Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MENCIPTAKAN masa depan Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan, dibutuhkan pengelolaan sampah yang masif untuk membentuk sebuah kota yang ramah lingkungan.
Hal itu menjadi fokus utama dari acara Townhall Muda Medan yang diselenggarakan oleh Pijar Foundation bersama Pemerintah kota Medan dan sejumlah komunitas lokal di Sumatra Utara seperti Bangun Sumatera Utara (Sumut) dan Bumantara di Gedung Aula BPSDM Kota Medan.
Melalui forum tersebut, Pijar Foundation berhasil meluncurkan Satuan Tugas atau Task Force bernama Medan-SUMUT Eco Rangers yang ditujukan sebagai tim pengelolaan sampah di Medan dan daerah Sumut.
Baca juga : Masjid Salman ITB Kelola Sampah, Menuju Salman Ramah Lingkungan
Program Manager Pijar Foundation Aulia Pradipta mengatakan, aksi pembentukan satuan tugas atau task force Medan-SUMUT Eco Rangers itu bertujuan untuk menjembatani proses pengambilan keputusan serta mengakselerasi perubahan lingkungan melalui pengelolaan sampah di kota Medan dan Sumut agar lebih baik.
“Kami percaya bahwa di tim ini semua memiliki peran penting, baik dari pemerintah, komunitas anak muda. Sehingga penting bagi kami untuk terus membentuk kolaborasi dan komitmen bersama yang berkelanjutan seperti Medan-Sumut Eco Rangers ini. Sebuah tim Task Force yang akan mengkolaborasikan program dan rekomendasi kebijakan terkait lingkungan baik di Kota Medan hingga ke Provinsi Sumut ” ujar Aulia.
Baca juga : Edukasi Pilah Sampah, Chandra Asri Kumpulkan Lebih dari 2.780 Kg Sampah
Selain membahas dan mencoba mengatasi masalah pengelolaan sampah dari sisi pengambil kebijakan, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan peran dan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarang serta menjaga lingkungan sekitar.
Melalui satgas itu, Pijar Foundation bertekad menggaungkan gerakan “Ubah Sampah Jadi Berkah” sebagai salah satu gerakan bisnis berkelanjutan yang bisa dipraktekan oleh seluruh masyarakat.
Dengan volume sampah yang besar, potensi ekonomi sirkular sampah tentu meningkat, sehingga aksi kolaboratif ini diharapkan juga dapat memberikan edukasi masyarakat mengenai bisnis inovasi dari sampah.
“Bersama peluncuran taskforce ini juga kami mengharapkan adanya keberlanjutan, bahwa aksi ini bukan hanya jadi aksi bersih-bersih semata, namun juga memberikan edukasi mengenai sampah yang bisa diubah menjadi rupiah,” jelas Aulia.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan Suryadi Panjaitan mengatakan, saat ini Kota Medan juga tengah berfokus untuk meningkatkan kebersihan dan juga mengatur pengelolaan sampah di Kota Medan.
"Tahun ini, pada Maret lalu, kota Medan telah meraih sertifikat Kampung Iklim. Hingga saat ini, pemerintah dengan tekun mendorong inisiatif untuk menjadikan lingkungan Medan lebih bersih dari permasalahan sampah. Oleh karena itu, kami sangat berbahagia ketika Townhall Muda menyelenggarakan acara forum diskusi di Medan, yang menghubungkan anak-anak muda dan pembuat keputusan untuk berpartisipasi dalam upaya bersama membersihkan lingkungan dari sampah. Harapannya tahun depan, kita dapat meraih penghargaan Piala Adipura, " jelas Suryadi.
Kegiatan itu juga mendapat dukungan dari walikota Medan, Bobby Nasution. Selaras dengan tujuan dari salah satu program waste management, ia ingin memastikan sistem pengelolaan sampah dengan teknologi lingkungan, agar terus ditingkatkan.
Ia mengapresiasi terciptanya tim Task Force ini karena selaras dengan tujuan dari kota Medan itu sendiri untuk terus menggalakkan hidup lestari dan berkelanjutan agar seluruh masyarakat hidup sehat dan mulai mengurangi sampah dari aktivitas sehari-hari.
Saat ini masyarakat Kota Medan menghasilkan 2.000 ton sampah per harinya. Bobby mengatakan seribu ton sampah yang tak bisa dikelola itu masih menjadi pekerjaan rumah yang harus mereka selesaikan. Sehingga penting untuk segera mengelola sampah secara bertahap, salah satunya lewat Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Menurutnya, bersama dengan satgas Medan-SUMUT Eco Rangers ini, ia akan menerapkan metode sanitary landfill yakni sistem pengelolaan atau pemusnahan sampah dengan cara membuang dan menumpuk sampah di lokasi cekung, memadatkan nya, dan kemudian menimbunnya dengan tanah.
Ia mengklaim, metode sanitary landfill ini teruji efektif dan efisien dalam pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. Sistem ini, mengurangi potensi gangguan lingkungan dengan menimbun sampah dengan menggunakan tanah secara periodik. (Z-5)
TPA Samosir dibangun di lahan seluas 10 Ha sudah mencapai 100 persen dengan pagu senilai Rp29 M lebih.
Pemerintah juga memberikan insentif berupa penghargaan publikasi untuk kinerja yang baik dalam pengelolaan sampah plastik.
WARGA Denpasar, Bali, mulai gencar menjalankan konsep Teba Modern untuk pengelolaan sampah organik. Teba Modern dikenalkan pada masyarakat Denpasar oleh komunitas Malu Dong,
Bank sampah menghadapi sejumlah tantangan. Antara lain, kurangnya kurangnya pembeli tetap bahan daur ulang serta keterbatasan kapasitas pengelolaan sampah dan keterampilan bisnis.
Kerja kolaboratif ini akan dilakukan antara Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang dengan Fakultas Ilmu Terapan Telkom University.
Dia melihat upaya warga mengelola sampah organik dan anorganik menjadi barang bermanfaat.
Tidak hanya yang legendaris, sejumlah merek skincare yang terhitung muda juga membuka sistem maklun bagi merek lain.
PLTU Jawa 9 dan 10 menjadi pembangkit listrik pertama di Indonesia yang akan menggunakan amonia dan hidrogen hijau, mendampingi batu bara.
Meskipun telah banyak inisiatif gerakan, masyarakat Muslim di Indonesia secara umum masih banyak yang tidak tahu, tidak setuju semangat Green Islam.
Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) terus mendorong penyediaan perumahan dan permukiman yang aman, nyaman, dan terjangkau.
PT Cemindo Gemilang, produsen Semen Merah Putih, untuk kedua kali meraih penghargaan kategori Continuing Progress in Climate Actions dari World Cement Association (WCA).
KARYA fesyen yang ramah lingkungan semakin digemari dan memiliki banyak peminat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved