Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Penantian Panjang Gresyia Berakhir

Despian Nurhidayat
10/12/2019 05:30
Penantian Panjang Gresyia Berakhir
Ganda putri Indonesia Greysia Polii (kanan) dan Apriyani Rahayu membawa bendera Merah-Putih seusai mengalahkan ganda putri Thailand.(ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Setelah 14 tahun membela tim bulu tangkis Indonesia di SEA Games, Gresyia Polii akhirnya mampu mempersembahkan medali emas. Di SEA Games 2019, Greysia yang berpasang­an dengan Apriyani Rahayu menjadi yang terbaik setelah dalam final perseorangan ganda putri di Muntinlupa Sports Complex, Filipina, kemarin mengandaskan pasangan Thailand, Chayanit Chaladchalam/Phataimas Muenwong 21-3, 21-18.

“Setelah 14 tahun, saya akhirnya bisa dapat medali emas. Sebelumnya paling bagus meraih perak. Rasanya senang dan bersyukur sekali. Ini menjadi batu loncatan buat kami, semoga ke depannya lebih baik lagi,” kata Greysia seusai pertandingan.

“Medali emas ini kami persembahkan untuk ­orangtua kami, keluarga, pelatih, PBSI dan seluruh masyarakat Indonesia,” lanjutnya ­­seperti dikutip badminton.org.

Raihan emas di Filipina merupakan loncatan prestasi besar Greysia/Apriyani. Pada SEA Games 2017, Greysia/Apriyani yang baru diduetkan, tersingkir di babak pertama.

“Rasa penasaran itu ada. Setelah bertahun-tahun ikut SEA Games, akhirnya saya bisa mendapatkan emas. Tentunya sangat senang,” ungkap Greysia.

Di sektor ganda campuran, emas disumbang unggulan utama Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Dalam final, Praveen/Melati harus bekerja keras sebelum menundukkan ganda Malaysia Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie melalui pertarungan ketat selama tiga gim dengan 21-19, 19-21, 23-21.

Medali emas ini merupakan yang pertama buat Melati. Adapun untuk Praveen ini menjadi yang kedua setelah meraih emas SEA Games 2015 saat berpasangan dengan ­Debby Susanto.

“Yang pasti bangga, senang juga bisa kasih medali emas buat Indonesia. Apalagi buat saya ini yang pertama kali ikut SEA Games,” ungkap Melati.

“Ini emas kedua dengan pasangan berbeda, senang karena bisa memberikan medali emas buat Indonesia. Ini kan yang menjadi harapan semua atlet ya, mau cabang olahraga apa pun pasti ingin. Apalagi ini SEA Games dan bisa menyanyikan lagu Indonesia Raya,” tambah Praveen.

Perak tunggal putri

Di nomor perseorangan, cabang bulu tangkis berpeluang merebut tiga emas. Namun, di tunggal puri, Ruselli Hartawan hanya mampu menyumbang medali perak.

Di final, Ruselli tak mampu membendung langkah dari pemain Malaysia, Selvaduray Kisona dan menyerah dalam tiga gim dengan skor 22-20, 14-21, 13-21. Walau hanya mampu meraih perak, pecapaian Ruselli tetap patut mendapat apresiasi. Pasalnya, Ruselli hanya menjadi pemain pelapis dan juga pengganti dari Fitriani.

“Pastinya ada kecewa karena tadi ada kesempatan menang. Tapi sudah sampai di sini, bersyukur saja. Karena sudah dikasih lebih dari yang saya inginkan,” kata Ruselli.

Di nomor perseorangan selain dua emas dan satu perak, tim bulu tangkis Indonesia juga mendulang dua perunggu. Dua perunggu tersebut disumbang ganda putra Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Ade Yusuf dan ganda campuran, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari. (R-1))



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya