Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Sirkuit Mandalika Berikan Dampak Positif bagi Pelaku Industri Pariwisata di Lombok 

Yusuf Riaman
13/2/2022 23:00
Sirkuit Mandalika Berikan Dampak Positif bagi Pelaku Industri Pariwisata di Lombok 
Warga antusias menyaksikan tes Pramusim MotoGp dari bukit di sekitar Sirkuit Mandalika(Antara/Ahmad Subaidi)

PELAKU industri pariwisata di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) merasakan dampak positif keberadaan Sirkuit Mandalika yang telah diawali dengan event Asia Talent, WSBK November lalu menyusul kemudian tes pramusim, MototGP 11-13 Februari hingga nantinya ajang MotoGP 18-20 Maret mendatang. 

Ajang dunia itu membuat mereka kembali bergairah untuk bangkit akibat hantaman pandemi Covid-19 serta musibah gempa bumi yang telah mengguncang Lombok pada 2018 lalu. 

Sekretaris Mandalika Hotel Asosiation (MHA), Rata Wijaya, Minggu (13/02) mengatakan, selama pandemi pendapatan banyak hotel anjlok bahkan tidak sedikit yang harus tutup. Namun diawali ajang World Superbike (WSBK) di November 2021 dan saat ini MotoGP 
2022, hunian hotel perlahan melonjak. Kondisi ini mendorong pemilik hotel melakukan pembenahan berbagai fasilitas untuk menyambut tamu yang akan datang. 

Bagi mereka, hal ini menjadi momentum untuk juga meningkatkan pelayanan. 

"Selama pandemi memang untuk penghuni hotel sangat sepi. Tapi jelang MotoGP 2022 nanti semua hotel sudah penuh. Bahkan tidak hanya di seputaran Lombok Tengah, tapi di daerah lain. Ada 5000 akomodasi atau kamar sudah terisi, dampaknya sangat besar MotoGP ini," ungkap Rata Wijaya. 

Rata mengatakan, dikarenakan beberapa hotel yang dalam waktu lama tidak menerima tamu, butuh kerja keras memoles kembali bangunan dan lokasi sekitar bangunan. Ini dilakukan agar tamu yang akan datang tidak hanya saat gelaran MotoGP, tapi juga untuk jangka panjang, merasa nyaman. 

Dikatakannya, sebagian besar pengusaha hotel menggunakan dana yang didapatkan dari pesanan kamar, untuk menata kembali kebersihan hotel, dan melengkapi berbagai kebutuhan lainnya. 

"Sekarang kita juga sudah mencari alternatif lain, dengan membuat camping ground, dan berbagai alternatif lainnya. Ini berkah yang bisa kita rasakan setelah lama terpuruk akibat dari pandemi Covid -19 ini, semua hotel berbintang sudah terisi. Meski ada beberapa homestay juga yang masih belum di boking," terangnya. 

Marketing Communications Manager Hotel Sheraton, Swarti Indah Diningrum kepada Media Indonesia mengatakan, tidak ada perubahan yang signifikan dengan tren tamu hotel pada pramusim MotoGP jika dibandingkan dengan periode MotoGP Maret nanti. Hotel tempatnya juga tidak full booked selama periode pramusim ini. Okupansi juga masih tidak tinggi seperti hotel-hotel di area Selatan (Lombok Tengah dan sekitarnya). 

Baca juga : Pekerjaan Infrastruktur MotoGP Mandalika Dikebut Usai tes Pramusim 

Meskipun demikian, sebut Swarti, saat ini pihaknya dalam persiapan menyambut periode MotoGP, 

"Seperti kebanyakan hotel di tempat lain, hotel kami pun sudah full booked selama periode MotoGP," katanya. 

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Lombok Tengah, H Lendek Jayadi mengungkapkan, seluruh kamar hotel sudah dipesan. Pihaknya pun mempersiapkan alternatif lain yang bisa menampung para tamu dan wisatawan. 

"Informasi sudah kita terima dari temen- temen perhotelan, sudah full boking saat MotoGP.  Kita punya ribuan kamar hotel dan itu sudah full, meski sampai dengan saat ini kita belum mendapatkan informasi berapa jumlah penonton yang tinggal di Lombok Tengah," ungkapnya. 

Lendek pun mengungkapkan optimismenya WSBK dan MotoGP menjadi momentum kebangkitan sektor perhotelan di Lombok Tengah. 

"Kalau kita liat dari tren saat WSBK yang tidak hanya memilih hotel, tapi ada persi lain seperti Sarana Hunian Wisata (Sarhunta), Homestay dan rumah penduduk. Ke depan kita akan maksimalkan semua itu selain hotel untuk MotoGP, sebagai alternatif memenuhi ketersediaan akomodasi yang masih kurang," terangnya. 

Kepada masyarakat yang juga berkeinginan menjadikan rumahnya sebagai homestay Lendek  berpesan harus bisa memanfaatkan peluang yang ada. Ini menjadi peluang karena diyakini setelah dua ajang internasional, WSBK dan MotoGP, kunjungan ke Mandalika akan meningkat. 

Menurutnya, semua fasilitas yang ada harus bisa dimanfaatkan untuk akomodasi, terlebih jika suasana sudah normal dari penyebaran Covid-19, maka tidak menutup kemungkinan penonton juga bisa lebih banyak jika dibandingkan saat WSBK yang lalu, 

"Maka peluang- peluang ini harus bisa kita manfaatkan dengan maksimal," ujarnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya