Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MEWUJUDKAN cita-cita swasembada gula sangat membutuhkan sinergitas dari petani tebu, perusahaan, dan dinas perkebunan terkait. Untuk itu peningkatan kompetensi petani tebu oleh perusahaan harus terus dilakukan.
Hal itu ditegaskan Direktur Produksi dan Pengembangan Holding PT Perkebunan Nusantara III (Persero), Mahmudi pada Pelatihan Peningkatan Kompetensi bagi Petani Tebu Mitra Binaan PT Sinergi Gula Nusantara di Yogyakarta, Senin (26/2). Pelatihan yang diikuti 40 orang petani tebu itu digelar dari Senin (26/2) hingga Kamis (29/02). Pelatihan juga dihadiri Direktur PT LPP Agro Nusantara, Pranoto Hadi Raharjo.
Pelatihan ini merupakan salah satu program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PTPN III (Persero) dengan sasaran Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) 17, yakni "Kemitraan untuk Mencapai Tujuan". Dengan harapan, PTPN III (Persero) dan mitranya dapat memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan berkelanjutan, serta menciptakan dampak positif tidak hanya dalam ranah ekonomi, tetapi juga dalam aspek sosial dan lingkungan.
Baca juga : Ganjar Janji Utamakan Produk Gula Dalam Negeri
"Dengan demikian, program ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek bagi petani tebu, tetapi juga mendukung visi keberlanjutan jangka panjang yang merangkul prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan," tambah Mahmudi.
Kegiatan ini merupakan salah satu program pembinaan dan pengembangan yang penting peranannya bagi petani tebu rakyat. Karena untuk mencapai hasil yang baik, diperlukan pembinaan dan pengembangan yang intensif, demi terwujudnya keberlanjutan suatu usaha perkebunan. "
Perusahaan memiliki tanggung jawab untuk memberikan akses pengetahuan, baik itu teknik budidaya, penguatan kelembagaan, dan kemitraan melalui sebuah pelatihan dan pengembangan dalam rangka untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat khususnya pelaku usaha tebu rakyat, dalam hal
ini petani tebu mitra,” ucap Mahmudi.
PTPN III (Persero) terus berupaya mengoptimalkan pencapaian produksi perusahaan melalui program pengembangan petani tebu rakyat, dengan pola kemitraan bersama dalam pembangunan perkebunan yang sinergis dan mendorong tercapainya produktivitas optimal. Sehingga dapat menjaga keberlangsungan rantai pasok serta keberlanjutan suatu usaha perkebunan.
Wadah kemitraan, lanjut Mahmudi, menjadi salah satu upaya dalam mencapai suatu tujuan yang sama antara petani rakyat dan perusahaan perkebunan agar terwujud suatu industri tebu yang berkelanjutan. "Kemitraan merupakan elemen penting dalam industri tebu, karena terkait aspek persaingan usaha dan keberlanjutan industri tebu ke depan, serta merupakan kunci dasar kekuatan dalam peningkatan daya saing," imbuhnya.
Selama kegiatan pelatihan, para petani tebu mitra dibekali pengetahuan dari aspek hard kompetensi, yaitu standar teknis budidaya tebu dan mekanisasi. Sedangkan aspek soft kompetensi, antara lain yakni terkait kemitraan komunikasi sosial dalam industri tebu, serta membangun jiwa kewirausahaan dan peningkatan kelembagaan tebu rakyat.
Sebagai penutup, kegiatan tersebur diisi dengan outing class untuk membangun pengembangan karakter petani tebu. (N-2)
KOMITMEN dalam mewujudkan swasembada gula nasional mesti diiringi penguatan petani. Karenanya, swasembada gula membawa dampak peningkatan kesejahteraan petani.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) terus mendukung penguatan ekosistem gula nasional dengan menetapkan sekaligus menjaga harga yang baik di tingkat produsen.
KEMENTERIAN Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan terus sosialisasikan tata kelola tebu rakyat sebagai salah satu upaya penguatan bahan baku menuju swasembada gula nasional 2030
INSPEKTUR Jenderal (Irjen) Kementerian Pertanian (Kementan), Setyo Budianto, melakukan kunjungan kerja ke Cirebon.
Selamatan giling merupakan proses kearifan lokal yang biasa digelar sebelum memulai giling tebu
Pemerintah telah menentukan harga pembelian tebu demi menjaga keseimbangan harga gula dari hulu hingga hilir, di awal musim giling tebu yang akan berlangsung pertengahan bulan Mei 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved