Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
MELAMBUNGNYA harga telur ayam belakangan ini, mendorong pemerintah Kabupaten Lembata, NTT untuk membuat program mandiri telur ayam pada 2018. Namun program ini belum berhasil menekan harga telur ayam, karena belum serius ditanggani sehingga belum optimal.
Saat ini, harga telur ayam di Kabupaten Lembata, berkisar antara Rp55 ribu hingga Rp65 ribu per papan berisi 30 butir telur. Harga ini melonjak drastis dari harga sebelumnya Rp35 ribu per papan sejak dua pekan lalu. Namun demikian, sejumlah pedagang mengaku terbantu oleh pasokan harga telur yang dibudidaya peternak lokal.
Kondi, pedagang pasar TPI kota Lewoleba, Rabu (8/6/2022) menuturkan, pihaknya kini terbantu oleh pasokan telur yang di produksi oleh warga setempat, berkat program mandiri telur ayam yang diluncurkan Pemda setempat.
"Kalau beli telur langsung di peternak lokal harganya Rp50 ribu rupiah per papan. Namun kalau beli di kios dan Toko, harga berkisar Rp55 ribu sampai Rp65 ribu per papan," ungkap Kondi, pedagang di pasar TPI kota Lewoleba.
Mandiri Telur Ayam
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lembata, Kanisius Tuaq menyebutkan, pihaknya telah menggagas program mandiri telur ayam sejak tahun 2018.
Program mandiri telur ayam di Lembata sendiri di dorong Pemda setempat dengan memperbanyak populasi ternak ayam petelur lokal hingga 31 ribu ekor, guna memenuhi kebutuhan telur ayam sebanyak 11 juta butir per tahun.
Tekad tersebut disampaikan Kepala Dinas Peternakan kabupaten Lembata, Kanisius Tuaq, di Lewoleba, Rabu (8/6).
"Lembata butuh 11 juta butir telur ayam per tahun, karena itu, Inovasi mandiri telur ayam, kita Kampanyekan sejak 2018 sampai sekarang. Kita bersyukur saat ini dari Dana Desa mendorong banyak Bumdes mulai giat giatnya mengusahakan ayam petelur," ungkap Kanisius Tuaq.
Ia menyebut, populasi ayam di Lembata saat ini, 15 ribu ekor. Namun untuk mencukupi kebutuhan telur ayam, Lembata masih membutuhkan sekitar 31 ribu ternak ayam agar bisa mandiri ayam petelur.
Ia menghitung, pengeluaran setiap tahun warga Lembata untuk kebutuhan telur ayam yakni sebanyak 11 juta butir dengan menghabiskan uang Rp2 miliar per tahun.
Dalam program mandiri telur ayam, pihaknya terus mendorong petani untuk memelihara unggas lokal yang cocok dengan iklim dan suhu lokal.
"Namanya unggas ini tidak perlu bawa dari luar, harusnya kita kembangkan ayam kampung, bukan ayam ras. Kalau ayam ras itu nanti nomboknya di pakan yang harus dibeli dari toko. Kalau ayam lokal kita bisa berdayakan jagung dan pakan yang banyak ditemui di tingkat lokal," ujar Kanisius Tuaq. (OL-13)
Baca Juga: Polres Jember Gagalkan Peredaran 1,3 Kg Sabu Senilai Rp1,5 Miliar
KETUA Komisi II DPRD Lembata, Petus Bala Wukak menyatakan menolak turut serta dalam rombongan studi banding pengelolaan geothermal di Kamojang, Jawa Barat.
RATUSAN calon siswa baru, Rabu (10/7/2024), mulai memadati sejumlah sekolah di Kota Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Program magang ke Jepang bertujuan meningkatkan kompetensi kerja siswa, memberikan pengalaman internasional, dan membuka peluang karir di masa depan.
DUEL dengan menggunakan senjata tajam jenis kelewang terjadi antara Siprianus Ola Ladjar, 45, dan Thomas Muhu Koban, 66, di kebun Ebak, Desa Lusilame, Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata, NTT.
Sekitar 6.000 rumah dari total 36 ribu rumah di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur masuk kategori tidak layak huni.
SEJUMLAH program pemberdayaan di sektor pertanian dan peternakan siap diluncurkan Bank NTT. Langkah itu dilakukan guna mengikis dominasi para rentenir yang terus merajalela.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved