Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEEKOR badak sumatera (dicerorhinus sumatrensis) yang hidup di Suaka Rhino Sumatra (SRS) Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Lampung melahirkan. Badak betina yang diberi nama Ratu tersebut melahirkan pada Kamis (12/5).
Badak Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis) kembali bertambah populasinya. Seekor badak betina bernama Ratu melahirkan anaknya di Suaka Rhino Sumatra (SRS) Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Lampung, Kamis (12/5).
Baca juga: Taman Nasional Way Kambas Dibenahi
Humas TNWK Sukatmoko, mengatakan bayi badak tersebut lahir dari perkawinan Ratu dengan Andalas, badak jantan berusia 15 tahun. Seluruh proses kelahiran bayi badak ini diawasi perawat satwa dan dokter hewan SRS, tim dokter dari Kebun Binatang Taronga, Australia, dan Kebun Binatang White Oak, Amerika Serikat serta perawat satwa senior dari Kebun Binatang Cincinnati, Amerika Serikat.
Menurut Sukatmoko selama dalam masa kehamilan, Ratu rutin menjalani pemeriksaan kesehatan kehamilan dengan alat Ultrasound (USG) minimal 4 kali setiap bulannya. Sejak pertengahan April 2016, pemeriksaan dilakukan lebih intensif yaitu 3 hari sekali.
Disebutkan proses kelahirannya berlangsung selama 2 jam. Dua jam setelah lahir, bayi badak tersebut sudah mulai berjalan dan menyusu kepada induknya. Kondisi Ratu usai melahirkan terlihat sangat kelelahan tetapi secara umum terlihat sehat.
Baca juga: Badak Sumatera Kembali Lahir di Taman Nasional Way Kambas
Sementara itu, Direktur Eksekutif Yayasan Badak Indonesia (YABI), Widodo S Ramono mengatakan kelahiran bayi badak ini merupakan kelahiran anak badak di tampat penangkaran yang kedua di Indonesia. Sebelumnya Andatu, anak badak pertama yang lahir pada 2012 dari induk yang sama.
Badak sumatra saat ini berada di ambang kepunahan dengan jumlah yang semakin menurun dalam beberapa dekade belakangan. Saat ini tersisa kurang dari 100 ekor di dunia, yang berada di hutan-hutan di Sumatera dan sebagian kecil di Kalimantan. (OL-2)
26 badak bercula satu di Ujung Kulon mati akibat perburuan liar.
PARA pegiat konservasi meningkatkan kewaspadaan pada hari Selasa ketika Afrika Selatan melaporkan peningkatan tajam perburuan badak, dengan hampir 500 hewan dibunuh tahun lalu.
Dengan tambahan satu anggota baru itu, kini SRS TWK sudah berhasil membantu kelahiran lima badak sumatra.
BKSDA Kalimantan Timur berupaya melestarikan badak sumatra yang berada di Kalimantan dengan teknologi reproduksi berbantu atau Assisted Reproductive Technology (ART) alias bayi tabung.
Badak sejoli Ratu dan Andalas memperpanjang catatan kisah mereka dengan anak badak ketiga.
Seekor anak badak Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis) berjenis kelamin betina lahir dari induk bernama Ratu di SRS TNWK, pada Sabtu (30/9), pukul 01.44 WIB.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved