Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
HARGA beras di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, semakin tinggi sehingga warga mengeluhkan harga tak kunjung turun. Kenaikan harga tersebut membuat warga terpaksa membeli beras dengan kualitas rendah dan mengurangi pembelian, agar dapat mencukupi kebutuhan yang lain.
Dari pantauan Media Indonesia di Pasar Minggu (1/10), Kota Bengkulu, harga beras berkisar Rp13 ribu per kilogram untuk kualitas medium dan Rp17 ribu per kilogram untuk kualitas premium. Selain pembelian beras per kiloan, harga per cupak Rp22 ribu untuk kualitas medium dan kualitas premium Rp24 ribu per cupak.
Buyung, 45, pedagang beras di Pasar Minggu, mengatakan, harga beras terus naik sejak dua bulan terakhir. "Kenaikan harga beras mulai dari medium hingga premium sejak dua bulan terakhir dan pada September kenaikan harga mencapai Rp3.000 per kilogram," katanya.
Baca juga: Krisis Air Bersih Dialami Hampir 60 Ribu Warga Banyumas
Saat ini, lanjut dia, sebagian pembeli terpaksa beralih menggunakan beras kualitas rendah hingga sedang karena harga yang sudah terlampau tinggi. Sebagian pembeli harus mengganti beras yang biasa dikonsumsi dari beras kualitas premium membeli beras dengan kualitas sedang.
Selama kenaikan harga, sebagian pedagang mengakui omzet menurun hingga mencapai 50%. Cik Upin, 56, seorang pembeli beras di Pasar Minggu, mengatakan, sudah hampir dua bulan terakhir harga beras di kota Bengkulu l, masih tinggi dan tak kunjung turun akibat kemarau. (Z-2)
Megawati mengingatkan kepada semua pihak agar dapat fokus mewujudkan kedaulatan pangan dan menjadi lumbung beras.
Akhmadi mengakui, ketergantungan akan impor beras belum bisa ditekan selama pangan alternatif belum dapat menjadi daya tarik bagi masyarakat.
Ferry mengingatkan, pentingnya Bapanas-Bulog dalam menimalisir resiko short-supply agar tidak terjadi kepanikan pasar yang dapat mendorong naiknya harga-harga komoditas
Pemerintah dapat mengalkulasi dengan tepat kebutuhan beras masyarakat se-nusantara.
Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin, menyampaikan kekhawatirannya terhadap penaikan harga beras yang kian tidak terkendali.
Jerry mengakui, selama ini Perum Bulog tidak pernah transparan dalam urusan pengadaan hingga distribusi beras.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved