Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Penderita HIV/AIDS di Flotim Didominasi Usia Produktif

Ferdinandus Rabu
20/4/2022 21:55
Penderita HIV/AIDS di Flotim Didominasi Usia Produktif
Lilin membentuk lambang Aids saat peringatan hari AIds sedunia pada Desember lalu(dok.ant)

KASUS HIV/AIDS masih menjadi perhatian serius pemerintah daerah Kabupaten Flores Timur (Flotim), NTT. Data Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Flotim, mencatat sepanjang periode Januari hingga Maret 2022 ada sebanyak 14 kasus. Ironisnya, rata-rata penderita HIV/AIDS kalangan usia produktif. Sehingga butuh perhatian semua pihak untuk menyikapi kasus ini.

Pengelola Bidang Koordinasi Program dan Laporan Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Kabupaten Flotim, Lewar saat dikonfirmasi Rabu (20/4) mengaku, rata-rata pengidap penyakit HIV/AIDS ini berada pada usia 21 hingga 25 tahun, berada pada kategori usia produktif dan berpendidikan sarjana (S1).

"Sejak Januari hingga Maret 2022 ini, ada 14 warga yang mengidap HIV/AIDS, yaitu pada Januari, ada empat orang terpapar HIV/ AIDS, Februari ada tiga orang, dan Maret ada Tujuh orang. Sementara sepanjang tahun 1997 hingga 2021 ada sebanyak 42 orang yang mengidap HIV/ AIDS dan Rata-rata yang mengidap HIV/AIDS berada pada usia 21 sampai 25 tahun, dalam usia subur (produktif)," ujar Lewar.

Lewar menambahkan hingga saat ini, Komisi Penanggulangan HIV/AIDS terus melakukan berbagai upaya melalui pendekatan dan penyuluhan HIV/AIDS di sekolah-sekolah maupun berbagai wilayah Kabupaten Flores Timur untuk menekan terjadinya peningkatan kasus. Apalagi saat ini hampir di semua desa di Flotim sudah ada kasus HIV/AIDS.

"Kami rutin memberikan penyuluhan HIV/AIDS di sekolah-sekolah baik di tingkat SMA Hingga Sekolah Tinggi agar selalu menerapkan pola pergaulan yang sehat demi menghindari penyakit HIV/AIDS. Kami juga turun ke wilayah dan desa- desa. Apalagi dari 200 desa di Flotim semua wilayah sudah terpapar HIV/ AIDS. Sehingga perlu menjadi perhatian serius semua pihak untuk mencegah meluasnya penyakit ini, untuk mencapai target program 2030 bahwa 'Tidak Ada Orang yang Meninggal karena Kasus HIV/AIDS dapat terealisasi," ungkap Lewar.

Lebih lanjut, Lewar pun menyampaikan bahwa setiap kali melakukan penyuluhan, petugas juga memastikan terus berusaha melawan stigma sosial terhadap penyandang HIV/AIDS. (OL-13)

Baca Juga: Ikatan Guru Madrasah Depok Dukung Firli Bahuri Maju Capres 2024



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya