Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DALAM upaya ingin belajar akan kerukunan umat beragama dan juga kemajuan pariwisata, Pemerintah Kota Tomohon bersama Badan Kerjasama Antar Umat Beragama (BKSAUA) Tomohon, Sulawesi Utara, melakukan kunjungan kerja kerja di Pemkot Denpasar, Bali Kamis (27/4).
Rombongan yang dipimpin Asisten I Pemkot Tomohon, Octavianus D.S Mandagi diterima oleh Asisten I Administrasi Pemerintahan, I Made Toya di Kantor Walikota Denpasar.
Octavianus D.S Mandagi mengatakan, sampai saat ini Pemerintah Kota Tomohon dan BKSAUA bersama FKUB dan Forkopimda selalu bersinergi dalam membina kerukunan antar umat beragama di Kota Tomohon.
Baca juga : Cegah Rabies, Pemkot Denpasar Jemput Bola Vaksinasi Hewan Peliharaan Warga
Peran tokoh agama di Kota Tomohon sangat berpengaruh dalam proses pemerintahan yang ada di kota sejuk Tomohon. Juga selalu memperhatikan semua denominasi gereja dan agama.
Ia berharap semua tokoh agama di kota Tomohon dan di seluruh Indonesia terus membangun kerukunan yang ada, sehingga akan terus tercipta kerukunan antar umat beragama di Indonesia.
Baca juga : Musi Banyuasin dan Muaro Jambi kerja Sama Penanggulangan Karhutla
"Pemerintah dan BKSAUA Kota Tomohon tentu ingin belajar akan keberadaan dan kerukunan antar umat beragama yang ada di Kota Denpasar. Di samping itu terkait dengan pembangunan kepariwisataan, kami ingin mewujudkan Kota Tomohon menjadi kota destinasi wisata seperti Bali," ujar Octavianus D.S Mandagi.
I Made Toya meyambut dengan penuh suka cita akan kunjungan dari Kota Tomohon. Menurutnya, di Kota Denpasar sama dengan Tomohon, kerukunannya sangat luar biasa.
"Toleransi yang tinggi antar umat beragama menjadi syarat terciptanya situasi yang kondusif. Hal ini yang menjadi modal Kota Denpasar menjadi daerah pariwisata untuk mewujudkan keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan," ujarnya.
I Made Toya menambahkan terciptanya toleransi yang tinggi diawali dengan sikap saling menghargai antar umat beragama. Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) memiliki peran strategis dalam mengelola keberagaman dan merawat kerukunan di Indonesia.
Oleh karenanya, FKUB perlu terus menyosialisasikan dan mempromosikan nilai-nilai moderasi beragama yang dapat mendorong kerukunan dan toleransi di antara berbagai elemen masyarakat. (Z-5)
BANK Woori Saudara telah melaksanakan relokasi Kantor Cabang yang ada di wilayah Kota Denpasar, Bali.
WARGA Denpasar, Bali, mulai gencar menjalankan konsep Teba Modern untuk pengelolaan sampah organik. Teba Modern dikenalkan pada masyarakat Denpasar oleh komunitas Malu Dong,
Kepolisian dan Imigrasi Denpasar mengamankan dan mendeportasi warga negara Amerika Serikat karena kepemilikan senjata tajam dan perusakan rumah warga.
Pasar murah akan gencar dilakukan untuk menjaga stabikitas inflasi dan menekan harga bahan pangan pokok agar terjangkau oleh masyarakat.
Dengan jumlah pemain E-Sport yang cukup banyak di Kota Denpasar diharapkan dapat menjadikan Kota Denpasar sebagai barometer E-Sport se-Bali.
Pelayanan kesehatan ibu dan anak merupakan pelayanan yang berkesinambungan, saling terkait dan kesehatan anak sangat ditentukan sejak berada dalam kandungan.
Di tempat itu ada dua gereja, ada dua wihara, dan enam masjid serta musala disertai dengan tempat pendidikan Alquran
Bali, khususnya Denpasar memang dikenal memiliki masyarakat yang beragam. Untuk mereka diharap bisa terus menjaga kerukunan dan sikap toleransi tersebut.
Peletakan tiang pancang tersebut dipimpin langsung oleh Presiden Komisaris LPCK Prof. Didik J. Rachbini serta didampingi oleh Penjabat Bupati Bekasi
Keragaman bangsa Indonesia merupakan anugerah yang indah dan harus kita jaga keutuhannya, kata Buya, minimal hingga satu hari menjelang kiamat tiba.
Ketua KWI Mgr Antonius Subianto Bunjamin berharap para calon presiden tidak saling menjelekkan.
Menjaga kerukunan antarumat beragama memang bukan pekerjaan mudah. Apalagi di tengah kondisi masyarakat yang heterogen.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved