Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
DIREKSI Regional CEO dan Area Manager PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Banjarmasin melakukan audiensi dengan Penjabat Gubernur Kalsel, Safrizal ZA, di Ruang Gubernur, Setdaprov Banjarbaru, Selasa (6/7/21).
Audiensi tersebut dalam rangka penyampaian laporan progress merger tiga bank yang tergabung dalam Himbara (Himpunan Bank Negara).
Tercatat, sejak 1 Februari 2021, Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah melakukan merger atau penggabungan usaha. Kini, ketiganya sudah berada di bawah satu nama, yakni Bank Syariah Indonesia.
Regional CEO BSI Banjarmasin, Alhuda Djanis, mengaku terkesan dengan motivasi dan dukungan Pj Gubernur Kalsel terhadap BSI terkait persiapan menjelang penggabungan operasional. Diketahui operasional merger akan dilakukan tanggal 12 Juli 2021.
“Insyaallah tanggal 12 Juli ini kita melakukan penyatuan semua operasional dari BRIS dan BNIS ke forum banking system BSI,” ujar Alhuda.
Ia mengungkapkan,“Alhamdulillah beliau (Pj Gubernur) sangat support. Beliau juga mengikuti perkembangan merger tiga bank Himbara ini. Harapan PJ Gubernur operasional merger ini berjalan sukses.”
Operasional merger merupakan kelanjutan tahapan dari merger tiga Himbara ke BSI. Pada tahap ini, operasional ketiga bank syariah akan dialihkan ke BSI, dengan menggunakan system legacy BSM.
Area Manager BSI Banjarmasin, Imam Syarifudin, mengatakan, pihaknya telah melakukan persiapan menjelang proses operasional merger.
“Sudah kita bikin simulasi. Untuk wilayah Kalsel, ada sekitar 230 ribu rekening. Nasabah selama proses migrasi nanti akan dapat info-info sosialisasi dari pihak bank,” jelasnya.
Imam memastikan proses akan berjalan dengan smooth tanpa menyulitkan nasabah.
“Nasabah jangan takut, dananya tidak akan hilang. Ini hanya proses pemindahan rekening yang lama ke rekening yang baru,” tegasnya.
Sementara itu, Gubernur Safrizal berpesan agar BSI melakukan proses migrasi dengan memperhatikan situasi Covid-19. Jangan sampai terjadi hal-hal yang menimbulkan potensi penyebaran pandemi.
Safrizal juga berharap BSI bisa menjadi engine pertumbuhan usaha mikro. Sejalan dengan arahan Safrizal yang peduli dengan usaha mikro, BSI kerap melaksanakan program-program CSR yang berkaitan dengan kemaslahatan umat. (RO/OL-09)
Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, secara aktif mendorong Kwarda Pramuka Jawa Tengah untuk lebih terlibat dalam kegiatan yang memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat.
Orang nomor satu di Jawa Barat itu pun sempat blusukan menyusuri gang Kampung Babakan Ampera yang dihuni 1.327 Kepala Keluarga (KK
Tiga mantan gubernur di tiga provinsi belum menjadi pilihan mayoritas publik
Perayaan HUT ke-497 Kota Jakarta ini mengangkat tema Jakarta Kota Global Berjuta Pesona.
Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, mengingatkan 2 penjabat bupati pentingnya memperhatikan program-program prioritas.
Masyarakat diharapkan dapat mengatur waktu saat kembali atau balik ke Jakarta setelah merayakan Idul Fitri 1445 Hijriah di kampung halaman.
PT Bank Syariah Indonesia (BSI) secara konsisten mendorong pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), salah satunya dari aspek digital.
PT Bank Syariah Indonesia (BSI) dinilai perlu memperbaiki reputasi perusahaan kepada publik. Pasalnya, sejak diresmikan berdiri, sudah terlalu banyak isu miring yang menghampirinya.
MENTERI Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir angkat bicara perihal keputusan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang melakukan penarikan dana jumbo dari PT Bank Syariah Indonesia (BSI).
UPAYA merger tiga bank BUMN syariah pada 2021 dinilai tak membuahkan hasil. Tujuan untuk menjadikan Bank Syariah Indonesia sebagai entitas syariah terbesar dunia juga dianggap sekadar angan.
Secara nominal, total penukaran riyal di BSI hingga Mei 2024 menembus 116,92 juta SAR, sehingga menghasilkan fee based income (FBI) sebesar Rp16,74 miliar.
PP Muhammadiyah menarik seluruh dana dari Bank Syarian Indonesia (BSI) karena keluhan tidak direspon. DPR RI meminta Menteri BUMN Erick Thohir mengevaluasi manajemen BSi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved