Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
HARGA cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Jember, Jawa Timur meroket menjelang Ramadan. Terpantau, harga tembus Rp80 ribu per kilogram karena pasokan berkurang akibat cuaca ekstrem beberapa pekan terakhir ini.
"Harga cabai rawit memang melonjak sejak awal Maret karena pasokan dari petani berkurang dan banyak cabai petani yang rusak akibat cuaca ekstrem," jelas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jember Bambang Saputro, Selasa (14/3).
Pantauan di sejumlah pasar tradisional di Jember tercatat harga cabai rawit berkisar Rp75.000 hingga Rp80.000 per kilogram. Sedangkan untuk cabai merah besar berkisar Rp30.000 hingga Rp35.000 per kilogram.
Baca juga: Walau Terkena Abu Merapi, Panen Cabai di Magelang Aman
"Harga cabai merah besar dan cabai keriting juga mengalami kenaikan selama beberapa hari terakhir, tapi tidak terlalu meroket seperti cabai rawit merah," kata Bambang.
Bambang berharap harga cabai tidak terus naik karena pekan depan sudah mulai masuk Ramadan. Jika ada pasokan cabai dari luar daerah itu dapat membuat harga komoditas tersebut bisa kembali stabil.
Baca juga: Jelang Ramadan harga Cabai Rawit Merah di Kota Bandung Meroket
Salah satu pedagang di Pasar Tanjung Saiful, Jember, membenarkan harga cabai perlahan-lahan merangkak naik menjelang Ramadan. Apalagi kebutuhan masyarakat akan komoditas tersebut meningkat.
"Para pedagang juga mengurangi pembelian karena komoditas cabai rawit tidak bisa bertahan lama dan mudah busuk, sehingga pedagang menjual ke masyarakat juga disesuaikan dengan pembelian kami ke pengepul," ujarnya.
Dari sisi konsumen juga mengurangi pembelian karena mahalnya harga bahan membuat sambal. Termasuk warga yang memiliki warung yang menjual menu makanan pedas. (Z-6)
DIREKTUR Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Prihasto Setyanto menyatakan bahwa kenaikan harga cabai rawit merah karena faktor kekeringan.
Permintaan cabai rawit ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, meningkat menyusul dibangunnya Ibu Kota Nusantara (IKN).
KIAN mendekatnya hari raya Idul Fitri 2024 harga semua komoditas cabai di seluruh pasar tradisional di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar), hari ini kian melambung tinggi.
Harga bahan pokok di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar), meroket. Selain beras, harga cabai, bawang, tomat, dan mentimun melambung tinggi.
Sampai hari ini harga beras dan bahan pokok di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, harga beras dan bahan pokok masih tinggi. Bahkan harga beras premium masih menyentuh Rp18 ribu.
HARGA cabai rawit di pasaran Palu, Sulawesi Tengah, semakin mahal, mencapai Rp170 ribu per kilogram (kg). Warga di kota itu mengeluh dan minta pemerintah turun tangan.
Naiknya harga daging ayam diikuti juga beberapa komoditas lain. Di antaranya cabai rawit hijau yang semula Rp35 ribu menjadi Rp40 ribu per kg.
Harga cabai merah dan cabai rawit di lima pasar tradisional yang ada di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) mulai berangsur turun pada Kamis (21/3).
Penurunan harga cabai merah di Pekanbaru terjadi sejak beberapa hari terakhir setelah jelang Ramadan harganya sempat naik.
Suratmin, seorang kakek paruh baya berusia 70 tahun, yang tinggal di Kota Sungailiat, Kabupaten Bangka, Bangka Belitung, melakukan panen cabai rawit di dalam puluhan boks kulkas bekas.
HARGA cabai rawit di pasar tradisional Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) sempat turun menjadi Rp50.000 per kilogram (kg) pada Februari 2024, kini naik lagi menjadi Rp75.100 per kg.
Sempat turun, kini harga cabai rawit mulai kembali meroket di wilayah Palu, Sulawesi Tengah. Pasokan yang berkurang menjadi penyebab.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved