ungkap Gatot. (R-2)
Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Awi Setiyono, mengatakan total kerugian yang dialami mencapai Rp8,9 miliar.
Adapun tunggakan honor yang belum dibayarkan yakni Rp12 miliar untuk sekitar 240 orang panitia periode kerja Januari hingga Agustus 2016
Alasan lainnya penggunaan peralatan itu ialah karena saat ini sulit untuk melakukan impor peralatan akibat merebaknya virus korona Covid-19 di lebih dari 80 negara di dunia.
Elnusa mempersembahkan berbagai turnamen olahraga bertajuk olimpiade atau Elnusa Olympic (EN-Lympic). Salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan ialah bridge.
PERAIH medali emas Asian Games 2018, Puji Lestari, memiliki misi memopulerkan olahraga panjat dinding di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved