Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEKSI Wartawan Olahraga (SIWO) PWI Pusat bekerja sama dengan Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) siap menggelar Festival Wushu Indonesia I 2019 memperebutkan Piala Ketua Umum Airlangga Hartarto dan Ketua PWI Pusat.
Event yang bertujuan untuk mendorong pembinaan atlet-atlet wushu usia dini dan usia muda ini direncanakan akan diselenggarakan di Wisma Serba Guna Gelora Bung Karno Jakarta, 20-22 Desember mendatang.
Gelaran perdana ini khusus hanya mempertandingkan nomor taolu (seni) pada sembilan kelompok usia mulai 6 hingga 15 tahun.
Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) Airlangga Hartarto menyambut gembira inisiatif SIWO PWi pusat itu. Ia mengatakan, ajang itu sangat positif untuk pembinaan atlet-atlet wushu usia dini dan usia muda di seluruh Indonesia.
"Dan sangat membantu PB WI untuk melakukan regenerasi atlet demi menjaga kesinambungan prestasi wushu Indonesia. Untuk itu, kami sangat mengapresiasi dan berterimakasih kepada SIWO PWI Pusat yang telah menggagas festival ini," kata Airlangga dalam keterangan tertulisnya.
Baca juga : Yusuf Widiyanto Mantapkan Teknik Demi Bawa Emas Wushu
Di sisi lain, Sekretaris jenderal PB WI Ngatino berharap, Festival Wushu Indonesia dapat digelar secara berkesinambungan
"Ke depan mudah-mudahan bukan hanya mempertandingkan nomor taolu tetapi dapat juga mempertandingkan nomor sanda atau tarung," ujar Ngatino.
Ngatino juga berharap dari festival ini bisa terjaring dan lahir atlet yunior yang bisa disiapkan lebih lanjut oleh PB WI menuju Kejuaraan Dunia Yunior tahun 2022 di Indonesia.
"Karena melalui Kongres IWUF 2019 di Shanghai telah ditetapkan Indonesia (Surabaya) menjadi tuan rumahnya. Sebagai tuan rumah pastinya harus memilih dan menyiapkan atlet sejak dini," tandasnya.
Ketua Panitia Pelaksana Festival Wushu Indonesia I 2019 Azhari Nasution menjelaskan tujuan dari event ini adalah untuk memberi wadah kompetisi bagi pewushu-pewushu usia dini dan usia muda di seluruh Indonesia.
Ia berharap melalui festival ini akan muncul bibit-bibit atlet wushu usia dini dan usia muda yang handal.
"Kita tahu PB WI merupakan induk cabor yang tergolong berhasil dan berprestasi. Bukan hanya di level regional seperti SEA Games, Kejuaraan Asia dan Asian Games tetapi sampai level kejuaraan dunia. Prestasi yang sudah baik tersebut harus dijaga dan ditingkatkan.Dan salah satu caranya adalah dengan mendorong pembinaan di tingkat usia dini dan usia muda," katanya. (RO/OL-7)
Kirab Merah Putih menjadi ikon dari Festival Merah Putih (FMP) yang digelar setiap tahun di Kota Bogor, jawa Barat, sejak 2015 silam.
Ada yang baru pada Festival Merah Putih (FMP), gelaran akbar yang rutin digelar setiao tahun di Kota Bogor, Jawa Barat, dalam rangka memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan RI.
Dunia streetwear dan budaya urban kembali menjadi sorotan di Indonesia dengan hadirnya DRP Jakarta
Bertempat di Ubud, Bali, Festival Intur 2024 mengusung tema Subak: Harmoni dengan Pencipta, Alam, dan Sesama.
Festival F8 Makassar 2024 kembali digelar untuk keenam kalinya dengan tema 'The Unity', melanjutkan tema tahun lalu 'The Next Gen Treasure'.
Festival Internasional Eight Festival & Forum (F8) di Makassar dibuka dengan pertunjukan Tari Harmoni Nusantara pada Rabu malam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved