Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
SEBANYAK enam universitas di Provinsi Sumatera Utara akan berkolaborasi meneliti tanaman yang bisa menjadi obat herbal Covid-19 hingga Desember 2021. Pemprov Sumut akan memfasilitasi kolaborasi keenam universitas. Mereka adalah Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Universitas HKBP Nommensen (UHN), Universitas Methodist, dan Universitas Prima Indonesia.
Anggota Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Sumut Restuti Hidayani Saragih mengungkapkan, penelitian oleh keenam universitas tersebut ditargetkan selesai paling lambat Desember 2021. "Bila semua berjalan sesuai rencana, tim ini akan melakukan penelitian paling lambat September dan berakhir di Desember," ujarnya, Selasa (29/6).
Keenam universitas yang dikolaborasikan ini dipilih karena memiliki fakultas kedokteran dan farmasi. Selain keenam universitas, penelitian ini juga akan melibatkan para ahli kesehatan dan ahli herbal.
Baca Juga: Sambiloto Berpotensi Jadi Obat Kanker
Dia meminta masyarakat mendoakan tim ini agar dapat memberikan hasil yang berdampak besar dalam pengobatan Covid-19. Restuti menerangkan, penelitian tanaman obat herbal Covid-19 dilakukan mengingat banyaknya tanaman di Sumut yang dianggap berkhasiat melawan virus dan meningkatkan imun tubuh.
Pandemi Covid-19 hingga kini belum dapat dipastikan kapan berakhir. Namun pemprov tidak ingin menunggu sehingga mencoba melakukan penelitian tanaman untuk mendapatkan obat herbal Covid-19.
Selain untuk mengobati Covid-19, obat herbal yang akan ditemukan nanti juga diharapkan memiliki kemampuan untuk meningkatkan imun tubuh. Imun tubuh juga menjadi bagian penting dalam menghadapi penularan Covid-19.
Terpisah, Umar Zein, Ketua Sentra Penelitian dan Pengembangan Pengobatan Tradisional (SP3T), mengungkapkan ada sebanyak 30.000 lebih jenis tanaman di Indonesia yang bisa dijadikan sebagai obat herbal.
Salah satunya adalah sambiloto. Sambiloto merupakan salah satu tanaman yang banyak diteliti berbagai negara, seperti Tiongkok dan Thailand. "Secara in vivo dan in vitro maupun uji klinis, tanaman ini bermanfaat sebagai antivirus Covid-19. Tetapi tentu kita tidak bisa langsung menerima itu adalah obat Covid-19. Karena itulah kita mencoba membuktikannya melalui penelitian ilmiah," pungkasnya. (YP/OL-10)
Dalam dunia kesehatan dan pengobatan tradisional, madu dan kunyit telah lama dikenal sebagai bahan alami yang memiliki banyak manfaat.
Supplier bahan baku minuman untuk industri HoReCa (Hotel, Restoran, Café) Health Today, mengumumkan inovasi terbaru dalam lini produk minuman
Sebanyak 13 bazar UMKM untuk Indonesia diagendakan sepanjang 2024 ini. Hal tersebut sebagai wujud pengembangan UMKM herbal nusantara.
Orang tua perlu mengetahui kapan sebaiknya anak diberikan obat herbal atau obat konvensional.
Ada beberapa ramuan herbal yang bisa dikonsumsi untuk menurunkan kadar gula darah. Berikut rinciannya.
DI Indonesia, jamu teguh menjadi bagian kehidupan masyarakat Indonesia dan telah bertahan mengarungi zaman. Resep kebaikan jamu diyakini telah ada sejak abad ke-8 hingga bisa mendunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved