Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
MENJELANG peringatan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2022, sejumlah pelajar dari tingkat SMP hingga SMA di Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), menggelar kegiatan Pramuka bertajuk Bumi Perkemahan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai pesan damai kepada seluruh bangsa yang bertikai.
Disaksikan Media Indonesia, kegiatan itu berlangsung di lapangan sepak bola SMP Negeri Satap 2 Boawae, Kampung Malalaja, Desa Kelewae, dengan pemandangan eksotis Gunung Ebulobo pada bagian baratnya. Kegiatan itu berlangsung selama dua hari sejak Sabtu (30/4) hingga Minggu (1/5).
Di lapangan tersebut, sejumlah kemah dari 12 sekolah berdiri mengelilingi bendera pramuka dan bendera merah putih.
Baca juga: Pramuka Lampung Siap Berperan Hadapi Arus Mudik
Setiap kemah diberikan nama beberapa negara yang dipandang punya riwayat dan sedang bertegangan atau bertikai. Termasuk di antaranya yang sedang berperang Ukraina dan Rusia.
Dari Timur ke Barat berjejar kemah negeri Jepang dan Tiongkok lalu kemah negeri Israel yang berdampingan dengan Palestina, lalu kemah negeri Irak dan Iran, kemudian kemah negeri Afganistan dan Amerika Serikat, serta Indonesia dan Belanda.
“Dua kemah berdampingan yang menurut kami sedang bertikai serta punya sejarah bertikai baik senjata maupun teknologi. Bukan untuk terus bertikai namun sebagai pesan damai dari kampung karena kedamaian itu indah berdampak baik buat anak-anak,” ungkap ketua panitia bumi perkemahan bangsa-bangsa Jen Jona.
Dalam PBB ini, sebagai pembuka, para siswa melakukan latihan baris-berbaris lalu melakukan perlombaan dan pada titik akhir mengelilingi sebuah kotak kertas bertiang bambu sebagai simbol virus covid-19 dan demam berdarah.
Menurut Jen, konsep PBB bukan hanya pesan damai namun bersatu untuk bersatu melawan musuh bersawa yakni covid-19 serta demam berdarah, yang menjadi momok di negeri-negeri miskin atau yang sedang berkembang.
Selain itu, menurutnya, pada kegiatan PBB ini, para siswa juga melakukan kegiatan outbond, serta kegiatan seni berupa pentas drama, seni musik bernuansa lokal dengan alat musik bambu, serta loma puisi.
Pantauan Media Indonesia, pada kegiatan outbond terdapat beberapa rintangan berupa panjat tali lalu memasang bendera di ujung, lalu keseimbangan di atas bambu, kemudian lari karung, berlari dengan celana serta pakaian lusuh tidak berkancing, serta rintangan uji pengatahuan akademik siswa.
“Setiap rintangan punya simbol, seperti lari karung sebagai simbol kolonalisme atau penjajahan, ia berlari dalam kungkungan, berlari dengan celana tidak berkancing simbol kemiskinan, keseimbangan di atas bambu simbol keadilan, serta ada uji pengetahuan dasar akademik sebagai simbol rintangan kebodohan “ kata Jen.
Bagi Jen, pentingnya kegiatan outbond ini bagi para siswa karena ada 3 aspek penting yang berjalan bersamaan dalam satu kegiatan yakni afektif, kognitif dan psikomotorik.
“Pertama aspek afektif atau sikap anak-anak, seperti sportifitas, kerja keras, tanggung jawab, kemudian kognitif seperti pengujian kemampuan berpikir dalam hal ini kemampuan akademik siswa dan psikomotorik yang adalah kemampuan fisik menaklukan rintangan,” paparnya.
Sedangkan ketua penyelenggara, Maria Goreti Gego Boa, yang juga kepala sekolah SMP Satap Malalaja, mengatakan bahwa ini merupakan kegiatan pertama kalinya dilakukan di sekolah ini, dan merupakan kreativitas bersama kolaborasi dari para guru dan pembina pramuka serta pihak pemerintah Desa Kelewae dalam mendukung tumbuh kembang anak agar bisa mengeluarkan semua energi positifnya.
“Ini juga sebagai muara atau sarana untuk anak-anak menyalurkan kreativitasnya agar anak-anak tidak patah semangat walaupun berada di kampung, sehingga kami mengharapkan ada dukungan dari pemerintah daerah serta lembaga swadaya masyarakat baik moril dan materil pada kegiatan kali berikutnya, “ katanya. (OL-1)
Akses jalan desa sebagai penghubung warga dengan kota kabupaten atau dengan desa lain serta kota kecamatan terbengkalai selama puluhan tahun sejak Indonesia merdeka.
Para tenaga kesehatan di Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), diharapkan melakukan layanan dengan cinta dan kasih agar semua pasien yang datang menjadi sehat.
Penanganan dugaan tindak pidana pemilu penggunaan hak pilih orang lain yang terjadi di desa Ngera, Kecamatan Keo Tengah, Kabupaten Nagekeo, sampai pada tahapan penerusan kepada polisi.
Yohannes sudah hampir dua jam duduk melamun di kabin mobilnya. Sesekali kepalanya melongok ke depan memperhatikan antrean ratusan truk yang mengular sepanjang jalan.
Sejumlah warga yang terindikasi berada di luar desa atau daerah pada hari Pemilu diduga digunakan namanya lengkap dengan tanda tangan daftar hadir untuk ikut mencoblos pada hari Pemilu.
PERATURAN Daerah (Perda) tentang kekerasan anak yang dibuat sejak tahun 2016 di Nagekeo, NTT, belum juga diimplementasikan di lapangan.
PROFESOR Dr. Prijono, lahir pada 20 Juli 1905 di Yogyakarta, Indonesia, merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah pendidikan dan pramuka di Indonesia.
TANGGAL 14 Agustus diperingati sebagai Hari Pramuka Indonesia. Kehadiran Pramuka di Indonesia sendiri tidak lepas dari perjuangan tokoh-tokoh nasional. Salah satunya Ir Soekarno.
Bapak Pramuka Dunia Baden Powell, meninggalkan jejak penting tidak hanya dalam gerakan kepanduan, tetapi juga dalam sejarah militer. Khususnya di Perang Dunia 1.
MOHAMMAD Achadi adalah seorang tokoh penting dalam Gerakan Pramuka di Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Transmigrasi, Koperasi, dan Pembangunan Masyarakat Desa.
Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, secara aktif mendorong Kwarda Pramuka Jawa Tengah untuk lebih terlibat dalam kegiatan yang memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat.
Universitas Budi Luhur ( UBL)menjadi tuan rumah peluncuran dan pembukaan “Safe from Harm Educational Roadshow Goes to School”di kampus UBL Jakarta
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved