Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

PPA Kosmetika NTB Ingin Kosmetik Lokal Naik Kelas

Mediaindonesia.com
27/10/2021 20:00
PPA Kosmetika NTB Ingin Kosmetik Lokal Naik Kelas
Acara pengukuhan kepengurusan Dewan Pengurus Daerah Nusa Tenggara Barat.(Dok.PPAK)

KETUA Umum Perhimpunan Perusahaan dan Asosiasi Kosmetika Indonesia (PPAK)  Solihin Sofian menuturkan bahwa industri kosmetik dalam negeri sangat diuntungkan dengan sumber daya lokal yang melimpah, tidak terkecuali di NTB. Karena itu ia berharap ke depan, kosmetik lokal harus bisa berbicara bukan saja di tingkat nasional, tapi juga internasional.

Hal itu dikatakan Solihin dalam acara pengukuhan kepengurusan Dewan Pengurus Daerah Nusa Tenggara Barat. “Kita bisa katakan bahwa potensi terbesar kita bahan baku alam yang menjadi daya jual utama kita di Indonesia. Wisata halal juga bisa dimulai dari sini. Pelaku usaha kita bisa terus berkreasi, bersinergi dengan pemerintah untuk memajukan industri kosmetika,” tuturnya.

Baca juga: Perempuan Mendominasi Perolehan Medali NTB di PON Papua

Dalam itu turut hadir Ketua Harian PPAK Kusuma Ida Anjani, Ketua DPD NTB Septia Erianty, Wakil Ketua DPD NTB Iwin Insani, Sekretaris I DPD NTB Windy Dwi Meilany, Bendahara I DPD NTB Lisa Yuniar, Bendahara II DPD NTB Yunita Lestari, para member PPA Kosmetika NTB dan tamu undangan sebanyak 50 UMKM yang turut menghadiri. Hadiri pula Ketua PKK NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, SE, M.Sc , Siti Nurkolina, S.Si., Apt - Koordinator Substansi Pemeriksaan Balai Besar POM di Mataram sebagai perwakilan Balai Besar POM Mataram.

Menurut Solihin, NTB dikenal memiliki bahan-bahan lokal bisa dimanfaatkan, seperti beras, kopi, kunyit, coklat, rumput laut, sehingga banyak bahan baku alam di NTB dapat diangkat secara nasional bahkan internasional. Karena itu tidak ada alasan untuk tidak bisa naik kelas.

Dalam sambutannya Ketua DPD PPAK NTB, Septian Erianty menekankan pentingnya kolaborasi dalam berusaha, bukan hanya kompetisi. “Saat ini zamannya kolaborasi bukan kompetisi. Melimpahnya bahan baku lokal yang digunakan pada produk kosmetik oleh pelaku usaha di NTB, dapat mendukung berkembangnya kosmetik tematik. Dengan dukungan dari BPOM dan PPA Kosmetika, kendala yang sering terjadi dalam pengembangan kosmetik tematik seperti riset, registrasi hingga pendampingan UMKM dapat teratasi sehingga UMKM Kosmetik dapat berjaya di negeri sendiri,” ujarnya.

PPAK yang baru mengukuhkan kepengurusannya dapat menjadi wadah bagi pelaku usaha bidang kosmetik di NTB untuk meningkatkan kualitas produka. Termasuk dalam hal pengurusan izin BPOM, sinergi dengan pemerintah, dan lain-lain. Ketua Harian PPA Kosmetika Kusuma Ida Anjani juga menyoroti pentingnya kosmetik halal bagi konsumen.

“Berdasarkan UU nomor 33 tahun 2014, Kosmetik merupakan jenis produk yang diwajibkan bersertifikasi halal. Bahkan, dikutip dari State of Global Islamic Economy 2020/2021, Indonesia menduduki peringkat ke-2 di dunia untuk kategori besar konsumen kosmetika halal. Melihat potensi ini dan sejalan dengan program pemerintah dalam  menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia, PPAK turut mendukung inovasi dan perkembangan industri kosmetika halal Indonesia sehingga produk-produk kosmetika halal Indonesia mampu bersaing dalam skala nasional dan global,” ujar Kusuma Ida Anjani. (Ant/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya