Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
TIM Piala Davis Indonesia siap mengejutkan Selandia Baru pada pertandingan babak pertama Grup II Asia/Oceania, 14-15 September.
Kejutan dipersiapkan tim Piala Davis Indonesia dari sektor tunggal saat melakoni laga di Lapangan Tenis GBK, Senayan.
Indonesia menurunkan kombinasi pemain senior dan muda. Seperti David Agung Susanto (peringkat 1.278 tunggal, 1.015 ganda) dan Anthony Susanto (1.583 ganda), M Rifki Fitriadi dan Ari Fahresi, serta Febi Widhiyanto (kapten timnas).
Sementara Selandia Baru menurunkan pemain-pemain peringkat tinggi, seperti Ajeet Rai (752 tunggal, ganda 1.462), Rhett Purcell (996 tunggal, 388 ganda), dan Michael Venus ( 9 ganda), Marcus Daniell (44 ganda), Artem Sitak (54 ganda), dan Alistair Hunt (kapten).
Di atas kertas, Indonesia memang kalah dari sisi peringkat. Namun, kapten tim Febi Widiyanto optimistis bisa mencuri kemenangan dengan berbekal persiapan matang.
Baca juga: Cedera, Suarez Navarro dan Anderson Akhiri Musim Lebih Awal
"Kami sudah melakukan persiapan sejak kemarin. Kami tinggal menjaga kondisi saja serta motivasi karena pertandingan tinggal sepekan lagi. Saya tidak khawatir masalah peringkat karena saya pun pernah mengalami hal yang sama," kata Febi di sela latihan, Senin (9/9).
"Di single, saya pikir kami punya peluang, berkaca dari hasil Tennis Open kemarin. Pemain kami, Rifqi bisa mengimbangi pemain India, yang sebelumnya mengalahkan pemain Selandia Baru, yang notabene menjadi lawan kami di Piala Davis," kata Febi.
Namun, ia mengakui peluang di nomor ganda terbilang cukup berat. Pasalnya, Indonesia akan menghadapi pasangan Selandia Baru yang notabenenya menghuni peringkat sembilan dunia.
Meski begitu, ia tetap optimistis Indonesia bisa memberikan perlawanan. Terlebih faktor tuan rumah menurutnya cukup berpengaruh kepada penampilan David Agung Susanto Cs.
"Hanya memang untuk nomor ganda, bukan kami pesimistis, tetapi pemain mereka ada yang berperingkat 9 dan 44. Tetapi kami akan berusaha. Semoga saja ketika main mereka sedang tidak fit, sehingga kami bisa ambil," ujarnya.
"Keuntungan lainnya, kami sebagai tuan rumah tentu atmosfer yang didapatkan berbeda. Saya sih menerapkan kepada anak-anak agar mereka lebih enjoy dan lepas. Dengan demikian permainan mereka juga lebih bagus," pungkas Febi. (Medcom/OL-2)
INDONESIA turun kasta di ajang Piala Davis. Tim Merah Putih untuk kali pertama anjlok dari Grup II Dunia ke Grup III Zona Asia/Oseania usai kekalahan dari tim Togo 2-3
Belgia memastikan tempat mereka di Final Piala Davis setelah mengalahkan Kroasia, sementara Prancis juga melangkah ke depan dengan kemenangan mudah atas Taiwan.
Tanpa kehadiran Novak Djokovic, Serbia tak mampu mengatasi Slovakia yang berhasil melangkah ke babak grup final Piala Davis untuk pertama kalinya.
Perempat finalis Australia Terbuka 2011 berusia 35 tahun itu kembali ke Kyiv menunggu penempatan baru setelah bertugas di garis depan selama beberapa bulan.
Petenis peringkat empat dunia itu meraih kemenangan di nomor tunggal kedua setelah Matteo Arnaldi mengalahkan Alexei Popyrin 7-5, 2-6, dan 6-4 di nomor tunggal pertama.
Australia melangkah ke final Piala Davis kedua berturut-turut usai meraih kemenangan meyakinkan 2-0 atas Finlandia pada babak semifinal di Malaga, Spanyol, Sabtu (25/11) WIB.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved