Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MASJID Raya Baiturrahman di Banda Aceh menjadi lokasi wisata paling menarik di ibu kota Provinsi Aceh. Buktinya, setiap musim liburan dan kala Idul Fitri dan Idul Adha, masjid kebanggaan di Serambi Mekkah itu ramai dikunjungi. Para pengunjung adalah wisatawan lokal, domestik, dan bahkan dari internasional, terutama dari negara-negara muslim.
Musim libur panjang empat hari pada pekan ini, mulai Kamis (23/5) hingga Minggu (26/5), ribuan wisatawan lokal dan luar daerah tumpah ruah berdatangan ke masjid yang berdiri kokoh dan menjadi tempat menyelamatkan diri ribuan warga dari hantaman gempa dan tsunami pada 26 Desember 2004 lalu.
Mereka hadir bersama keluarga hingga rombongan sekolah dan kelompok komunitas atau sesama rekan kerja lainnya. Setiap hari, jumlah wisatawan berkisar antara 2.000 hingga 2.500 penginjung.
Baca juga : Malaysia Dominasi Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Aceh
Amatan Media Indonesia, setiba di tempat ibadah ummat Muslim yang terkenal paling indah di Asia Tenggara itu, para wisatawan tidak saja ingin melihat kemegahan arsitektur. Mereka berramai-rami beribadah di dalam masjid melakukan salat jumat dan salat lima waktu (salat rawatib) lainnya.
Bagi yang tidak sempat salat wajib, para wisatawan muslim itu buru-buru menunaikan salat sunat dhuha, tahajjud, atau sekedar salat tahiyad masjid.
Lalu ada juga yang hanya meluangkan waktu untuk mencari berkah seperti berdoa agar mendapat keselamatan di dunia wal akhirah.
Baca juga : Liburan ke Aceh? Cek Kalender Wisata Terbaru CoE dan ATM 2.0
Muslim, seorang wisatawan asal Sumatra Barat, mengaku di antara agenda mengunjungi Aceh adalah ingin menikmati dengan mata telanjang kemolekan Masjid Baiturrahman.
Sebelumnya, dia sempat menyeberang ke Pulau Weh Sabang untuk menginjak kaki di tugu kilometer Nol kawasan paling barat Indonesia.
Menurutnya, keindahan masjid yang dibangun tahun 1292 M oleh Sultan Aceh Alaidin Mahmud Syah dan dibangun kembali pada1612 M, di zaman kerajaan Sultan Iskandar Muda itu sungguh luar biasa.
Baca juga : Unfading Memoirs, Kerja Sama KC Global Media dan Tourism Malaysia
Keramahan warga Aceh juga menjadi satu di antara alasan yang menjadikan Muslim tertarik dan betah saat berada di Aceh.
"Baiturrahman adalah Masjid berusia ratusan tahun silam yang sempat dibakar saat kolonial Belanda menyerang Aceh 10 April 1873 M. Di halaman Masjid ini juga pernah seorang jenderal militer Belanda JHR Kohler tewas oleh pedang pejuang Aceh. Itu karena tentara Belanda berambisi menyerang rumah mulia masyarakat Aceh tersebut. Kini di Masjid yang dianggap keramat itu banyak pengunjung ingin mengambil berkah dengan salat, berdoa atau hanya sekedar melakukan kearifan lokal mengepung tawari pakai percikan air bungan dan kenduri beras ketan" tutur sejarawan Aceh, M Adli Abdullah.
Dikatakan Adli Abdullah, Masjid Baiturrahman itu bukan hanya sekedar ikon religi paling terkenal di tanah air Indonesia, tapi rumah mulia ini juga sangat strategis letak geografisnya, yaitu berdiri menjulang di tengah kota Banda Aceh yang mudah dijangkau dan menjadi titik berkumpul siapa saja tamu wisata.
Baca juga : Austria Tourism Gandeng Traveloka Promosikan Wisata di Asia Tenggara
Lalu sangat mudah mencarinya dan tidak sulit mendapatkan warung makanan, toko pakaian, transportasi hingga hotel penginapan di sekitarnya.
"Siapa saja yang tersesat, masjid ini menjadi titik sentral pencarian karena terlihat menaranya dari segala pengurus kota. Bahkan berdiri kokoh saat dihantam gempa tsunami dulu," tutur Adli.
Dosen Hukum Adat di USK (Universitas Syiah Kuala) Teuku Muttaqin Mansur juga menuturkan, keramaian pengunjung setiap musim liburan menghiasi pelataran Masjid Raya yang dihiasi 5 unit kubah warna hitam 2 unit kubah pelat baja silver tersebut.
Halaman nan luas di bawah payung laksana berada di Masjid Nabawi itu ribuan wisatawan duduk santai sambil menikmati terbenam matahari menjelang azan magrib berkumandang.
"Menikmati air mancur dan memandang ikan-ikan mas berlarian dalam kolam itu, seperti kita sedang diperaduan Ridha Ilahi saat menjelang salat magrib. Bukan saja siang hari, sampai larut malam menjelang subuh juga ada pengunjung di Masjid Raya Baiturrahman yang dijuluki lambang ke ketaatan Ummat Muslim di Aceh. tambah Muttaqin. (Z-1)
Plataran Indonesia memperkuat posisinya dalam industri pariwisata nasional dengan meluncurkan Plataran Bandung sebagai destinasi unggulan untuk pasar MICE.
Beberapa event yang bisa jadi pertimbangan untuk dikunjungi yakni Festival Lembah Baliem hingga Dieng Culture Festival
Sustainability tourism bakal jadi tren terutama di kalangan gen Z. Liburan itu menjadi prioritas gen Z.
Langkah ini merupakan rangkaian kegiatan Pemberdayaan Desa Binaan (PDB) tahun 2024 menuju Agro-eco Cultural Tourism Jajar Gumregah.
Strategi komunikasi dan branding untuk mempromosikan kawasan wisata di daerah seperti Banyumas, Jawa Tengah, menjadi isu krusial yang memerlukan tindakan konkret.
Rencana penutupan sementara Taman Nasional Komodo tahun 2025 tidak akan mempengaruhi target kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman).
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di Indonesia pada Juni 2024 mencapai 1,17 juta kunjungan.
Sektor pariwisata halal menawarkan peluang besar yang perlu dimanfaatkan secara optimal melalui perencanaan yang matang, guna meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Indonesia.
Disparekraf DKI Jakarta diminta meningkatkan kualitas pekerja di sektor wisata sesuai standar internasional. Hal ini terkait Jakarta yang bakal menyandang status Kota Global.
Sebanyak 92.399 wisatawan mengisi libur sekolah ke sejumlah destinasi selama periode 8-14 Juli 2024.
Selain di Jakarta, peluncuran juga dilakukan serentak di delapan kota lainnya, yakni Yogyakarta, Labuan Bajo, Medan, Batam, Surabaya, Bandung, Lombok, dan Manado.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved