Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MENDEKATI Ramadan, harga kebutuhan pokok seperti beras, telur, daging ayam potong dan minyak di Semarang, Jawa Tengah masih tinggi. Masyarakat berharap pemerintah segera kembali turun tangan mengatasi hal tersebut.
Di beberapa pasar tradisional di Kota dan Kabupaten Semarang, harga beras, telur ayam ras, daging ayam potong dan minta goreng bersubsidi (Minyakita) diperkirakan akan semakin melonjak.
Dari pantauan Media Indonesia pada Senin (20/3), harga beras kelas medium saat ini berkisar Rp12.000-15.000 per kg, telur ayam ras Rp30.000-Rp31.000 per kg, daging ayam potong Rp32.000 per kg dan Minyakita Rp17.000 per liter diatas HET Rp14.000 per liter.
"Minyakita sudah harga tinggi, mencari di pasar juga sulit. Pemerintah harusnya segera turun tangan karena (minyak) kebutuhan dasar rakyat," ungkap Dewi, warga Sumowono, Kabupaten Semarang.
Baca juga:Jelang Ramadan, Harga Ayam Potong Juga Melambung
Sejumlah pedagang sembako di Pasar Sumowono Prapti, mengatakan telah sepekan tidak lagi menjual Minyakita lantaran tidak ada lagi pengiriman barang. Di beberapa distributor juga sulit didapat sehingga kalau ada pun harga sama dengan merek minyak goreng nonsubsidi.
Wahyuni, pedagang sembako di Pasar Johar, mengatakan hampir seluruh harga sembako naik terutama beras, telur dan daging ayam. Sedangkan Minyakita, ketersediaannya terbatas.
Baca juga: Polisi Ikut Pantau Stok dan Harga Pangan di Musi Banyuasin
Kabid Pangan Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang Lendi Kurnia Ageng mengatakan pihaknya terus melakukan pemantauan harga berbagai kebutuhan mendekati Ramadan. "Ada kenaikan cukup signifikan sehingga perlu dilakukan langkah untuk mengatasi," imbuhnya.
Dalam rangka mengatasi dan menjaga harga di pasar, lanjut Lendi, hingga pertengahan Ramadan mendatang Dispertanikap menggandeng Bulog dan Gapoktan setempat untuk menggelontorkan sedikitnya 40 ton beras dalam operasi gabungan itu.
Sementara Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang mengadakan gelaran pangan murah di TBRS Kota Semarang akhir pekan kemarin untuk menekan gejolak harga. (Z-6)
Pasar murah akan gencar dilakukan untuk menjaga stabikitas inflasi dan menekan harga bahan pangan pokok agar terjangkau oleh masyarakat.
Sembako yang disalurkan antara lain, beras, minyak goreng, gula, telur hingga keperluan rumah tangga lainnya
Melalui GPM, subsidi dan program penjualan bahan pangan murah dapat ditekan, sehingga lebih terjangkau bagi masyarakat.
Harga beras saat ini mencapai Rp13 ribu sampai Rp16 ribu. Untuk mengatasi kenaikan harga beras dan membantu warga, Dinas Koperasi dan UKM mulai menggelar Operasi Pasar Murah (OPM).
Operasi pasar murah memberi akses kepada masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga murah dan berkualitas.
Banyak barang kebutuhan pokok dijual dengan harga tidak rasional sehingga menyulitkan masyarakat untuk membelinya.
Nah, berikut alasan daging babi lebih murah daripada daging sapi.
Harga daging sapi masih kisaran Rp115 ribu dan daging ayam yang bertahan pada harga Rp34 ribu per kg.
Sosialisasi agar warga berbelanja sesuai kebutuhan akan terus dilakukan, sehingga harga tidak melonjak.
ANGGOTA Komisi VI DPR RI Amin AK menyoroti rencana pemerintah yang terus memberlakukan kebijakan impor guna mencukupi kebutuhan daging dalam negeri. Menurutnya, penghitungan neraca daging
Menurut angka resmi, tingkat inflasi Turki melonjak hingga 67% pada Februari. Lonjakan tersebut terutama terjadi pada produk makanan.
AWAL Ramadan, harga daging kambing dan daging sapi di kawasan pantura Kabupaten Gresik, Jatim, melambung hingga mencapai Rp120 ribu per kilogram (kg).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved