Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KAWASAN Gunung Jayanti di Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terbakar, Jumat (22/9) siang. Sedikitnya 8 hektare lahan dan hutan di kawasan tersebut hangus.
Berdasarkan informasi, kebakaran hutan dan lahan terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Kali pertama api terlihat muncul di kaki perbukitan.
Kondisi pepohonan dan rerumputan yang kering ditambah embusan angin membuat api cepat berkobar hingga merembet ke puncak Gunung Jayanti. Petugas gabungan dari berbagai elemen bergerak cepat memadamkan kobaran api. Sebab, dikhawatirkan api merembet ke kawasan permukiman penduduk yang berjarak cukup dekat.
Baca juga: Harga Beras Stabil di Harga Tinggi
Upaya pemadaman membutuhkan waktu cukup lama karena lokasinya sulit dijangkau armada pemadam kebakaran. Pada Sabtu (23/9) sekitar pukul 02.30, api berhasil dipadamkan.
Kapolres Sukabumi Ajun Komisaris Besar Maruly Pardede menjelaskan, butuh waktu hampir 12 jam untuk memadamkan kobaran api. Petugas gabungan di lapangan berjibaku memadamkan api karena dikhawatirkan makin meluas, bahkan hingga ke permukiman penduduk.
Baca juga: Kebakaran Lahan Gunung Jayanti Sukabumi Dapat Dikendalikan, Asap Putih Masih Terlihat
"Alhamdulillah, pada Sabtu dini hari api sudah bisa dipadamkan," kata Maruly kepada wartawan, Sabtu (23/9). Maruly memperkirakan kawasan hutan dan lahan Gunung Jayanti yang terbakar sekitar 8 hektare. Meskipun sudah padam, kata Maruly, tetapi personel masih bersiaga di lokasi.
"Tidak ada korban jiwa ataupun luka pada peristiwa itu. Hanya kawasan hutan yang mengalami kerusakan," jelasnya.
Maruly belum bisa memastikan penyebab kebakaran. Polres Sukabumi akan menyelidikinya. "Nanti akan kami selidiki. Saya sudah perintahkan Satreskrim untuk menyelidikinya," pungkas Maruly.
Dandim 0622/Kabupaten Sukabumi Letkol Inf Anjar Ari Wibowo menambahkan meskipun api sudah dipadamkan, tetapi masih terlihat kepulan asap. Untuk mengantisipasi potensi kemungkinan kembali terjadi kebakaran, personel gabungan masih bersiaga di lokasi. "Kami bersama Polri, pemadam kebakaran, BPBD, elemen lain, termasuk warga masih bersiaga," kata Anjar, Sabtu (23/9).
Anjar mengaku sempat merencanakan meminta bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengerahkan helikopter seandainya kobaran api sulit dipadamkan. Namun berkat ketangguhan para personel gabungan di lapangan, api akhirnya bisa dipadamkan pada Sabtu dinihari. "Kami ingin memastikan dulu tidak ada api sekecil apapun di lokasi. Makanya personel masih bersiaga," pungkasnya. (Z-2)
Gelaran Indofest 2024 kembali dibuka. Dalam ajang pameran outdoor terbesar di Indonesia, Eiger Adventure adakan promo buy one get one dan diskon hingga 50%.
Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami enam kali erupsi pada Kamis (4/7) pagi, tepatnya sejak pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.
PENELITI OceanX bersama Kemenko Marves dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berhasil menemukan rangkaian gunung di dasar laut perairan Indonesia.
Beberapa gunung tersebut diantaranya ada di wilayah Bogor, Cianjur dan Garut. Dari puluhan gunung di Jawa Barat juga beberapa diantaranya cocok untuk didaki pemula.
Berada di perbatasan antara purworejo dan Magelang, Desa Benowo menyimpan potensi wisata yang sangat sayang untuk dilewatkan.
Gunung Semeru kembali erupsi dengan melontarkan abu vulkanik setinggi 800 meter di atas puncak pada Senin (20/5). Status gunung tersebut masih level III.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved