Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung menyebutkan sebanyak 12 ekor babi hutan di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) wilayah Kabupaten Bengkulu Utara ditemukan mati akibat terinfeksi virus African Swine Fever (ASF) atau bisa disebut flu babi Afrika.
Kepala Urusan Program dan Kerjasama BKSDA Bengkulu-Lampung, Erni Suyati mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan informasi dari tim di resort, pada 27 Agustus 2021, bahwa banyak babi hutan yang mati mendadak di dalam kawasan konservasi.
"Sebelumnya kami sudah mendapatkan informasi bahwa di luar kawasan konservasi sudah ada babi hutan yang mati mendadak dan kami tidak melakukan investigasi penyakit karena sudah ada instansi terkait seperti dinas peternakan dan kesehatan hewan," kata Erni di Bengkulu, Senin (6/9).
Setelah mendapat laporan dari lapangan bahwa di dalam kawasan konservasi juga ditemukan babi hutan mati, pihaknya melakukan investigasi di dalam kawasan dan melakukan bedah bangkai pada 28 Agustus 2021 dengan mengambil sampel babi tersebut dan melakukan pemeriksaan verologi untuk mendeteksi penyakit ASF.
Selanjutnya pihak BKSDA Bengkulu berkoordinasi dengan Balai Besar Penelitian Veteriner Kementerian Pertanian di Provinsi Bengkulu dan dari dari pemeriksaan diketahui bahwa 12 babi hutan yang mati mendadak tersebut positif terinfeksi virus African Swine Fever.
"Kami harus berkolaborasi dengan balai veteriner untuk penanganan bangkai untuk mencegah penularan lebih lanjut," katanya.
Virus ASF hanya menyerang babi hutan maupun babi peliharaan dan penularan virus ini termasuk sangat cepat melalui kontak langsung maupun tidak langsung bahkan kematian akibat virus ASF sangat tinggi dalam lima hari.
Pada 2019-2021, menurut Erni, kasus ASF sudah dilaporkan terjadi di provinsi tetangga dan saat ini masuk ke wilayah Provinsi Bengkulu. Padahal, Provinsi Bengkulu termasuk pemasok daging babi hutan dalam jumlah besar ke luar Provinsi Bengkulu sehingga hal tersebut dikhawatirkan mempengaruhi penyebaran virus tersebut.
Ia menambahkan bahwa saat ini belum ada vaksin untuk menghindari penyebaran virus ASF sebab virus ini masih baru di Indonesia dan tidak berpengaruh bagi manusia, namun manusia bisa membawa virus ke babi lainnya atau bisa disebut perantara.
Untuk penanganan bangkai babi hutan yang positif maka babi tersebut harus dimusnahkan atau dikubur dengan dibungkus plastik dan dikubur dengan kedalaman dua meter di dalam tanah untuk memutus tali penularannya.
Erni menjelaskan bahwa sejak Juli hingga September 2021, sebenarnya penyebaran virus ini ada dan merata di Provinsi Bengkulu dari Kabupaten Mukomuko hingga perbatasan Bengkulu dengan Provinsi Lampung sebab pihaknya telah menerima laporan babi hutan yang mati mendadak.
Akibat virus ASF ada kemungkinan babi hutan musnah karena penyebaran yang sangat cepat dan belum ditemukan vaksinnya.
"Kami khawatirkan virus ini menyerang babi gunung yang spesiesnya mulai langka sebab babi hutan di Bengkulu kemungkinan sudah terinfeksi," katanya. (Ant/OL-12)
Kenaikan harga kopi merupakan sejarah baru dan termahal di Provinsi Bengkulu. Meskipun harga kopi naik, tetapi masyarakat menjadi takut pasalnya aksi pencurian kopi semakin beringas.
SEORANG bocah berusia 7 tahun berinisial AV di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, menjadi korban penculikan yang dilakukan oleh seorang pria yang tidak dikenal. Kejadian itu terekam cctv.
Peristiwa ini viral di media sosial setelah Galih Cahyo Atmojo membagikan video amatir yang merekam suasana pasca kejadian.
WARGA Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, digemparkan dengan peristiwa tewasnya ibu dan bayi dengan kondisi sangat mengenaskan. Korban ibu ditemukan bersimbah darah dalam kamar mandi.
BMKG mengungkapkan gempa 5,8 magnitudo dan 5,4 magnitude yang mengguncang Bengkulu disebabkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi gempa bumi dengan skala lebih dari 5 magnitudo mengguncang sejumlah daerah di Bengkulu dan sekitarnya.
Ribuan hewan ternak babi mati mendadak di Parigi Moutong, Poso, dan Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Penyebabnya, virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika.
Sebanyak 14.756 ekor ternak babi di Luwu Timurm Sulawesi Selatan mati mendadak akibat serangan virus African Swine Fever (ASF) atau flu babi Afrika.
Ratusan babi di beberapa daerah mati mendadak diduga akibat Flu Babi Afrika yang sebelumnya telah dikonfirmasi mewabah di Batam. Namun, Menteri Pertanian membantahnya.
HINGGA saat ini, kasus flu burung atau Avian Influenza (AI) belum ditemukan di Kota Bandung, Jawa Barat.
ADANYA virus babi ini dimanfaatkan oleh pemerintah untuk melakukan banyak kegiatan sehingga terkesan menghamburkan uang.
PEMKAB Nagekeo, NTT menolak bantuan ternak babi dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian. Alasannya, untuk mencegah masuknya virus babi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved