Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PERUSAHAAN seyogianya memiliki fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan eksternal. Dalam hal ini, teknologi memainkan peranan penting.
Teknologi dapat membantu bisnis untuk mengadaptasi strategi dan model bisnis yang sesuai perubahan di lingkungan bisnis yang kompleks. Terlebih dunia saat ini memasuki era Revolusi Industri 4.0, sehingga peran teknologi dalam menghadapi tantangan volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity (VUCA) tidak hanya sebagai alat tambahan, tetapi sebagai fondasi utama yang memungkinkan bisnis untuk bertahan dan berkembang.
"Bersamaan dengan tantangan-tantangan VUCA, teknologi menjadi kunci dalam membantu bisnis untuk bertahan dan beradaptasi. Memahami situasi ini, Binus University berinisiatif menggelar Studium Generale dengan tema Leveraging Technology to Survive in the VUCA World," ujar Director Campus BINUS @Kemanggisan Dr Reina SKom MM, di Jakarta, Jumat (3/5).
Baca juga : Kominfo Siapkan Pedoman Etika Penggunaan AI di Sektor Publik
Pada helatan Studium Generale kali ini, Binus University kembali menjalin kolaborasi dengan Bank Central Asia (BCA). Sebelumnya Binus University juga menggandeng BCA dengan integrasi blu by BCA Digital pada BinusMaya.
Reina menyampaikan kegiatan Studium Generale ini bertujuan menjalin hubungan erat antara dunia bisnis dan dunia akademik. "Harapannya, para mahasiswa dapat mempersiapkan diri menjadi lebih baik untuk memasuki dunia kerja dan menjadi profesional yang siap bersaing di berbagai industri dunia," kata dia.
Forum yang dihadiri mahasiswa dan dosen ini juga diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih baik tentang bagaimana teknologi dapat menjadi alat yang efektif untuk bertahan dan beradaptasi dalam dunia bisnis di tengah situasi VUCA.
Baca juga : Kemampuan Humaniora Perlu Ditingkatkan di Era Industri 4.0
"Dengan menghadirkan tema yang relevan dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi, Binus University menegaskan komitmennya sebagai pusat pendidikan yang responsif terhadap dinamika dunia modern. Kolaborasi dengan BCA ini menunjukkan kami tidak hanya fokus pada pengetahuan teoritis, tetapi juga berusaha memberikan wawasan praktis kepada mahasiswa dan masyarakat," terangnya.
Tidak hanya menjadi ajang untuk mendiskusikan isu-isu terkini, studium generale juga merupakan bagian dari upaya Binus University untuk terus meningkatkan relevansi pendidikan dengan kebutuhan industri dan masyarakat, sehingga lulusannya siap menghadapi tantangan dunia kerja yang kompleks dan terus berubah.
Dalam studium generale ini, Binus University menghadirkan Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja sebagai narasumber utama serta Executive Vice President (EVP) Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F Haryn sebagai MC dan moderator.
Baca juga : Amerika Serikat Gandeng Perguruan Tinggi Indonesia Luncurkan MIS
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyampaikan materi mengenai strategi bertahan di dunia VUCA serta langkah-langkah praktis untuk memanfaatkan teknologi dalam menghadapi tantangan tersebut.
Ia menyajikan studi kasus dan contoh keberhasilan BCA dalam menghadapi situasi VUCA melalui penerapan teknologi yang tepat. Di antaranya ialah menghadirkan mobile banking sebagai strategi bank konvensional dalam menghadapi kemunculan berbagai bank digital.
"Ini ialah strategi dalam menghadapi digitalisasi sehingga kami berusaha menjadi bank yang nyaman dalam bertransaksi bagi nasabah kami," tuturnya.
Pada kesempatan itu, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja juga menegaskan terus melanjutkan program BCA Berbagi Ilmu untuk membekali generasi muda Indonesia dengan berbagai pengetahuan strategis agar siap mengarungi ketidakpastian global di masa depan.
"Pembekalan itu kami harapkan dapat jadi katalis pengembangan sumber daya manusia berkualitas demi menunjang pertumbuhan ekonomi serta pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia," tutupnya. (H-2)
Binus Unviersity kembali meluluskan sarjana baru sebanyak 4.441 wisudawan. 80,1 persen diantaranya disebutkan telah berkarier di perusahaan global maupun non-global.
Pembelajaran berfokus pada praktik kerja lapangan dan keterampilan yang berhubungan dengan bidang teknologi.
BWS hari ini resmi menjalin kerja sama dengan Universitas Bina Nusantara (Binus) untuk pemberian dukungan beasiswa
Penggunaan teknologi digital memungkinkan desainer untuk menciptakan, menguji, dan memproduksi produk dengan lebih efisien.
Di Binus Bandung, setiap mahasiswa dibekali dengan kemampuan mengenali lebih dalam manfaat teknologi AI untuk kehidupan sehari-hari.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan entitas anak membukukan peningkatan total kredit sebesar 15,5% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp850 triliun per Juni 2024.
BCA terus memperkuat komitmennya dalam memberikan dampak positif bagi masyarakat. Salah satunya melalui pelaksanaan kegiatan donor darah bersama Palang Merah Indonesia (PMI).
Kampanye Bakti BCA bertujuan untuk menegaskan dedikasi perusahaan dalam mengembangkan program-program berkelanjutan.
Nicholas Saputra akan terlibat dalam berbagai kegiatan sosial di bidang pendidikan, kesehatan, kebudayaan, pemberdayaan individu dan kelompok, hingga pelestarian lingkungan.
Dengan total nasabah tertanggung mencapai 454.968 jiwa, BCA Life sukses memenuhi kewajibannya untuk membayarkan klaim dan manfaat sebesar Rp737,61 miliar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved