Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PARA petani di sejumlah kawasan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, terpaksa mengundurkan waktu jadwal tanam padi akibat kekurangan air. Anomali cuaca di kawasan setempat mengakibatkan sedikitnya seratusan hektar lahan tanaman pangan tidak bisa ditanami karena kejeringan.
Kondisi tersebut dikhawatirkan memicu krisis pangan berkepanjangan di kawasan setempat. Saat ini petani terpaksa memompa air maupun embung terdekat yang masih menyisakan debit air. "Kami binggung mau tanam padi juga tidak ada air sehingga tidak bisa mengolah lahan," keluh Sunarto, petani di Desa Surowiti, Kecamatan Panceng, Selasa (30/1).
Menurut dia, jika cuaca normal pada akhir Januari ini tanaman sudah berumur 40 hari setelah tanam (HST). Namun, anomali cuaca tidak bisa diprediksi hingga akhir Januari ini hujan juga jarang sekali turun dengan deras.
Baca juga: Banjir Meluas Rendam Puluhan Hektare Tanaman Padi di Hulu ...
"Benih semalam sudah mulai besar tapi belum bisa ditanam akibat lahan masih kering," jelasnya.
Hal senada disampaikan Munadi, petani di Desa Ketanen. Menurut dia, anomali cuaca juga menjadi kendala utama ratusan petani di kampungnya untuk memulai tanam padi.
"Sebagian lahan yang dekat dengan waduk maupun embung yang masih menyisakan air, bisa mengambil air dengan cara memompa tapi, juga jatah giliran ambil airnya, karena air terbatas waduk, " ungkapnya.
Musim tanam tahun ini, lanjut dia, tidak berjalan normal seperti tahun tahun sebelumnya. Jika biasanya, pada pertengahan bukan November sampai akhir Januari hujan sudah turun dengan deras dan hampir tiap hari.
"Tapi saat ini, tidak bisa diperkirakan dengan pasti. Hingga saat ini, baru beberapa kali hujan turun dengan deras sehingga kami belum bisa mengarap lahan dengan maksimal," tambahnya.
Dengan mundurnya jadwal tanam tersebut, berakibat krisis pangan di kawasan setempat bakal berlangsung lebih lama.
"Ya otomatis paceklik bakal lama. Lha wong tani juga baru mulai nggarap sawah, " ujar Sukatno, pemilik penggilingan gabah di kawasan setempat.
Selama ini, beras yang di jual berasal dari panen padi di kawasan Lamongan. Dan hampir setahun terakhir petani setempat tidak panen padi. Lahan tanaman pangan yang mundur masa tanamannua itu anatara lain tersebar di sejumlah kawasan di Kecamatan Panceng dan sebagaian di Kecamatan Dukun. (YK/N-1)
Kalau musim kemarau sawah menganggur. Setahun tidak bisa digarap dua kali
Kekeringan rawan terjadi di Kecamatan Cipatujah, Cikalong, Pancatengah, Cineam, Karangjaya, Culamega, Cibalong, Kadipaten, Salawu, Tanjungjaya, Pageurageung dan Kecamatan Sukaresik.
Cuaca panas yang melanda Kota Padang selama dua bulan terakhir menyebabkan beberapa kawasan mengalami kekeringan, termasuk Bukit Gado-Gado, Air Manis, Seberang Palinggam, Rawang, dan Batang
Hasil pendataan wilayah rawan potensi kekeringan menurut Mikron adalah Pangkalpinang, Kelurahan Bukit Merapin, Kelurahan Sriwijaya, Kelurahan Bukit Besar, Bukit Baru, Kelurahan Temberan.
Puluhan hektare sawah di Purwakarta terancam gagal panen setelah pasokan air mengering.
ribuan hektare sawah yang terancam kekeringan tersebar hampir seluruh wilayah. Namun paling rawan berada di 49 desa dari 6 kecamatan meliputi Sindangkerta, Saguling, Cipongkor, Cipatat
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved