Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
INKONSISTENSI. Itulah yang berada dalam benak Susy Susanti ketika memaparkan analisanya akan penampilan para atlet bulu tangkis Indonesia di babak semifinal Piala Sudirman 2019.
Seperti halnya Anthony Sinisuka Ginting yang sebenarnya menampilkan permainan cukup baik saat melawan Kento Momota. Sayangnya, ia masih banyak membuat kesalahan sendiri, terutama pada saat menghadapi poin kritis.
“Konsistensinya yang harus ditingkatkan lagi. Secara peringkat kan mereka sudah ada di sana, cuma konsistennya waktu main itu. Bisa main bagus, tahu-tahu nggak bisa stabil, baik Anthony maupun Jonatan (Christie),” ungkap Susy.
“Kami berharap supaya mereka lebih matang, konsisten, seperti Momota yang bisa jaga banget, nggak pernah kalah dari yang enggak-enggak. Seorang pemain bisa dilihat matangnya dari situ. Sama seperti (Viktor) Axelsen, Chen Long, mereka kalau pun kalah sama pemain yang selevel, paling enggak, lima besar dunia,” lanjutnya.
Susy juga menyayangkan penampilan Gregoria Mariska Tunjung yang tidak maksimal. Padahal, Susy menilai Gregoria punya modal teknik permainan yang baik. Gregoria dikalahkan Akane Yamaguchi dengan dua gim langsung, 13-21 dan 13-21.
Baca juga: Susy Susanti Akui Keunggulan Jepang
“Gregoria itu butuh kerja keras, butuh penangangan lebih. Dia pukulannya bagus, tapi nggak bisa tahan lama sampai akhir, safenya juga. Tunggal putri memang ketinggalan banyak dibanding sektor lain,” ungkap perempuan berusia 48 tahun ini.
“Di ganda putri, Greysia/Apriyani harus tingkatkan lagi power dan ketahanannya. Ganda putri Jepang itu kuat dan tahan, kita juga harus bisa mengimbangi mereka, kalau tidak, gimana mau mengalahkan mereka?” tambah Susy.
Susy mengapresiasi kekompakan para atlet yang terus memberikan support kepada teman-teman dalam tim, terutama mereka yang sedang bertanding.
“Kalau dari segi kekompakan, semua betul-betul kompak dan support. Atlet-atlet yang di luar lapangan berikan dukungan ke temannya yang lagi main. Kualitas permainan yang harus ditingkatkan lagi,” pungkasnya.
Dengan ini, tim Indonesia berhak mendapatkan medali perunggu pada Piala Sudirman 2019 bersama tim Thailand.
Sedangkan Jepang dan Tiongkok tengah memperebutkan Piala Sudirman di laga final yang saat ini tengah berlangsung di Guangxi Sports Center Gymnasium. (OL-2)
GANDA putra Indonesia Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin melangkah ke babak kedua Malaysia Masters 2023 usai mengalahkan wakil Jepang, Selasa (23/5).
TIM bulu tangkis Indonesia bakal mengikuti turnamen Malaysia Masters 2023 yang bakal berlangsung pada 23-28 Mei di Axiata Arena, Kuala Lumpur.
DENGAN wajah semringah, tim beregu campuran bulu tangkis Tiongkok memandangi trofi besar Piala Sudirman yang mereka dapatkan pada laga final melawan Korsel, Minggu (21/5).
PIALA Sudirman atau Sudirman Cup adalah kejuaraan bulu tangkis internasional untuk nomor beregu campuran yang paling bergengsi, sejak 1986 silam.
TIONGKOK menjadi juara Piala Sudirman 2023 untuk ke-13 kalinya, seusai mengalahkan Korea Selatan di final, Minggu (21/5). Pencapaian itu mengukuhkan dominasi Tiongkok.
Manajer tim Piala Sudirman meminta maaf setelah squad Indonesia kandas 0-3 dari Tiongkok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved