Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMERINTAH Kabupaten Sleman memutuskan untuk memperpanjang pelaksanaan pasar murah yang digelar di 17 kapanewon (kecamatan). Hal ini dimaksudkan untuk membantu masyarakat di berbagai pelosok kabupaten agar dapat memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari dengan harga yang di bawah harga yang berlaku di pasar.
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengatakan operasi pasar lanjutan itu akan berlangsung selama November-Desember dan jika diperlukan Pemkab akan menambah sediaan atau stok.
"Ini kami lakukan untuk menekan harga karena berbagai harga kebutuhan pokok terus mengalami kenaikan. Dengan pasar murah ini kami harap, masyarakat bisa mendapatkan dengan harga yang terjangkau," kata Danang, Snein (30/10).
Baca juga : Wagub Sulteng Perintahkan TPID Gencarkan Pasar Murah Beras
Periode penggelaran pasar murah sebelumnya, September-Oktober juga di 17 kapanewon, kata Danang, mampu mengurangi harga dan menekan laju kenaikan. Namun demikian, jelasnya, Pemkab Sleman memandang harga-harga masih cukup tinggi sehingga diputuskan untuk menggelar pasar murah periode kedua.
Menurut dia, sasaran pelaksanaan pasar murah untuk memastikan terjaganya daya beli masyarakat dan terjaganya sediaan atau stok bahan kebutuhan pokok di pasaran.
Baca juga : Harga Beras belum Terkendali
"Untuk dapat mengakses, saat transaksi warga harus menunjukkan KTP yang menunjukkan dia warga Sleman atau dokumen lain yang menunjukkan dia bermukim di Sleman," kata Wabup.
Ia berharap, pelaksanaan pasar murah ini juga akan menyentuh warga miskin atau rentan miskin sehingga mereka tidak terlalu terbebani dengan kenaikan harga.
Kepala Disperindag Kabupaten Sleman RR Mae Rusmi Suryaningsih memastikan, untuk penyelenggaraan pasar murah ini Pemkab Sleman akan menambah stok barang.
Menurut dia, penambahan itu antara lain untuk komoditas gula pasir, minyak goreng dan sebagainya yang bukan beras.
Khusus gula pasir, Mae Rusmi mengatakan, dalam beberapa hari terakhir ini mengalami kenaikan harga di pasaran. Untuk pembeliannya, Mae Rusmi membenarkan ada pembatasan jumlah yang bisa dibeli. Pembatasan itu antara lain, beras maksimum 10 kilogram, gula pasir maksimal 5 kilogram, minyak goreng maksimal 2 liter, tepung terigu maksimal 5 kilogram, telur ayam maksimal 2 kilogram.
Hal itu dimaksudkan agar tidak terjadi aksi borong. Sedangkan untuk harga, beras kualitas medium dijual dengan harga Rp51.000 per kantong 5 kilogram dan Rp58.000 untuk beras kualitas premium kemasan 5 kilogram produk Beraskita dan Rp59.000 per kantong 5 kilogram produk Bawana. Gula pasir Maniskita Rp12.000 per kilogram, minyak goreng Minyakkita Rp11.500 per liter, tepung terigu Tulip Rp8.500 per kilogram dan telur ayam Rp22.000 per kilogram. (Z-5)
Kondisi kemarau belum berdampak signifikan terhadap stok maupun pasokan berbagai komoditas kebutuhan masyarakat.
Penambahan penyaluran telah dilakukan bertahap selama masa Idul Adha. Stok BBM nasional rata-rata selama 20 hari dan elpiji rata-rata 17 hari.
Stok berbagai komoditas pangan masih mencukupi kebutuhan.
Pengamat ekonomi meragukan penurunan harga cabai merah dapat bertahan lama.
Baik para pedagang maupun pembeli berharap pemerintah bisa mengendalikan harga kebutuhan pokok.
Dua pasar tradisional di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar), berubah menjadi sarang jin. Media Indonesia yang mengunjungi dua pasar tersebut, yaitu Pasar Musi dan Pasar Sawangan.
Pasar murah akan gencar dilakukan untuk menjaga stabikitas inflasi dan menekan harga bahan pangan pokok agar terjangkau oleh masyarakat.
Sembako yang disalurkan antara lain, beras, minyak goreng, gula, telur hingga keperluan rumah tangga lainnya
Melalui GPM, subsidi dan program penjualan bahan pangan murah dapat ditekan, sehingga lebih terjangkau bagi masyarakat.
Harga beras saat ini mencapai Rp13 ribu sampai Rp16 ribu. Untuk mengatasi kenaikan harga beras dan membantu warga, Dinas Koperasi dan UKM mulai menggelar Operasi Pasar Murah (OPM).
Operasi pasar murah memberi akses kepada masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga murah dan berkualitas.
Banyak barang kebutuhan pokok dijual dengan harga tidak rasional sehingga menyulitkan masyarakat untuk membelinya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved