Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) bekerja sama dengan Seksi Penanggulangan Buta Katarak (SPBK) (Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) dan Dinas Kesehatan Raja Ampat, mengadakan bakti sosial operasi katarak di RSUD Raja Ampat.
Kegiatan operasi katarak dalam rangka membantu masyarakat mencegah gangguan penglihatan sehingga dapat beraktivitas secara normal.
Bakti sosial operasi katarak tersebut merupakan kegiatan rutin yang telah dilakukan sejak 2001 pada hampir seluruh wilayah di Tanah Air.
Kegiatan bakti sosial operasi katarak tersebut dibuka oleh Kepala KCU BCA Jayapura Yusuf Effendi, Rabu (2/11). Operasi katarak di Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat, ini diselenggarakan selama dua hari berturut-turut, yakni pada 2-3 November 2022.
Tahun 2022 BCA telah berhasil menggelar kegiatan operasi katarak di 3 RS yaitu RSUD Asih Husada, Langensari Banjar, RS Bhayangkara Sartika Asih Bandung, dan RSUD Lombok Timur dan telah menolong sebanyak lebih dari 700 pasien.
Kepala KCU BCA Jayapura Yusuf Effendi mengungkapkan, kami terus berkomitmen hadir di sisi masyarakat dalam segala aspek, salah satunya di bidang kesehatan.
Baca juga: Klinik Erha Gelar Operasi Mata Katarak Gratis untuk Masyarakat di Riau
Sejak tahun 2001, BCA konsisten memberikan kontribusi pada penurunan jumlah kebutaan akibat penyakit katarak di Indonesia agar terus berkurang dari waktu ke waktu.
"Seperti kita ketahui bersama bahwa mata adalah salah satu organ penting dalam tubuh manusia yang memiliki fungsi yang sangat krusial, maka BCA secara konsisten melakukan operasi katarak bagi masyarakat, khususnya masyarakat yang ada di kawasan tak tersentuh layanan kesehatan dengan optimal," papar Yusuf.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB), tahun 2014 hingga 2016 oleh Perdami dan Badan Litbangkes Kemenkes menunjukan bahwa angka kebutaan di Indonesia mencapai 3% dan sebanyak 81% disebabkan oleh katarak.
Mencermati angka tersebut, tentunya telah menjadi tanggung jawab berbagai pihak untuk bersama mencegah terjadinya kebutaan akibat katarak.
Operasi ini pun turut melibatkan enam dokter spesialis mata yang didampingi oleh asisten dokter dan pendukung untuk menangani operasi pasien katarak.
Tak hanya operasi katarak dalam kegiatan kali ini, BCA juga membantu pasien yang menderita Pterigium, total jumlah operasi katarak dan pterigium sebanyak ±78 pasien, sebanyak 52 pasien dan 26 pasien penderita Pterigium, beberapa diantara terdapat pasien dengan usia dibawah 55tahun.
Di sisi lain, BCA juga memberikan dukungan penyediaan alat – alat operasi untuk SPBK Perdami, dan beberapa Perdami Cabang untuk mempercepat pelaksanan bakti sosial operasi katarak untuk pemberantasan buta katarak.
Pada tahun 2019, BCA juga telah menyumbang donasi 1 buah mikroskop dan instrumen katarak kepada SPBK Perdami Pengurus Pusat, donasi 1 buah mikroskop kepada Perdami Cabang DKI Jakarta, dan dukungan pembelian donasi 1 mesin phacoemulsifikasi kepada perwakilan Perdami Cabang Riau.
Koordinator Operasional SPBK Perdami dr. Faraby Martha mengatakan, “Puji syukur, kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi tingginya pada BCA yang telah aktif membantu menurunkan angka kebutaan di Jayapura, khususnya di Raja Ampat."
"Semoga kerjasama ini tetap berlanjut dan semoga Bakti BCA ini menjadi inspirasi bagi pihak lain untuk membantu masyarakat yang buta,” kata dr.Faraby.
Executive Vice President BCA Hera F Haryn menambahkan,“Mengurangi jumlah pasien buta akibat katarak merupakan pekerjaan rumah seluruh pihak, tak terkecuali BCA."
Oleh sebab itu, BCA bekerja sama dengan berbagai pihak baik termasuk SPBK-Perdami sejak tahun 2001, dan sejak 2017 dengan Kick Andy Foundation dan juga dengan Dinas Kesehatan Raja Ampat.
RSUD Raja Ampat mengadakan operasi katarak secara berkelanjutan. Kegiatan bakti sosial operasi katarak tersebut dilakukan secara gratis.
"Harapan kami, BCA dapat terus menjangkau wilayah-wilayah yang masyarakatnya membutuhkan pertolongan dalam rangka mengurangi jumlah kebutaan akibat katarak,” ucap Hera. (RO/OL-09)
Pelayanan Kesehatan gratis telah berjalan dua minggu. Program ini sudah melayani hampir 7.000 warga
Perda DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan didorong untuk direvisi untuk pemerataan pendidikan gratis di tingkat SD hingga SMA.
Berbagai aplikasi membaca buku gratis menawarkan akses ke literatur berkualitas tanpa biaya tambahan, menjadikan literasi lebih mudah dijangkau.
Aplikasi Desa Terhubung cocok untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan pemerintahan ke depan sebagai tindak lanjut program Presiden Jokowi.
Selain mendapatkan fasilitas khitanan gratis, masing-masing peserta diberikan uang saku, dan berbagai suvenir menarik.
Warga yang membutuhkan, bisa menghubungi call center di nomor 0853-9898-4477 dan 0853-9898-4499.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan entitas anak membukukan peningkatan total kredit sebesar 15,5% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp850 triliun per Juni 2024.
BCA terus memperkuat komitmennya dalam memberikan dampak positif bagi masyarakat. Salah satunya melalui pelaksanaan kegiatan donor darah bersama Palang Merah Indonesia (PMI).
Binus University menghadirkan Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja sebagai narasumber utama.
Kampanye Bakti BCA bertujuan untuk menegaskan dedikasi perusahaan dalam mengembangkan program-program berkelanjutan.
Nicholas Saputra akan terlibat dalam berbagai kegiatan sosial di bidang pendidikan, kesehatan, kebudayaan, pemberdayaan individu dan kelompok, hingga pelestarian lingkungan.
Dengan total nasabah tertanggung mencapai 454.968 jiwa, BCA Life sukses memenuhi kewajibannya untuk membayarkan klaim dan manfaat sebesar Rp737,61 miliar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved