Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
KETERSEDIAN stok beras di pasaran Palu, Sulawesi Tengah, masih mencukupi kebutuhan warga. Namun, harganya masih melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) pemerintah.
Pantauan Media Indonesia di Pasar Tradisional Inpres Manonda (PTIM) Palu, harga beras rata-rata yang dijual pedagang bertahan di angka Rp11.500 per kilo gram (kg).
Baca juga: Jaga Ketertiban di Jalanan, GMC Kota Bandung Gandeng Valvoline Racing Team
Sementara HET yang ditetapkan pemerintah hanya Rp9.450 per kg.
“Memang tinggi dari harga HET pemerintah. Dan penaikan harga ini sudah berlangsung dua bulan terakhir,” aku salah satu pedagang, H Dahlan ditemui di PTIM Palu, Senin (6/2).
Menurutnya, untuk kektersedian stok yang dimiliki pedagang masih cukup untuk memenuhi kebutuhan warga hingga dua bulan kedepan.
“Kalau stok kami masih banyak. Begitu juga stok yang dimiliki pedagang lainnya di PTIM Palu ini,” imbuhnya.
Pedagang lainnya, Ruslan Bau menambahkan, pedagang belum bisa menurunkan harga beras karena pembelian di tingkat distributor masih tinggi.
“Kalau kami jual di bawah modal kan rugi. Kita menunggu saja sampai panen raya tiba Maret hingga Mei nanti, semoga harga beras bisa normal lagi Rp9.500 sampai Rp10.000 per kg,” tandasnya. (OL-6)
Megawati mengingatkan kepada semua pihak agar dapat fokus mewujudkan kedaulatan pangan dan menjadi lumbung beras.
Akhmadi mengakui, ketergantungan akan impor beras belum bisa ditekan selama pangan alternatif belum dapat menjadi daya tarik bagi masyarakat.
Ferry mengingatkan, pentingnya Bapanas-Bulog dalam menimalisir resiko short-supply agar tidak terjadi kepanikan pasar yang dapat mendorong naiknya harga-harga komoditas
Pemerintah dapat mengalkulasi dengan tepat kebutuhan beras masyarakat se-nusantara.
Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin, menyampaikan kekhawatirannya terhadap penaikan harga beras yang kian tidak terkendali.
Jerry mengakui, selama ini Perum Bulog tidak pernah transparan dalam urusan pengadaan hingga distribusi beras.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved