Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DI tengah paceklik prestasi dan duka yang menimpa dunia olahraga Tanah Air, kabar menggembirakan justru datang dari Praha, Republik Ceko. Pasalnya, karateka cilik Indonesia, Heizmy Gursyifa, berhasil meraih juara 1 atau medali emas pada ajang Kejuaraan Karate Tradisional tingkat Eropa.
Heizmy tampil gemilang di babak final Kata Junior Putri yang berlangsung pada Minggu (22/9) waktu setempat. Siswi kelas 5 SDN I Gunung Kidul, Purwakarta, Jawa Barat, ini berhasil mengalahkan karateka junior lainnya dari Austria dan tuan rumah Republik Ceko sehingga sukses merebut gelar juara.
Ketua Umum Federasi Karate Tradisional Indonesia (FKTI), HM Muchlas Rowie, yang berkesempatan mendampingi Heizmy selama kejuaraan, menuturkan, raihan prestasi tersebut sungguh luar biasa dan mengharu biru.
"Keberhasilan Heizmy sangat menggembirakan tidak saja bagi FKTI, namun juga bagi dunia olahraga di Tanah Air. Awalnya kami nothing to lose saja, tak memasang target khusus. Namun ternyata, di luar dugaan, karateka kita berhasil meraih prestasi yang membanggakan," tutur Muchlas, dalam keterangannya, Senin (23/9).
Muchlas, yang pada kesempatan itu juga mendapat gelar 'Dan' kehormatan dari Czech Traditional Fudokan Karate Federation (CFTKFS), sangat berterima kasih kepada Presiden CFTKFS Rachmy Soebadjo, KBRI untuk Republik Ceko, dan para suporter Indonesia di Praha.
Baca juga: Ajang Balap Mobil di Area GBK Dibatalkan
"FKTI sangat berterima kasih atas dukungan dan kerja sama yang diberikan pihak CFTKFS, KBRI untuk Republik Ceko dan para suporter sehingga karate tradisional Indonesia bisa berjaya kembali," imbuhnya.
Berkat bantuan pihak-pihak tersebut, Heizmy bersama anggota kontingen lain bisa mengatasi kendala teknis selama kejuaraan, seperti masalah.
Karena persiapan keberangkatan kontingen Indonesia yang singkat, sehingga agak kesulitan untuk menerima beberapa peraturan pertandingan.
Beruntung, kekurangan itu bisa ditutupi Heizmy yang secara skill memang cukup mumpuni. Sejak usia 8 tahun, gadis kelahiran Bandung 19 Juni 2008 ini sudah meraih gelar juara tingkat nasional pada Kejurnas di Palembang, Sumatra Selatan.
Lalu di usianya yang ke-10, Heizmy juga berhasil menyabet 2 medali emas untuk nomor Kata dan Kumite. Begitu pula di ajang Piala Menpora 2016 dan Kejurda Pelajar zona III 2018, Heizmy kembali meraih medali emas untuk dua nomor karate tersebut.
Saat ini, Heizmy tercatat telah memegang sabuk hitam Dan I Children terkecil. Ini menunjukkan prestasi memang linier dengan usaha dan proses yang dilewati. (RO/OL-1)
Sejumlah karateka Indonesia yang tergabung dalam Akademi Seni-Beladiri Karate Indonesia (ASKI)/KWF Indonesia berhasil memboyong medali di ajang 10th KWF World Cup 2023 di Tokyo, Jepang.
ASKI yang merupakan anggota Federasi Olahraga Karate-DO Indonesia (FORKI), mengirimkan 23 karateka yang terdiri dari Ketua Dewan Guru dan Perwakilan Anggota Dewan Guru
Karateka Ahmad Zigi Zaresta Yuda bakal menjadi atlet pembawa bender Merah Putih di barisan terdepan.
CABANG olahraga karate gagal menambah koleksi medali untuk kontingen Indonesia pada hari terakhir para atlet berlaga di nomor kumite Asian Games 2022, Sabtu (7/10).
IWAN Fals mengajak untuk saling menjaga dan memperkuat soliditas, salah satunya melalui olahraga karate/
KKI telah tersebar di seluruh Indonesia dengan memiliki kepengurusan 28 provinsi. Diharapkan ke depannya KKI dapat memiliki kepengurusan di 38 provinsi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved