Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMBALAP Ducati Lenovo team, Francesco Bagnaia menunjukkan performa yang brilian dalam 27 lap balapan MotoGP Indonesia di Sirkuit Internasional Mandalika untuk meraih kemenangan GP keenamnya tahun ini dan kembali ke puncak klasemen.
Memulai dari baris ke-5 grid di urutan ke-13, Bagnaia membuat awal yang bagus dan sudah naik ke urutan keenam di akhir lap pembuka. Kemudian ke urutan ketiga di lap 3 di belakang duo Jorge Martin (Pramac Racing Team) dan Maverick Viñales (Aprilia).
Ketika Martin jatuh di lap 13, Bagnaia membutuhkan enam lap untuk menyalip rivalnya dari Aprilia, tetapi untuk sepertiga terakhir balapan, dengan ban yang cepat memburuk, ia harus berjuang keras untuk menahan Vinales dan Fabio Quartararo (Yamaha) yang sedang mengejarnya.
Baca juga : Temui Banyak Kendala di GP Mandalika, Duo Pembalap Ducati Siap Tampil Maksimal di Balapan Utama
Margin kemenangan Bagnaia 0,3 detik di bendera finis sudah cukup baginya untuk meraih kemenangan pertamanya sejak GP Austria paeda Agustus dan unggul 18 poin di klasemen pembalap
“Saya sangat senang, kemenangan ini sangat penting. Saya kesulitan di akhir pekan, tim saya sekali lagi telah melakukan pekerjaan yang luar biasa, saya mencoba untuk beradaptasi, dan mereka memberi saya yang terbaik,” kata pembalap yang biasa disapa Pecco itu.
Bagnaia mengaku, sebelum momen Jorge Martin terjatuh, ia lebih banyak menunggu momen untuk mendahului, mengingat balapan di Mandalika cukup panjang mencapai 27 putaran.
Baca juga : Menang Dramatis di MotoGP Mandalika, Bagnaia Tunaikan Janji ke Fans Indonesia
“Saya menjaga ban saya kemudian ketika saya melihat lap tersisa, saya hanya mencoba mendorong lagi untuk menempatkan saya di depan. Menang di sini dan hari ini dan mulai dari P13 sangat bagus. Sekarang saya siap untuk berjuang sampai akhir seperti biasa,” katanya.
Di sisi lain, rekan setim Bagnaia, Enea Bastianini harus puas finis di peringkat kedelapan. Meski demikian, pembalap asal Italia yang memulai balapan dari posisi 11 itu sempat merosot ke posisi terakhir karena bersenggolan dengan Marc Marquez.
Setelah menjalani long lap penalty dari pelanggaran sebelumnya, ia secara bertahap merangsek kedepan dan mampu mencatatkan lap tercepat balapan dalam 1 menit 30.906 detik di lap 18, satu-satunya pembalap yang melaju di bawah 1 menit 31 detik.
“Saya cepat sepanjang akhir pekan, hari ini saya lebih cepat di balapan, dan saya pikir sekarang kami memiliki kecepatan yang baik untuk tampil baik di balapan berikutnya,” pungkasnya. (Z-5)
Terdekat, Drag Fest 2024 akan dimulai di Lapangan Terbang Cicangkal, Bogor pada 13-14 Juli dan 17-18 Agustus.
proses loading re-export kargo MotoGP Mandalika 2023 sudah dilakukan pada 17-19 Oktober 2023 via udara dengan 5 jadwal penerbangan
Event internasional ini pun sukses menarik 103.000 kunjungan penonton, jauh di atas target sebanyak 80.000 kunjungan.
Pertamina memboyong 50 UMKM mitra binaan di booth-booth pendukung acara.
Hal itu dibuktikan dengan meningkatnya jumlah penonton di tahun kedua.
Itu akan membentuk duet pembalap yang paling menarik sejak Rossi dan Jorge Lorenzo berbagi garasi Yamaha, sebuah hubungan yang berubah menjadi sangat buruk.
Setelah menjuarai GP Jerman, akhir pekan lalu, Francesco Bagnaia kini duduk di puncak klasemen kejuaraan dengan keunggulan 10 poin atas Jorge Martin.
Pembalap Ducati Lenovo Francesco Bagnaia mengaku tidak ingin lengah meskipun saat ini telah mengambil alih posisi puncak klasemen sementara dari rival terdekatnya, Jorge Martin.
Posisi puncak klasemen MotoGP diambil alih Francesco Bagnaia, yang memenangi balapan di Sirkuit Sachsenring, Jerman, Minggu (7/7).
Francesco Bagnaia kini berada di puncak klasemen MotoGP dengan 222 poin, unggul 10 poin dari Jorge Martin di posisi kedua.
Jatuhnya Jorge Martin secara dramatis di GP Jerman bukan hanya memberikan gelar pemenang kepada Francesco Bagnaia, tetapi juga puncak klasemen MotoGP.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved