Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Angin Kencang Kecepatan 50 Kilometer per Jam Terjang 12 Kabupaten di NTT

Palce Amalo
09/9/2021 13:42
Angin Kencang Kecepatan 50 Kilometer per Jam Terjang 12 Kabupaten di NTT
Angin kencang(Ilustrasi )

ANGIN kencang berkecepatan 50 kilometer per jam menerjang 12 kabupaten di Pulau Sumba, Timor, Rote dan Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (9/9).

"Fenomena angin kencang melanda wilayah NTT tersebut, sering terjadi pada setiap periode musim kemarau yang biasanya kita kenal dengan angin monsun timur dan setiap tahun selalu kita alami terutama di wilayah NTT bagian selatan," kata Prakirawan Cuaca, Stasiun eteorologi Kupang Natalia Ernesta Bajo.

Menurutnya, angin kencang ini dipicu perbedaan tekanan di belahan bumi utara dan juga belahan bumi selatan. Perbedaan tekanan inilah yang menyebabkan terjadinya agin kencang untuk wilayah selatan NTT. BMKG memperkirakan kecepatan angin akan mulai menurun pada 10 September 2021 malam tetapi akan berpotensi terjadi lagi pada 12 September 2021.

"Kami mengimbau agar masyarakat waspada Karena angin kencang ini dapat berpotensi merobohkan baliho atau papan reklame, mematahkan ranting pohon, bahkan dapat membuat meluasnya kebakaran, entah itu kebakaran hutan, lahan atau dari kegiatan membakar sampah yang dapat meluas jika sumber api tidak dipadamkan dengan baik dan benar," kata Natalia Ernesta Bajo.

Untuk potensi hujan yang terjadi pada periode musim kemarau tambahnya, diakibatkan adanya fenomena cuaca atmosfer berupa Madden Julian Oscillation (MJO) MJO, tekanan rendah dan gelombang Rosbby yang sedang aktif di wilayah NTT.

Hal ini menyebabkan banyak sekali terjadi penguapan dan pertumbuhan awan yang menyebabkan beberapa wilayah di NTT mengalami hujan, kondisi seperti ini akan berlangsung 2-4 hari kedepan

Baca juga :Tekan Penyebaran Covid, Operasi Yustisi Masih Digencarkan di Kebumen

Selain angin kencang, sejumlah wilayah di NTT juga turun hujan dengan intensitas sedang disertai petir dan angin kencang yakni Alor, Malaka, Belu, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Lembata, Kupang, Flores Timur, Rote Ndao dan Kota Kupang.

Sedangkan kabupaten yang berpotensi turun hujan intensitas sedang hingga lebat yakni Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende dan sebagian wilayah Alor dan Sumba.

BMKG Stasiun El Tari Kupang telah mengeluarkan peringatan dini agar masyarakat mewaspadai dampak buruk yang disebabkan hujan dan angin kencang, termasuk potensi kebakaran hutan dan lahan.

"Saat ini secara umum wilayah NTT masih berada pada periode musim kemarau, waspada potensi angin kencang yang sifatnya kering yang berpotensi menyebabkan meluasnya kebakaran hutan dan lahan," ujar Kepala Stasiun El Tari Kupang, Agung Sudiono Abadi.

BMKG juga mengeluarkan peringatan dini terkait gelombang di perairan yang terjadi mulai 10-12 September 2021 berkisar antara 1,25-2,5 meter antara lain di perairan utara Flores, Selat Sumba bagian timur, Selat Flores-Lamakera, Selat Alor-Pantara, Selat Ombai, hingga perairan utara Kupang-Rote.

Sedangkan tinggi gelombang 1,5-4 meter melanda Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, Perairan selatan Kupang-Rote, dan Samudera Hindia selatan Kupang-Rote. Namun, belum ada laporan penutupan sementara pelayaran. Adapun aktivitas penerbangan masih berjalan normal. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya