Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TEKNOLOGI modifikasi cuaca (TMC) hujan buatan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau bakal kembali dilakukan pada minggu depan. Pada Agustus lalu, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sukses melakukan TMC hujan buatan dengan menyemai sebanyak 15 ton garam di langit Riau.
"Hasil rapat minggu lalu dengan KLHK dan BMKG, direncanakan akan ada pelaksanaan TMC lanjutan di Riau. Rencana minggu depan," kata Koordinantor Laboratorium TMC BRIN Budi Harsoyo kepada Media Indonesia, Kamis (7/9).
Koordinator TMC Riau BRIN Fikri Nur Muhammad mengatakan operasi TMC di Riau telah berhasil menimbulkan bibit hujan di langit Riau. Hal itu terbukti dengan hujan deras yang turun mengguyur wilayah Riau.
Baca juga : Modifikasi Cuaca Hujan Buatan Karhutla di Riau Habiskan 7,1 Ton Garam
"Operasi TMC di Riau berhasil. Alhamdulillah dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah beberapa hari ini hujan terjadi di beberapa wilayah Provinsi Riau. Kita telah melakukan beberapa penyemaian awan di daerah Utara, Timur
maupun Selatan Provinsi Riau termasuk Kota Pekanbaru," jelas Fikri, belum lama ini.
Ia mengungkapkan, untuk kegiatan TMC hujan buatan di Riau terdapat persediaan sebanyak 15 ton garam. Bahan semai garam tersebut ditaburkan pada awan yang berpotensi hujan melalui penerbangan pesawat cassa 212 TNI AU di Lanud Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru, Riau. "Kita akan melakukan TMC di Riau selama 12 hari kegiatan," ujar Fikri.
Baca juga : BMKG Deteksi 609 Titik Panas Membara di Pulau Sumatra
Sejauh ini, operasi TMC Karhutla di Riau telah dilakukan yaitu selama 11 hari kegiatan dari 17 Mei hingga 27 Mei 2023. Kemudian selama 12 hari kegiatan dari 28 Mei hingga 9 Juni 2023.
Pada kegiatan pertama terdapat jumlah sorti penyemaian garam sebanyak 13 sorti, bahan semai terpakai sebanyak 10.400 kilogram (Kg), dan jumlah jam terbang selama 25 jam 5 menit dengan total hotspot 1 titik.
Pada kegiatan kedua terdapat jumlah sorti sebanyak 14 sorti, bahan semai terpakai sebanyak 11.200 Kg, jumlah jam terbang selama 28 jam 40 menit, dan total hotspot 3 titik. (Z-4)
Operasi Modifikasi Cuaca mengatasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau periode 20-29 Juli 2024, diperpanjang selama tiga hari sampai dengan 1 Agustus 2024.
OPERASI Modifikasi Cuaca (OMC) atau dulunya disebut dengan TMC atau hujan buatan untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau saat ini sedang dilaksanakan selama 8 hari.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana kembali melakukan modifikasi cuaca untuk mengatasi polusi udara.
Operasi modifikasi cuaca direncanakan berlangsung selama dua pekan dengan pesawat yang akan stay selama periode tersebut.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk melakukan modifikasi cuaca
BMKG melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) untuk mengurangi intensitas hujan di wilayah pembangunan infrastruktur penunjang Ibu Kota Nusantara (IKN).
BNPB dan BRIN kembali melakukan modifikasi cuaca hujan buatan untuk menangani karhutla dan kabut asap.
BNPB kembali menggelar hujan buatan di Kalimantan Selatan untuk mengatasi karhutla di Kalimantan Selatan.
MALAYSIA akan mencoba menurunkan hujan buatan dengan menaburkan garam di langit Kuala Lumpur.
Sebanyak 10,4 ton NaCl atau garam telah disemai di langit Riau selama 11 hari.
PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) Jabar turun tangan menangani kebakaran tempat pembuangan akhir (TPA) Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved