Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PENGURUS Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bawean mendesak pemerintah pusat dan daerah lebih serius memperhatikan kesehatan pengungsi korban gempa. Karena hingga saat ini banyak pengungsi yang mengalami sejumlah penyakit di tenda darurat.
Hal ini disebabkan karena minimnya fasilitas yang ada di tenda pengungsian. Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan relawan gabungan Peduli Gempa Bawean disebutkan, sejumlah penyintas gempa Bawean yang masih berada di pengungsian telah terjangkit berbagai penyakit.
Di antaranya, mulai dari sakit akibat terkena reruntuhan saat gempa, flu, diare, sakit kepala, gatal-gatal, hingga sakit yang umum dialami oleh orang tua serta penyakit bawaan.
Baca juga : Hindari Gempa Susulan, Warga Jayapura Pilih Tidur di Tenda Pengungsian
Koordinator Kesehatan Relawan Gabungan NU Pulau Bawean, Syarif Hidayatullah mengatakan, penyakit ini diderita karena para pengungsi masih hidup dalam kondisi yang tidak layak di pengungsian.
Di tenda pengungsian, para penyintas tidak dapat beraktivitas, makan dan istirahat dengan layak. Terlebih, udara dingin malam hari yang langsung dirasakan pengungsi di tenda darurat.
“Kondisi kehidupan yang kurang layak tersebut menyebabkan warga cukup rentan terhadap penyakit,” ungkap Syarif Hidayatullah di Bawean, Kamis (4/4).
Baca juga : Tim Untar Bantu Penerangan bagi Pengungsi Korban Gempa Cianjur
Kondisi tersebut diperparah dengan tidak adanya fasilitas kesehatan di tenda pengungsian. Antara lain, tidak tersedianya obat-obatan serta penanganan intensif yang diperlukan. Oleh karena itu, lanjut dia, aparat terkait untuk lebih sering melakukan pemeriksaan kesehatan untuk warga Bawean yang berada di tenda pengungsian.
Sebelumnya, tim tenaga kesehatan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bawean bersama relawan NU Peduli turun ke lapangan melakukan cek kesehatan kepada para penduduk yang ada di pengungsian.
Berdasar temuan di lapangan, pengungsi yang berusia lanjut mengalami kondisi kesehatan yang lebih buruk. Beberapa pengungsi lansia memerlukan penanganan lebih khusus hingga dirujuk ke rumah sakit.
Baca juga : Tenda Bantuan untuk Pengungsi Malah Jadi Tempat Parkir Mobil Pejabat
"Harus segera dirujuk ke rumah sakit terdekat agar mendapatkan perawatan yang layak", kata dr Kamila, Tenaga Kesehatan Klinik Annahdliyah PCNU Bawean, menambahkan.
Ketua PCNU Bawean Fauzi Rauf meminta pemerintah baik pusat hingga kabupaten Gresik untuk memberikan perhatian pada masyarakat terdampak, terutama penyintas yang masih berada di pengungsian.
Ia mengatakan, walaupun NU Peduli telah melakukan advokasi kesehatan di titik terparah, namun kelompok relawan memiliki keterbatasan sumberdaya. Ia meminta agar pemerintah setiap hari melakukan pemantauan di desa terparah seperti Rabe Lebak, Parapat Tonggel Dekatagung, Dedawang Telukjati Dawang.
Baca juga : BMKG: Hindari Lokasi Pengungsian di Lereng Gunung dan Bantaran Sungai
“Kami berharap pemerintah lebih sering keliling ke tenda-tenda pengungsian. Karena masih warga sudah mulai sakit dan butuh penanganan. Tugas pemerintah adalah memberikan perhatian secara lebih intensif. Terutama dalam kondisi bencana seperti saat ini,” ujarnya.
Sebelumnya, relawan NU telah memutuskan memfokuskan advokasi pada tiga titik terparah di tiga desa terdampak yakni dusun Dedawang desa Telukjati Dawang kecamatan Tambak, dusun Rabe desa Lebak serta dusun Parapat Tunggal desa Dekatagung kecamatan Sangkapura.
Relawan NU peduli Gempa Bawean sendiri terdiri dari sejumlah unsur di internal NU yang bekerja sama dengan lembaga lain yakni Gusdurian Peduli dan Karina Surabaya. Aktivitas relawan NU berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak yang utamanya masih berada di tenda pengungsian. (YK/Z-7)
Banyak warga yang masih takut masuk rumah lantaran banyak gempa susulan yang masih sering terjadi sehingga dibutuhkan untuk pembangunan hunian sementara.
BADAN Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Jawa Timur (Jatim) mulai memperbaiki kerusakan rumah penduduk dan rumah ibadah, pasca gempa bumi yang melanda Pulau Bawean, Gresik.
Seorang penyintas gempa Bawean Kabupaten Gresik, Jawa Timur (Jatim), meninggal usai melahirkan bayi laki-laki. Warga Pulau Gili Noko, Bawean, ini diduga mengalami kelelahan.
Sebanyak 36 siswa MTs di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, terpaksa melaksanakan Ujian Akhir Ma'arif NU (UAMNU) di tenda darurat, karena masih trauma akibat gempa.
Setelah 15 hari mengabdi, Satgas Bencana Nasional BUMN Wilayah Jawa Timur, dan anggota Satgas lainnya telah membantu pemulihan sebanyak 2.126 warga terdampak gempa bumi di Bawean.
Metabolomik merupakan metode analisis komprehensif semua metabolit pada sampel yang berasal dari makhluk hidup.
Pemprov DKI Jakarta diminta menyediakan fasilitas pembakaran sampah rendah emisi sebagai pengelolaan sampah ramah lingkungan di lima wilayah kota Jakarta.
WAKIL Menteri Investasi Yuliot Tanjung mengungkapkan rencana pemerintah untuk memberikan fasilitas impor bagi perusahaan pertanian.
Bandara Ngurah Rai Bali kini semakin padat dengan arus penumpang yang terus meningkat.
MANTAN Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari terbukti telah menyalahgunakan jabatan dan wewenangnya untuk memenuhi kepentingan pribadinya.
Pemerintah menyampaikan tanggapannya terhadap kejadian meninggalnya seorang warga Sinjai, Sulawesi Selatan, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sinjai pada Kamis (4/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved